Bunda, Ini 6 Cara Lancar Menyusui Saat Berpuasa
02 April 2022 |
12:11 WIB
Semua umat Islam bersiap untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, begitupun dengan para ibu menyusui. Meski diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama menyusui, tak sedikit ibu menyusui yang tetap saja ingin ikut menjalankan ibadah puasa di bulan suci.
Untuk para ibu yang masih dalam masa menyusui mungkin bertanya-tanya, apakah ikut berpuasa pada bulan Ramadan aman bagi ibu maupun si kecil? Pasalnya, pada saat berpuasa, tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena perubahan pola makan dan tidur.
Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah, dr. Nabila Rahmania, IBCLC, menuturkan persiapan setiap ibu menyusui untuk berpuasa berbeda-beda, tergantung usia bayi dan beragam kondisi lainnya.
Ibu yang menyusui bayi kembar dan ibu yang sedang menyusui secara eksklusif, papar dr. Nabila, akan memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar, dibandingkan ibu yang menyusui si kecil yang sudah dalam masa MPASI.
“Karenanya, sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter spesialis anak terlebih dahulu,” katanya.
Dokter Nabila juga mengatakan bahwa berpuasa sebenarnya tidak menghambat pertumbuhan pada bayi ASI eksklusif. Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa seperti berikut ini.
Hindari minum terlalu banyak dalam sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat ibu sering buang air kecil dan menjadi haus lebih cepat.
(Baca juga: Ibu Hamil & Menyusui Tetap Bisa Berpuasa, Ini Anjuran Dokter)
Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma. Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasi.
Editor: Gita Carla
Untuk para ibu yang masih dalam masa menyusui mungkin bertanya-tanya, apakah ikut berpuasa pada bulan Ramadan aman bagi ibu maupun si kecil? Pasalnya, pada saat berpuasa, tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena perubahan pola makan dan tidur.
Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah, dr. Nabila Rahmania, IBCLC, menuturkan persiapan setiap ibu menyusui untuk berpuasa berbeda-beda, tergantung usia bayi dan beragam kondisi lainnya.
Ibu yang menyusui bayi kembar dan ibu yang sedang menyusui secara eksklusif, papar dr. Nabila, akan memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar, dibandingkan ibu yang menyusui si kecil yang sudah dalam masa MPASI.
“Karenanya, sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter spesialis anak terlebih dahulu,” katanya.
Dokter Nabila juga mengatakan bahwa berpuasa sebenarnya tidak menghambat pertumbuhan pada bayi ASI eksklusif. Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa seperti berikut ini.
1. Minum yang cukup
Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya 2 liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara waktu berbuka puasa dan sahur.Hindari minum terlalu banyak dalam sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justru akan membuat ibu sering buang air kecil dan menjadi haus lebih cepat.
2. Pilih makanan bergizi saat sahur
Saat sahur, pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang mencakupi protein dan karbohidrat kompleks agar ibu menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selama seharian penuh.(Baca juga: Ibu Hamil & Menyusui Tetap Bisa Berpuasa, Ini Anjuran Dokter)
Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air saat berpuasa (Sumber gambar: Andrea Piacquadio/Pexels)
3. Segera berbuka
Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya dengan mengonsumsi kurma. Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasi.4. Hands-on breastfeeding
Let down reflex (LDR), rangsangan yang membuat aliran ASI lebih lancar, dapat melambat saat berpuasa. Ibu dapat menanganinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak dapat puas lebih cepat.5. Menjaga produksi ASI
Saat memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang. Ingat prinsip supply and demand. Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anak menyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan.6. Jangan paksakan puasa
Kapanpun saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa. Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga.Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.