Ini Alasan Hari Seni Sedunia diperingati Tiap 15 April
15 April 2022 |
16:38 WIB
Hari Seni Sedunia yang diperingati setiap 15 April diinisiasi oleh Asosiasi Seni Internasional (IAA/AIAP) dengan organisasi UNESCO, peringatan ini bertujuan untuk merayakan karya para seniman, serta mengakui pentingnya seni sebagai inspirasi dan memperkaya kehidupan manusia.
Melansir dari laman IAA/USA, Jumat (15/4/2022), peringatan Hari Seni Sedunia pertama kali dideklarasikan pada 15 April 2021 di kota Los Angeles, Amerika Serikat. Tanggal 15 April sendiri dipilih berdasarkan hari ulang tahun seniman dunia Leonardo da Vinci yang lahir pada 15 April 1452.
Da Vinci dianggap sebagai simbol kebebasan ekspresi, toleransi dan persaudaraan. Dia juga dirayakan untuk karya-karyanya yang secara elegan menggambarkan pengaruh seni pada berbagai upaya manusia.
Peringatan Hari Seni Sedunia juga didasari akan pemahaman bahwa keterlibatan dalam seni membantu siapapun merasa lebih terhubung dengan orang lain. Baik itu sebagai seniman atau pengamat, seni dapat membuat orang-orang bebas dan tidak merasa terbatasi di dunia.
“Seni membantu kita menjalin hubungan sosial baru dan memahami dunia di sekitar kita dengan cara baru, memperkaya hidup kita,” tulis IAA dalam situs resminya.
Biasanya, untuk memperingati Hari Seni Sedunia, Asosiasi Seni Internasional di Los Angeles akan menyelenggarakan pameran dari lima seniman selama sebulan pada bulan April di Gloria Delson Contemporary Arts yang terletak di pusat kota.
(Baca juga: 4 Kegiatan Seni untuk Self-Healing, Bisa Dilakukan di Rumah!)
Selain itu, menurut UNESCO, perayaan Hari Seni Sedunia juga membantu memperkuat hubungan antara kreasi seni dan masyarakat, mendorong kesadaran yang lebih besar akan keragaman ekspresi seni dan menyoroti kontribusi seniman untuk pembangunan berkelanjutan.
Seni memelihara kreativitas, inovasi dan keragaman budaya untuk semua orang di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam berbagi pengetahuan dan mendorong rasa ingin tahu serta dialog.
“Ini adalah kualitas yang selalu dimiliki seni, dan akan selalu ada jika kita terus mendukung lingkungan di mana seniman dan kebebasan artistik dipromosikan dan dilindungi. Dengan cara ini, memajukan perkembangan seni juga memperluas sarana kita untuk mencapai dunia yang bebas dan damai,” tulis UNESCO dalam laman resminya.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, mengungkapkan bahwa sekitar 10 juta orang kehilangan pekerjaannya di sektor budaya dan kreatif secara global pada tahun 2020 akibat krisis pandemi Covid-19. Hal ini terjadi, katanya, akibat belum adanya jaminan sosial yang memadai untuk pekerja di sektor informal seperti seniman.
“Seniman dan profesional budaya terlalu sering mendapati diri mereka rentan dalam menghadapi hilangnya pendapatan yang disebabkan oleh krisis dan konflik,” katanya.
Oleh karena itu, lebih lanjut Azoulay menekankan perlu adanya status yang kuat untuk seniman seperti yang didesak oleh rekomendasi UNESCO pada 1980 tentang Status Seniman, untuk meningkatkan penghormatan terhadap hak-hak mereka dan meningkatkan ketahanan seni dan budaya.
“Untuk menjaga seni tetap hidup sekarang dan pada masa depan, kita harus mendukung profesional budaya dan lembaga budaya untuk mempromosikan akses seni untuk semua,” imbuhnya.
Menurut Azoulay, tantangan yang dihadapi saat ini hanya dapat diatasi melalui kebijakan budaya yang luas dalam membantu komunitas kreatif mengatasi krisis ini dan melindungi serta meningkatkan status seniman.
Editor: Nirmala Aninda
Melansir dari laman IAA/USA, Jumat (15/4/2022), peringatan Hari Seni Sedunia pertama kali dideklarasikan pada 15 April 2021 di kota Los Angeles, Amerika Serikat. Tanggal 15 April sendiri dipilih berdasarkan hari ulang tahun seniman dunia Leonardo da Vinci yang lahir pada 15 April 1452.
Da Vinci dianggap sebagai simbol kebebasan ekspresi, toleransi dan persaudaraan. Dia juga dirayakan untuk karya-karyanya yang secara elegan menggambarkan pengaruh seni pada berbagai upaya manusia.
Peringatan Hari Seni Sedunia juga didasari akan pemahaman bahwa keterlibatan dalam seni membantu siapapun merasa lebih terhubung dengan orang lain. Baik itu sebagai seniman atau pengamat, seni dapat membuat orang-orang bebas dan tidak merasa terbatasi di dunia.
“Seni membantu kita menjalin hubungan sosial baru dan memahami dunia di sekitar kita dengan cara baru, memperkaya hidup kita,” tulis IAA dalam situs resminya.
Biasanya, untuk memperingati Hari Seni Sedunia, Asosiasi Seni Internasional di Los Angeles akan menyelenggarakan pameran dari lima seniman selama sebulan pada bulan April di Gloria Delson Contemporary Arts yang terletak di pusat kota.
(Baca juga: 4 Kegiatan Seni untuk Self-Healing, Bisa Dilakukan di Rumah!)
Tanggal 15 April sendiri dipilih berdasarkan hari ulang tahun seniman dunia Leonardo da Vinci (Sumber gambar: Markus Spiske/Pexels)
Seni memelihara kreativitas, inovasi dan keragaman budaya untuk semua orang di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam berbagi pengetahuan dan mendorong rasa ingin tahu serta dialog.
“Ini adalah kualitas yang selalu dimiliki seni, dan akan selalu ada jika kita terus mendukung lingkungan di mana seniman dan kebebasan artistik dipromosikan dan dilindungi. Dengan cara ini, memajukan perkembangan seni juga memperluas sarana kita untuk mencapai dunia yang bebas dan damai,” tulis UNESCO dalam laman resminya.
Seniman perlu jaminan sosial
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, mengungkapkan bahwa sekitar 10 juta orang kehilangan pekerjaannya di sektor budaya dan kreatif secara global pada tahun 2020 akibat krisis pandemi Covid-19. Hal ini terjadi, katanya, akibat belum adanya jaminan sosial yang memadai untuk pekerja di sektor informal seperti seniman.“Seniman dan profesional budaya terlalu sering mendapati diri mereka rentan dalam menghadapi hilangnya pendapatan yang disebabkan oleh krisis dan konflik,” katanya.
Oleh karena itu, lebih lanjut Azoulay menekankan perlu adanya status yang kuat untuk seniman seperti yang didesak oleh rekomendasi UNESCO pada 1980 tentang Status Seniman, untuk meningkatkan penghormatan terhadap hak-hak mereka dan meningkatkan ketahanan seni dan budaya.
“Untuk menjaga seni tetap hidup sekarang dan pada masa depan, kita harus mendukung profesional budaya dan lembaga budaya untuk mempromosikan akses seni untuk semua,” imbuhnya.
Menurut Azoulay, tantangan yang dihadapi saat ini hanya dapat diatasi melalui kebijakan budaya yang luas dalam membantu komunitas kreatif mengatasi krisis ini dan melindungi serta meningkatkan status seniman.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.