3 Alasan Istiqlal Jadi Masjid Ramah Lingkungan Pertama di Dunia
09 April 2022 |
16:21 WIB
Masjid Istiqlal memiliki daya tarik yang luar biasa bagi umat Islam di Indonesia. Salah satu tempat wisata religi terpopuler dan masjid terbesar di Asia Tenggara itu baru selesai direnovasi pada Januari 2022, sejak dibangun 42 tahun silam.
Namun tahu kah Genhype bahwa masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut Lapangan Medan Merdeka, Jakarta ini baru saja dinobatkan sebagai rumah ibadah pertama di dunia yang menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan. Ya, pada Rabu (6/4/2022), Masjid Istiqlal mendapatkan Sertifikat Green Building Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC).
Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Azam Khan mengatakan sertifikat tersebut diberikan untuk standar bangunan hijau. Dia menyebut perubahan iklim mengancam kehidupan, mata pencaharian, serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan, terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait iklim yang terjadi, termasuk di Indonesia.
Kendati demikian, terdapat peluang untuk mengambil tindakan langsung dan menurutnya pembangunan kembali Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur tahan iklim, termasuk bangunan hijau, dapat membawa perubahan yang terukur.
"Proyek ini merupakan contoh dari apa yang dapat dicapai apabila kita bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim, yang tetap menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini," jelas Azam Khan dikutip dari laman istiqlal.or.id, Sabtu (9//4/2022).
Adapun dalam perolehan sertifikat Green Building, Masjid Istiqlal sudah melampaui serangkaian penilaian dan proses peremajaan ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan. Berikut hasil penilaiannya.
1. Pembuktian penghematan energi sebesar 23 persen
Terdapat produk AC yang hemat energi, lampu LED, pengunaan smart building system untuk operasional, serta solar panel 163 KWP yang saat ini berkontribusi sekitar 13 persen konsumsi energi.
2. Pembuktian penghematan air sebesar 36 persen
Masjid Istiqlal menggunakan keran air atau closet dengan tipe hemat air dan pengelolahan air bekas wudu.
3. Pembuktian penghematan material sebesar 81 persen
Masjid ini mempertahankan material eksisting seperti marmer, stainless, batu alam pada saat renovasi.
Selain sertifikasi Final dari EDGE, Masjid Istiqlal juga menjalani penilaian GREENSHIP dari GBC Indonesia dan telah mendapatkan predikat Ecomasjid yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Editor: Gita Carla
Namun tahu kah Genhype bahwa masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut Lapangan Medan Merdeka, Jakarta ini baru saja dinobatkan sebagai rumah ibadah pertama di dunia yang menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan. Ya, pada Rabu (6/4/2022), Masjid Istiqlal mendapatkan Sertifikat Green Building Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC).
Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Azam Khan mengatakan sertifikat tersebut diberikan untuk standar bangunan hijau. Dia menyebut perubahan iklim mengancam kehidupan, mata pencaharian, serta memperlambat kemajuan dari upaya pengentasan kemiskinan, terutama di tengah meningkatnya intensitas bencana terkait iklim yang terjadi, termasuk di Indonesia.
Kendati demikian, terdapat peluang untuk mengambil tindakan langsung dan menurutnya pembangunan kembali Masjid Istiqlal menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur tahan iklim, termasuk bangunan hijau, dapat membawa perubahan yang terukur.
"Proyek ini merupakan contoh dari apa yang dapat dicapai apabila kita bekerja sama dalam upaya melawan krisis iklim, yang tetap menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini," jelas Azam Khan dikutip dari laman istiqlal.or.id, Sabtu (9//4/2022).
Adapun dalam perolehan sertifikat Green Building, Masjid Istiqlal sudah melampaui serangkaian penilaian dan proses peremajaan ramah lingkungan yang terbukti menurunkan jejak karbon secara signifikan. Berikut hasil penilaiannya.
1. Pembuktian penghematan energi sebesar 23 persen
Terdapat produk AC yang hemat energi, lampu LED, pengunaan smart building system untuk operasional, serta solar panel 163 KWP yang saat ini berkontribusi sekitar 13 persen konsumsi energi.
2. Pembuktian penghematan air sebesar 36 persen
Masjid Istiqlal menggunakan keran air atau closet dengan tipe hemat air dan pengelolahan air bekas wudu.
3. Pembuktian penghematan material sebesar 81 persen
Masjid ini mempertahankan material eksisting seperti marmer, stainless, batu alam pada saat renovasi.
Selain sertifikasi Final dari EDGE, Masjid Istiqlal juga menjalani penilaian GREENSHIP dari GBC Indonesia dan telah mendapatkan predikat Ecomasjid yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.