Sineas Gope T Samtani & Imam Tantowi (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)

Gope T Samtani & Imam Tantowi Raih Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup di FFI 2024

21 November 2024   |   10:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Malam anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024 rampung digelar di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang pada Rabu malam (20/11/2024). Ajang apresiasi insan perfilman paling prestisius ini telah memberikan Piala Citra kepada para pemenang dari 23 kategori dan penghargaan khusus.

Pada tahun ini, FFI juga kembali memberikan penghargaan tertinggi Piala Citra untuk Pengabdian Seumur Hidup atau Lifetime Achievement. Ini adalah penghargaan khusus bagi insan film yang mengabdikan sepanjang hidupnya untuk kemajuan sinema Tanah Air. Ada dua tokoh yang mendapatkan penghargaan ini, yakni Gope T Samtani & Imam Tantowi.

Baca juga: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih Piala Citra FFI 2024

Gope T Samtani, yang juga adalah produser di Rapi Films, mengucapkan rasa terima kasihnya atas penghargaan tertinggi ini yang diberikan untuknya. Menurutnya, piala ini akan punya kenangan dan penghargaan tersendiri baginya.
 

(Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)

 Gope T Samtani(Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)

Terlebih, Gope merasa terhormat karena pila itu diberikan ketika industri perfilman tengah naik daun. Dia berharap, capaian yang diraih perfilman Indonesia ini akan terus bergerak ke arah yang lebih positif. “Kalau sudah begini, tentu harusnya pantang mundur, maju terus. Karena ini adalah sejarah bahwa sampai November sudah menyentuh 72 juta penonton bioskop Indonesia,” ungkap Gope.

Pria bernama lengkap Gobin Tejoomal Samtani itu mengatakan jumlah penonton Indonesia sekarang telah menembus rekor baru. Sebab, rekor lawas yang sudah cukup lama bertahan ialah di angka 56 juta.

Yang menarik, lanjutnya, capaian ini masih berada pada November. Artinya, masih ada sisa waktu satu bulanan lebih untuk terus mendongkrak raihan jumlah penonton Indonesia hingga tutup tahun nanti.
“Akhir Desember, saya prediksi bisa di atas 80 juta,” tuturnya.

Sementara itu, sutradara film legendaris Imam Tantowi juga mengungkap hal senada. Saat ini perfilman Indonesia terus menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Dia berharap perjalanan positif ini akan terus berlanjut.

Imam mengaku bangga sekaligus haru dengan raihan piala ini. Dia tak menyangka, setelah absen dari gelaran FFI berpuluh-puluh tahun lamanya, kini di usia yang makin gaek, dirinya bisa kembali menghadiri satu festival paling penting di Indonesia ini.

“Saya seperti terbangun dari mimpi, setelah sekian puluh tahun tidak lagi di film, beralih ke televisi, tetapi kini bisa ada lagi di sini. Terima kasih kepada panitia, ini mungkin penghargaan terakhir dalam hidup saya,” lanjutnya.
 

(Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)

 Imam Tantowi (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)

Gope T Samtani dan Imam Tantowi adalah dua legenda hidup perfilman Indonesia. Dedikasinya kepada sinema Tanah Air telah turut merajut benang merah penting sebelum akhirnya film Indonesia sampai pada posisinya saat ini.

Gope T Samtani adalah pemilik rumah produksi Rapi Films yang banyak merilis judul-judul blockbuster, seperti Sang Kiai (2013), Pengabdi Setan (2017), sampai Ratu Ilmu Hitam (2019).

Gope telah mencintai dan hobi menonton film sejak usia kanak-kanak. Ketika dia mendirika Rapi Film pada 1868, modalnya kala itu hanya sekitar Rp3 juta. Rapi Films pun awalnya didirikan sebagai perusahaan ekspor-impor saja, hingga kemudian seiring berjalannya waktu mulai bertansformasi.

Pada 1970 produksi PT Rapi Film yang pertama langsung sukses dibuat dengan judul Air Mata Kekasih. Setelahnya adalah sejarah. Rapi Films rata-rata memproduksi tiga film per tahun setelah karya pertamanya sukses. Dengan demikian, sampai awal 1985 saja filmnya yang sudah dihasilkan mencapai 45-an judul.

Sementara itu, Imam Tantowi adalah sutradara dengan banyak judul Hit, seperti 7 Manusia Harimau (1986), Carok (1958), Saur Sepuh (1980-an) sampai Lebak Membara (1983).

Film-film yang disutradarai sineas asal tegal ini pada umumnya bergenre laga. Pada masanya, Imam pernah berhasil menyabet Piala Citra untuk penulis cerita asli terbaik dalam film Si Badung dalam ajang FFI di Jakarta tahun 1989.

Pada medio 1990-an, Imam mulai merambah ke sinetron. Karyanya yang berjudul Bang Jagur dan Maha Kasih, dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu Tukang Bubur Naik Haji, langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Saking fenomenalnya, pada 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Baca juga: Momen Haru Ringgo Agus Rahman & Nirina Zubir Raih Piala Citra Pemeran Utama Terbaik FFI 2024

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Vakum Satu Dekade, Cameron Diaz Kembali Beraksi Dalam Film Back In Action

BERIKUTNYA

Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih Piala Citra FFI 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: