MUFFEST+ 2022 Hadirkan Konsep Sustainable dalam Modest Fashion Terbaru
22 April 2022 |
16:27 WIB
Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2022 menggelar pagelaran fesyen untuk lini pakaian berkonsep keberlanjutan (sustainable) dalam acara Sustainable Modest Fashion pada Kamis (21/04/2022). Acara ini menghadirkan tujuh desainer dari UMKM berbagai daerah yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC).
Diselenggarakan di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, tujuh desainer UMKM yang hadir dalam pagelaran busana ini adalah Gajah Duduk, Inen Signature, BT Baju Trusmi, Bajufuku, Gamaleea, IDE Indonesia, Aruna Creative x Nicolo. Adapun ketujuh desainer lokal ini berkolaborasi dengan perusahaan Asia Pacific Rayon (APR) yang memproduksi berbagai jenis kain.
Dalam pagelaran ini, setidaknya ada 60 koleksi busana modest yang menggunakan kain dan serat jenis viscose-rayon yang diproduksi secara berkelanjutan oleh APR. Pada tahun keempat kolaborasi APR dengan beberapa desainer lokal, Basrie Kamba selaku Direktur APR menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan kolaborasi di MUFFEST+ tahun ini dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Baginya, pagelaran Sustainable Modest Fashion merupakan gelaran busana paska pandemi yang ada bersamaan dengan upaya pemulihan sektor bisnis fesyen yang melibatkan UMKM. Pihaknya mendorong para pengusaha fesyen untuk bisa kembali bangkit untuk berkarya dan berinovasi melalui produk fesyen modest.
Di saat yang sama, Basrie juga berupaya mengenalkan dan meningkatkan kesadaran akan fesyen yang berkelanjutan atau sustainable fashion dan mengembangkan pasar industri fesyen modest di Indonesia. Tak lupa, dia juga mengatakan perlunya mengenal bahan-bahan baku berupa kain dan serat secara lokal dan mengenal asalnya.
"Yang paling penting adalah disiplin mereka untuk maju dan inovasinya," tambahnya.
Muslim Fashion Festival (MUFFEST) telah diselenggarakan selama tujuh tahun terakhir oleh IFC, di mana kali ini penamaan MUFFEST dengan penambahan kata 'plus' (+) memiliki makna bahwa MUFFEST menawarkan berbagai hal baru untuk mengedepankan gaya hidup muslim dan tidak hanya sekadar fesyen saja.
Konsep sustainable atau berkelanjutan merupakan salah satu gaya hidup baru yang ditawarkan bagi konsumen dan pelaku usaha, di mana hal ini telah menjadi perhatian selama beberapa tahun terakhir.
Menurut National Chairman Indonesia Fashion Chamber Ali Charisma, sustainability menawarkan gaya hidup dan produk pakaian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di tengah peningkatan industri fesyen muslim yang signifikan.
"Sebagai desainer, tersedianya bahan baku berkelanjutan yang berasal dari Indonesia dan diproses dari hulu ke hilir sangat membantu kami untuk menciptakan fesyen yang ramah untuk lingkungan," ujarnya.
Editor: Gita Carla
Diselenggarakan di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, tujuh desainer UMKM yang hadir dalam pagelaran busana ini adalah Gajah Duduk, Inen Signature, BT Baju Trusmi, Bajufuku, Gamaleea, IDE Indonesia, Aruna Creative x Nicolo. Adapun ketujuh desainer lokal ini berkolaborasi dengan perusahaan Asia Pacific Rayon (APR) yang memproduksi berbagai jenis kain.
Dalam pagelaran ini, setidaknya ada 60 koleksi busana modest yang menggunakan kain dan serat jenis viscose-rayon yang diproduksi secara berkelanjutan oleh APR. Pada tahun keempat kolaborasi APR dengan beberapa desainer lokal, Basrie Kamba selaku Direktur APR menjelaskan bahwa ada beberapa perbedaan kolaborasi di MUFFEST+ tahun ini dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Direktur APR Basrie Kamba (tengah kiri) dan para desainer dari tujuh UMKM dalam Sustainable Modest Fashion, MUFFEST+ 2022. (Sumber gambar: MUFFEST+ 2022)
Baginya, pagelaran Sustainable Modest Fashion merupakan gelaran busana paska pandemi yang ada bersamaan dengan upaya pemulihan sektor bisnis fesyen yang melibatkan UMKM. Pihaknya mendorong para pengusaha fesyen untuk bisa kembali bangkit untuk berkarya dan berinovasi melalui produk fesyen modest.
Di saat yang sama, Basrie juga berupaya mengenalkan dan meningkatkan kesadaran akan fesyen yang berkelanjutan atau sustainable fashion dan mengembangkan pasar industri fesyen modest di Indonesia. Tak lupa, dia juga mengatakan perlunya mengenal bahan-bahan baku berupa kain dan serat secara lokal dan mengenal asalnya.
"Yang paling penting adalah disiplin mereka untuk maju dan inovasinya," tambahnya.
Muslim Fashion Festival (MUFFEST) telah diselenggarakan selama tujuh tahun terakhir oleh IFC, di mana kali ini penamaan MUFFEST dengan penambahan kata 'plus' (+) memiliki makna bahwa MUFFEST menawarkan berbagai hal baru untuk mengedepankan gaya hidup muslim dan tidak hanya sekadar fesyen saja.
Konsep sustainable atau berkelanjutan merupakan salah satu gaya hidup baru yang ditawarkan bagi konsumen dan pelaku usaha, di mana hal ini telah menjadi perhatian selama beberapa tahun terakhir.
Menurut National Chairman Indonesia Fashion Chamber Ali Charisma, sustainability menawarkan gaya hidup dan produk pakaian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di tengah peningkatan industri fesyen muslim yang signifikan.
"Sebagai desainer, tersedianya bahan baku berkelanjutan yang berasal dari Indonesia dan diproses dari hulu ke hilir sangat membantu kami untuk menciptakan fesyen yang ramah untuk lingkungan," ujarnya.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.