Siap-Siap, Bakal Banyak Promo di Hari Belanja Brand Lokal
20 April 2022 |
20:03 WIB
Genhype barangkali sering dengar kalimat 'Cintailah produk-produk Indonesia' yang mungkin terkesan lucu namun mendorong kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap produk atau merek lokal di tengah gempuran barang impor.
Pemerintah saat ini juga tengah menggenjot pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong para pelaku usaha lokal dan meningkatkan minat pembelian publik, khususnya untuk produk dari jenama lokal Tanah Air.
Berdasarkan hasil simulasi Badan Pusat Statistik, dampak pembelian produk dalam negeri dapat mencapai angka Rp400 triliun, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,67 persen hingga 1,71 persen.
Hal ini juga menjadi semangat bagi merek lokal untuk kembali menggelar Hari Belanja Brand Lokal (HBBL) 2022. Rencananya, acara ini akan digelar pada 25-27 April dengan melibatkan 2.000 merek lokal dan menargetkan transaksi hingga Rp270 miliar.
CEO dan Founder Hypefast Achmad Alkatiri, yang juga inisiator HBBL, mengatakan bahwa prospek merek lokal untuk tumbuh di negeri sendiri masih sangat terbuka lebar. Terlebih pemerintah juga telah mendorong industri dengan program Bangga Buatan Indonesia.
“Sekarang semakin banyak local brand yang muncul. Pertumbuhan ini juga yang membuat Hypefast mendukung acara seperti HBBL, karena sejalan dengan komitmen kami untuk mendorong pelaku usaha lokal di Tanah Air,” katanya dalam konferensi pers virtual.
Chief Retail Operations Hypefast, Tinton Ardian, mengatakan bahwa kegiatan ini akan memberikan berbagai diskon kepada para calon pembeli produk lokal. Tujuannya tidak sekadar hanya menyediakan potongan harga tapi untuk menumbuhkan ekosistem yang lebih baik.
Dia melanjutkan, ada tiga objektif yang ingin dicapai dari gelaran HBBL. Pertama, membangun komunitas antara pelaku usaha atau merek lokal. Kedua, menjadi katalis dan kolaborator antar pemangku kepentingan. Ketiga, membentuk pasar dari produk lokal.
“Sejak kami inisiasi HBBL pada 2020 lalu, ketika itu pandemi sangat berdampak terhadap banyak pelaku dan kita ingin melakukan sesuatu agar brand lokal ini bisa bertahan dan tumbuh bersama. Itu semangat yang masih kita bawa terus sampai sekarang,” katanya.
Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yuana Rochma, mengatakan bahwa gelaran ini diharapkan bisa membantu pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang lewat acara kolaborasi.
Selain itu, diharapkan juga terbentuk ekosistem local brand yang lebih baik mulai dari para produsen berbagai produk hingga para penggemar dan pembeli loyal dari kalangan masyarakat luas. Menurutnya, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas pelaku usaha anak bangsa.
“Hari Belanja Brand Lokal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, yang menjadi salah satu usaha nyata dalam memulihkan perekonomian nasional,” katanya.
Editor : Nirmala Aninda
Pemerintah saat ini juga tengah menggenjot pemulihan ekonomi nasional dengan mendorong para pelaku usaha lokal dan meningkatkan minat pembelian publik, khususnya untuk produk dari jenama lokal Tanah Air.
Berdasarkan hasil simulasi Badan Pusat Statistik, dampak pembelian produk dalam negeri dapat mencapai angka Rp400 triliun, yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,67 persen hingga 1,71 persen.
Hal ini juga menjadi semangat bagi merek lokal untuk kembali menggelar Hari Belanja Brand Lokal (HBBL) 2022. Rencananya, acara ini akan digelar pada 25-27 April dengan melibatkan 2.000 merek lokal dan menargetkan transaksi hingga Rp270 miliar.
CEO dan Founder Hypefast Achmad Alkatiri, yang juga inisiator HBBL, mengatakan bahwa prospek merek lokal untuk tumbuh di negeri sendiri masih sangat terbuka lebar. Terlebih pemerintah juga telah mendorong industri dengan program Bangga Buatan Indonesia.
“Sekarang semakin banyak local brand yang muncul. Pertumbuhan ini juga yang membuat Hypefast mendukung acara seperti HBBL, karena sejalan dengan komitmen kami untuk mendorong pelaku usaha lokal di Tanah Air,” katanya dalam konferensi pers virtual.
Chief Retail Operations Hypefast, Tinton Ardian, mengatakan bahwa kegiatan ini akan memberikan berbagai diskon kepada para calon pembeli produk lokal. Tujuannya tidak sekadar hanya menyediakan potongan harga tapi untuk menumbuhkan ekosistem yang lebih baik.
Dia melanjutkan, ada tiga objektif yang ingin dicapai dari gelaran HBBL. Pertama, membangun komunitas antara pelaku usaha atau merek lokal. Kedua, menjadi katalis dan kolaborator antar pemangku kepentingan. Ketiga, membentuk pasar dari produk lokal.
“Sejak kami inisiasi HBBL pada 2020 lalu, ketika itu pandemi sangat berdampak terhadap banyak pelaku dan kita ingin melakukan sesuatu agar brand lokal ini bisa bertahan dan tumbuh bersama. Itu semangat yang masih kita bawa terus sampai sekarang,” katanya.
Direktur Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yuana Rochma, mengatakan bahwa gelaran ini diharapkan bisa membantu pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang lewat acara kolaborasi.
Selain itu, diharapkan juga terbentuk ekosistem local brand yang lebih baik mulai dari para produsen berbagai produk hingga para penggemar dan pembeli loyal dari kalangan masyarakat luas. Menurutnya, pemerintah juga terus mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas pelaku usaha anak bangsa.
“Hari Belanja Brand Lokal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, yang menjadi salah satu usaha nyata dalam memulihkan perekonomian nasional,” katanya.
Editor : Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.