Serial & Film Animasi Nussa, Tontonan Menghibur yang Jadi Tuntunan
29 July 2021 |
09:45 WIB
Berbicara mengenai animasi karya anak bangsa tentunya tak bisa dilepaskan dari Nussa. Animasi karya studio animasi The Little Giantz dan 4Stripe Productions berangkat dari sebuah serial yang tayang di YouTube hingga akhirnya dikembangkan menjadi film layar lebar Nussa The Movie.
Tidak main-main, tak lama setelah peluncurannya film tersebut berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional. Nussa The Movie bersama dua film Indonesia lainnya, yakni Paranoia dan Death Knot (Pulung Gantung) tayang perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival, Korea Selatan pada 15 Juli 2021 lalu.
Serial animasi Nussa dan Nussa The Movie menceritakan tentang kehidupan sehari-hari Nussa, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang sangat inspiratif.
Nussa dikisahkan sebagai seorang anak difabel yang periang dan mempunyai semangat tinggi. Walaupun harus menggunakan kaki palsu untuk menggantikan kaki kirinya, Nussa tak pernah minder dan beraktivitas layaknya anak-anak normal seusianya.
Semangatnya mengejar cita-cita menjadi penghafal (hafizh) Al-Quran dan astronot tak pernah padam. Cita-citanya mendapatkan dukungan penuh dari sang ibunda yang dipanggil Umma dan Rara, adik perempuannya yang berusia lima tahun.
Cita-cita Nussa menjadi seorang hafizh Quran tak terlepas dari nuansa Islami yang diusung oleh serial animasi tersebut. Selain sebagai sarana hiburan, Nussa memang disiapkan sebagai sarana edukasi sekaligus dakwah Islam bagi anak-anak.
Menurut CEO sekaligus Co-Founder The Little Giantz Aditya Triantoro, Nussa sejak awal memang disiapkan sebagai tontonan sekaligus tuntunan bagi anak-anak Indonesia, khususnya yang datang dari keluarga muslim. Dirinya juga berharap serial animasi tersebut bisa menyadarkan banyak orang bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkembang dan meraih cita-cita.
“Kami sengaja mendesain Nussa sebagai seorang difabel itu sebagai sebuah simbol. Ini anak difabel tapi dia mampu melakukan hal-hal yang terkadang tuh [merasa], kok dia bisa kenapa saya juga nggak bisa. Dia bisa melakukannya lebih baik, penuh kesabaran,” ungkapnya.
Terkait dengan nuansa Islami dan nilai-nilai ajaran Islam yang dibawa oleh Nussa, menurut Aditya hal tersebut tak terlepas dari demografi Indonesia yang penduduknya didominasi oleh muslim. Selain itu, dia juga tak menampik bahwa lahirnya serial animasi tersebut tak terlepas dari pengalaman pribadinya mendalami ajaran Islam.
Aditya menyebut tak sembarangan dalam mengangkat nilai-nilai ajaran Islam lewat Nussa. Dirinya dan tim selalu berkonsultasi dengan sejumlah pemuka agama dan komunitas-komunitas Islam yang ada di tengah masyarakat sebelum menyiapkan jalan cerita serial animasi tersebut.
Walaupun demikian, dia menegaskan bahwa Nussa tidak dibuat ekslusif untuk penganut Islam saja. Menurutnya, serial animasi tersebut fokus mengangkat nilai-nilai ajaran Islam yang sifatnya universal, khususnya nilai-nilai kebaikan.
“[Serial animasi ini] tetapi mengajarkan hal-hal yang sifatnya basic-lah, tentang salam, menghormati orang tua, baca doa sebelum makan, baca doa sebelum kegiatan. Saya yakin semua agama punya hal esensi yang sama,“ tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Tidak main-main, tak lama setelah peluncurannya film tersebut berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional. Nussa The Movie bersama dua film Indonesia lainnya, yakni Paranoia dan Death Knot (Pulung Gantung) tayang perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival, Korea Selatan pada 15 Juli 2021 lalu.
Serial animasi Nussa dan Nussa The Movie menceritakan tentang kehidupan sehari-hari Nussa, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang sangat inspiratif.
Nussa dikisahkan sebagai seorang anak difabel yang periang dan mempunyai semangat tinggi. Walaupun harus menggunakan kaki palsu untuk menggantikan kaki kirinya, Nussa tak pernah minder dan beraktivitas layaknya anak-anak normal seusianya.
Semangatnya mengejar cita-cita menjadi penghafal (hafizh) Al-Quran dan astronot tak pernah padam. Cita-citanya mendapatkan dukungan penuh dari sang ibunda yang dipanggil Umma dan Rara, adik perempuannya yang berusia lima tahun.
Cita-cita Nussa menjadi seorang hafizh Quran tak terlepas dari nuansa Islami yang diusung oleh serial animasi tersebut. Selain sebagai sarana hiburan, Nussa memang disiapkan sebagai sarana edukasi sekaligus dakwah Islam bagi anak-anak.
Menurut CEO sekaligus Co-Founder The Little Giantz Aditya Triantoro, Nussa sejak awal memang disiapkan sebagai tontonan sekaligus tuntunan bagi anak-anak Indonesia, khususnya yang datang dari keluarga muslim. Dirinya juga berharap serial animasi tersebut bisa menyadarkan banyak orang bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkembang dan meraih cita-cita.
“Kami sengaja mendesain Nussa sebagai seorang difabel itu sebagai sebuah simbol. Ini anak difabel tapi dia mampu melakukan hal-hal yang terkadang tuh [merasa], kok dia bisa kenapa saya juga nggak bisa. Dia bisa melakukannya lebih baik, penuh kesabaran,” ungkapnya.
Terkait dengan nuansa Islami dan nilai-nilai ajaran Islam yang dibawa oleh Nussa, menurut Aditya hal tersebut tak terlepas dari demografi Indonesia yang penduduknya didominasi oleh muslim. Selain itu, dia juga tak menampik bahwa lahirnya serial animasi tersebut tak terlepas dari pengalaman pribadinya mendalami ajaran Islam.
Aditya menyebut tak sembarangan dalam mengangkat nilai-nilai ajaran Islam lewat Nussa. Dirinya dan tim selalu berkonsultasi dengan sejumlah pemuka agama dan komunitas-komunitas Islam yang ada di tengah masyarakat sebelum menyiapkan jalan cerita serial animasi tersebut.
Walaupun demikian, dia menegaskan bahwa Nussa tidak dibuat ekslusif untuk penganut Islam saja. Menurutnya, serial animasi tersebut fokus mengangkat nilai-nilai ajaran Islam yang sifatnya universal, khususnya nilai-nilai kebaikan.
“[Serial animasi ini] tetapi mengajarkan hal-hal yang sifatnya basic-lah, tentang salam, menghormati orang tua, baca doa sebelum makan, baca doa sebelum kegiatan. Saya yakin semua agama punya hal esensi yang sama,“ tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.