Saat berpuasa, tubuh akan menjadi pintar dalam memilih sumber energi (Sumber gambar: Thirdman/Pexels)

Puasa Bikin Tubuh Jadi Lebih Pintar, Kok Bisa?

15 April 2022   |   06:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tak sekadar untuk memenuhi tuntutan agama semata. Pasalnya, di balik menjalankan puasa, ada banyak manfaat bagi kesehatan yang bisa didapatkan oleh tubuh. Saat berpuasa, tubuh akan menjadi pintar dalam memilih sumber energi yang tidak melulu dari gula atau glukosa dalam tubuh.

Menurut Binaragawan Ade Rai, ketika kita berpuasa selama kurang lebih 14 jam, hal itu bisa memberikan kebaikan bagi tubuh. Sayangnya, banyak orang yang masih menganggap bahwa puasa adalah suatu momen yang harus dirayakan dengan mengonsumsi banyak makanan ketika waktu berbuka tiba.

“Pada akhirnya saat berbuka, kita melakukan yang namanya over kompensasi atau mentalitas balas dendam karena kita sudah berjasa dengan berpuasa, jadi harus makan yang banyak,” kata Ade dalam diskusi virtual bersama Fita, Rabu (13/4/2022).

(Baca juga: 6 Menu Sahur & Buka Puasa untuk Penderita Diabetes)
 

mentatdgt

Berpuasa menjadi momen untuk tubuh beristirahat (Sumber gambar: mentatdgt/Pexels)


Padahal, papar Ade, ketika berpuasa, seseorang mendapatkan keuntungan karena badan akan menggunakan lemak sebagai sumber energi tubuh. Pada kondisi normal, sumber energi utama tubuh adalah gula yang diperoleh dari metabolisme karbohidrat atau gula yang disimpan di hati dan otot.

Namun, selama berpuasa, asupan gula itu akan digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Selain gula, jaringan lemak juga bisa diolah menjadi sumber energi. Jika itu belum cukup, tubuh akan membakar protein otot untuk menghasilkan energi.

Hal itu menurut Ade juga turut didukung dengan pemahaman dan kecerdasan kita akan keimanan. “Jadi sebenarnya kalau kita punya pemahaman kecerdasan akan kesehatan, ternyata 14 jam berpuasa itu enggak masalah,” ujar pria berusia 51 tahun itu.

Lebih lanjut, Ade juga mengungkapkan bahwa saat berpuasa, sebanyak 60 persen waktu setiap harinya tubuh diberikan waktu untuk beristirahat dengan tidak mengonsumsi makanan apapun.

Hal tersebut akan membuat tubuh bisa mengeluarkan racun atau detoksifikasi, salah satunya mampu mengeluarkan atau memecah lemak yang selama ini tidak terolah karena kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga.

“Puasa memberikan kita kesempatan untuk mengubah metabolisme yang selama ini bergantung dengan gula, akhirnya lama-lama tubuh akan memakai lemak yang akan dipecah menjadi energi. Jadi dari yang bergantung karbohidrat, diganti menjadi fat adapted,” paparnya.

Oleh karena itu, Ade pun mengatakan bahwa Ramadan bisa menjadi momen untuk lebih memberikan waktu istirahat pada tubuh dengan tidak memasukkan 'racun' terlalu banyak dari makanan yang kita konsumsi. Tentunya hal itu harus dibarengi dengan pemahaman untuk tidak mengonsumsi makanan yang berlebihan saat berbuka puasa.


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

A Business Proposal, Komedi Romantis yang Cocok Untuk Menemani Waktu Senggang

BERIKUTNYA

Niantic Umumkan Game AR Hewan Peliharaan Virtual, Peridot 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: