Momen Haru Ringgo Agus Rahman & Nirina Zubir Raih Piala Citra Pemeran Utama Terbaik FFI 2024
21 November 2024 |
08:00 WIB
Dua pelakon dalam film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (Jesedef), Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir, berhasil meraih Piala Citra Pemeran Utama Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Perasaan bahagia sekaligus haru menyelimuti keduanya saat penyerahan piala di atas panggung.
Ringgo Agus Rahman memerankan karakter Bagus Rahmat di film tersebut. Karakter itu, rupanya untuk pertama kalinya membuatnya bisa mengoleksi Piala Citra di kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Baca juga: Catat, Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Akan Tayang di Netflix pada 29 Maret 2024
Aksi Ringgo lewat karakter Bagus Rahmat mampu mengalahkan akting Ario Bayu di film Samsara, Arswendy Bening Swara di film Badrun & Loundri, Reza Rahadian di film Siksa Kubur, hingga Yoga Pratama di film Kabut Berduri.
Ringgo tak pernah membayangkan sebelumnya dirinya bisa menerima penghargaan Piala Citra. Dirinya pun tak menyiapkan pidato apa pun karena merasa piala terasa selalu jauh dengannya. “Jujur, piala ini selalu jauh buat saya, karena perjalanan yang panjang dari orang-orang yang berkomentar tentang saya, kadang-kadang saya merasa malu untuk bilang saya aktor,” ungkap Ringgo.
Malam itu, Ringgo merasa Piala Citra akan kembali mampir ke aktor lain, bukan dirinya. Dia mengaku sudah hapal, namanya hanya akan disebut nominasi, tetapi tidak dengan pialanya. Jika demikian, dia hanya akan ikut berdiri, bertepuk tangan, lalu menyalami pemenang.
Itulah yang selalu dilakukannnya setiap gelaran FFI. Namun, kini, justru Ringgo-lah yang memenangkan Piala Citra di kategori bergengsi ini pula. “Ini sampai sengaja gue enggak ngajak bini karena merasa akan kalah. Dia mungkin sudah tidur nemenin anak-anak. Besok gue liatin ini piala. Terima Kasih Ya Allah."
Sementara itu, Nirina Zubir yang berperan sebagai Hana di film Jesedef juga mendapatkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Ini adalah piala keduanya di kategori serupa, setelah mendapatkannya pada 2006 lalu lewat film Heart.
Nirina mengatakan keberhasilannya mendapatkan kembali Piala Citra merupakan kolaborasi hebat dari para tim dan pemain di Jesedef. Menurutnya, film adalah bentuk kolaborasi yang melibatkan banyak hal.
“Setelah 18 tahun, aku pegang ini lagi. Alhamdulillah ya Allah. Tetapi ini semua berkat kolaborasi luar biasa,” ucapnya.
Nirina kembali mengenang perjuangannya memproduksi film Jesedef. Menurutnya, prosesnya sangat unik karena di film itu, para pemain turut terlibat dalam pembuatan awal naskahnya. Hal itu juga dirasa cukup membantu para pemain untuk lebih dalam lagi masuk ke karakternya masing-masing.
Bagi dirinya, kemenangan Jesedef di film ini merupakan barometer baru yang penting bagi perfilman Indonesia. Nirina pun mendesak para sineas dan produser untuk lebih berani mengeksplorasi genre dan bentuk penceritaan baru.
“Buat pembuat film Indonesia, percayalah kalau film hitam putih yang tidak mudah dipahami, yang tadinya ditolak di mana-mana, kini bisa mendapat penghargaan. Percayalah film Indonesia ke depan bisa lebih berkembang dan bervariasi,” tegasnya.
Jesedef bercerita tentang Hana (Nirina Zubir) yang tengah mengalami tragedi kesedihan yang luar biasa. Hana diketahui sedang berduka karena suami tercintanya telah meninggal dunia. Sejak saat itu, baginya hidup terasa hitam dan putih. Tidak ada lagi alasan untuk tetap bertahan.
Bagus (Ringgo Agus Rahman), yang menjadi teman sekolah Hana, terlihat datang ke hidupnya lagi. Bagus tahu betul perasaan duka yang sedang dirasakan oleh Hana. Namun, diam-diam dirinya mencoba menuliskan kisah Hana menjadi naskah film sebagai kejutan untuknya. Tanpa sadar, Bagus rupanya jatuh cinta dengan Hana.
Baca juga: Jatuh Cinta Seperti di Film-film & Panggonan Wingit Tayang di Bioskop, Cek Sinopsisnya
Editor: Dika Irawan
Ringgo Agus Rahman memerankan karakter Bagus Rahmat di film tersebut. Karakter itu, rupanya untuk pertama kalinya membuatnya bisa mengoleksi Piala Citra di kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Baca juga: Catat, Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Akan Tayang di Netflix pada 29 Maret 2024
Aksi Ringgo lewat karakter Bagus Rahmat mampu mengalahkan akting Ario Bayu di film Samsara, Arswendy Bening Swara di film Badrun & Loundri, Reza Rahadian di film Siksa Kubur, hingga Yoga Pratama di film Kabut Berduri.
Ringgo Agus Rahman (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)
Malam itu, Ringgo merasa Piala Citra akan kembali mampir ke aktor lain, bukan dirinya. Dia mengaku sudah hapal, namanya hanya akan disebut nominasi, tetapi tidak dengan pialanya. Jika demikian, dia hanya akan ikut berdiri, bertepuk tangan, lalu menyalami pemenang.
Itulah yang selalu dilakukannnya setiap gelaran FFI. Namun, kini, justru Ringgo-lah yang memenangkan Piala Citra di kategori bergengsi ini pula. “Ini sampai sengaja gue enggak ngajak bini karena merasa akan kalah. Dia mungkin sudah tidur nemenin anak-anak. Besok gue liatin ini piala. Terima Kasih Ya Allah."
Nirina Zubir (Sumber gambar: Hypeabis.id/Eudebio Chrysnamurti)
Nirina mengatakan keberhasilannya mendapatkan kembali Piala Citra merupakan kolaborasi hebat dari para tim dan pemain di Jesedef. Menurutnya, film adalah bentuk kolaborasi yang melibatkan banyak hal.
“Setelah 18 tahun, aku pegang ini lagi. Alhamdulillah ya Allah. Tetapi ini semua berkat kolaborasi luar biasa,” ucapnya.
Nirina kembali mengenang perjuangannya memproduksi film Jesedef. Menurutnya, prosesnya sangat unik karena di film itu, para pemain turut terlibat dalam pembuatan awal naskahnya. Hal itu juga dirasa cukup membantu para pemain untuk lebih dalam lagi masuk ke karakternya masing-masing.
Bagi dirinya, kemenangan Jesedef di film ini merupakan barometer baru yang penting bagi perfilman Indonesia. Nirina pun mendesak para sineas dan produser untuk lebih berani mengeksplorasi genre dan bentuk penceritaan baru.
“Buat pembuat film Indonesia, percayalah kalau film hitam putih yang tidak mudah dipahami, yang tadinya ditolak di mana-mana, kini bisa mendapat penghargaan. Percayalah film Indonesia ke depan bisa lebih berkembang dan bervariasi,” tegasnya.
Jesedef bercerita tentang Hana (Nirina Zubir) yang tengah mengalami tragedi kesedihan yang luar biasa. Hana diketahui sedang berduka karena suami tercintanya telah meninggal dunia. Sejak saat itu, baginya hidup terasa hitam dan putih. Tidak ada lagi alasan untuk tetap bertahan.
Bagus (Ringgo Agus Rahman), yang menjadi teman sekolah Hana, terlihat datang ke hidupnya lagi. Bagus tahu betul perasaan duka yang sedang dirasakan oleh Hana. Namun, diam-diam dirinya mencoba menuliskan kisah Hana menjadi naskah film sebagai kejutan untuknya. Tanpa sadar, Bagus rupanya jatuh cinta dengan Hana.
Baca juga: Jatuh Cinta Seperti di Film-film & Panggonan Wingit Tayang di Bioskop, Cek Sinopsisnya
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.