Media sosial memiliki dampak kesehatan mental terhadap kelompok remaja (Sumber gambar: Unsplash/Bruce Mars)

Menurut Penelitian Ini Medsos Memiliki Pengaruh Negatif Bagi Kesehatan Mental Remaja

02 April 2022   |   18:17 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Sudah sejak lama penggunaan media sosial tak lepas dari pembicaraan seputar kesehatan mental, termasuk bagi remaja atau bahkan anak-anak. Ada berbagai riset yang mencoba menggali informasi lebih lanjut mengenai keterkaitan antara keduanya. 

Tak sedikit peneliti mengatakan bahwa media sosial seperti Instagram dan TikTok tidak sepenuhnya buruk bagi remaja dan anak, tapi banyak pula yang menyatakan bahwa platform tersebut tidak baik untuk anak dalam berbagai hal, sosial hingga kesehatan mental. 

Sebuah studi yang belum lama ini diterbitkan di jurnal Nature, menemukan bahwa penggunaan media sosial lebih erat kaitannya dengan kesehatan mental yang buruk bagi remaja pada masa pubertas mereka. 

Penulis penelitian dan psikolog di University of Cambridge, Amy Orben mengatakan bahwa masa remaja adalah periode perubahan kognitif, biologis, dan sosial yang begitu masif. Perubahan ini berinteraksi dengan media sosial melalui cara yang menarik. 

“Ada variabilitas besar antara bagaimana individu yang berbeda menggunakan media sosial dan bagaimana kehidupan mereka memengaruhi penggunanya,” katanya. 

Untuk menelusuri hubungan tersebut, Orben dan timnya melihat survei terhadap lebih dari 72.000 orang berusia 10 hingga 80 tahun di Inggris. Mereka disurvei hingga tujuh kali masing-masing antara 2011 hingga 2018, dan mengajukan serangkaian pertanyaan tentang kepuasan hidup dan penggunaan media sosial. 

Mempersempit penelitian pada kelompok remaja, tim peneliti menemukan bahwa untuk orang-orang dengan rentang usia 16 hingga 21 tahun, penggunaan media sosial yang rendah dan tinggi terkait dengan kepuasan hidup. 

Sementara itu, pada kelompok usia 10 hingga 15 tahun, tidak banyak perbedaan dalam kepuasan hidup antara anak-anak yang melaporkan penggunaan media sosial, baik konsumsi tinggi maupun rendah. 

Hasil secara umumnya menunjukkan bahwa anak laki-laki dan perempuan di awal masa remaja, bagi mereka yang menggunakan media sosial dengan intensitas tinggi maka terjadi kepuasan hidup yang lebih rendah. Hubungan ini muncul pada puncak kedua jenis kelamin ketika mereka berusia 19 tahun. 

Kendati begitu, Orben mengatakan bahwa ada keterbatasan dalam penelitian ini, yang tidak menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat secara utuh menyebabkan perubahan dalam kepuasan hidup mereka. Hanya saja, ada keterlibatan itu. 

Tim berharap penelitian di masa depan akan dapat membantu mengidentifikasi kelompok remaja yang mungkin memiliki dampak paling negatif dari media sosial. Dia menyebut, memahami hal tersebut dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik. 

Editor : Dika Irawan

SEBELUMNYA

Ini Daftar Speaker Termahal di Dunia, Harganya Bikin Melongo

BERIKUTNYA

Putar Otak Menyiasati Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: