Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1443 H Jatuh pada Minggu 3 April 2022
01 April 2022 |
20:19 WIB
Syaiful Millah
Asisten Manajer Konten Hypeabis.id
Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1443 Hijriyah jatuh pada Minggu, 3 April 2022 berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar hari ini, Jumat (1/4/2022). Sidang Isbat dilakukan secara hybrid dan dihadiri perwakilan ormas Islam, duta besar negara sahabat dan tim unifikasi kalender Hijriyah Kemenag.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Kemeneg selalu menggunakan dua metode yang tidak terpisahkan yakni hisab atau perhitungan dan ruqyat atau melihat langsung keberadaan hilal. Menurutnya, metode ini tidak untuk dipertentangkan tapi saling melengkapi.
Berdasarkan penyampaian ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi antara 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,2 menit. Informasi hitungan hisab juga telah dilaporkan dari 101 titik di seluruh Indonesia yang menyatakan tidak melihat hilal.
“Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia itu sudah di atas ufuk tapi masih belum memenuhi kriteria baru Mabims yaitu 3 derajat dan laporan rukyatul hilal. Oleh karena itu, secara mufakat, Ramadan jatuh pada Ahad 3 April 2022 Masehi,” katanya.
Yaqut berharap dengan hasil ini, umat Islam di Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa bersama-sama. Menurutnya ini bisa menjadi simbol dan cerminan kebersamaan Indonesia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Pendidikan & Kaderisasi, Abdullah Jaidi, mengatakan adanya perbedaan kelompok tertentu yang telah memulai puasa terlebih dahulu tidak akan mengurangi arti dan nilai Ramadan.
“Kita boleh berbeda, tapi tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan, terutama di bulan puasa Ramadan yang penuh berkah dan hikmah,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Artinya, masyarakat yang terafiliasi dengan kelompok tersebut akan memulai puasanya mulai besok.
Penetapan tersebut didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah. Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan awal Ramadan sama dengan pemerintah yakni pada Minggu.
Editor : Nirmala Aninda
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Kemeneg selalu menggunakan dua metode yang tidak terpisahkan yakni hisab atau perhitungan dan ruqyat atau melihat langsung keberadaan hilal. Menurutnya, metode ini tidak untuk dipertentangkan tapi saling melengkapi.
Berdasarkan penyampaian ketinggian hilal di seluruh Indonesia berada pada posisi antara 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,2 menit. Informasi hitungan hisab juga telah dilaporkan dari 101 titik di seluruh Indonesia yang menyatakan tidak melihat hilal.
“Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia itu sudah di atas ufuk tapi masih belum memenuhi kriteria baru Mabims yaitu 3 derajat dan laporan rukyatul hilal. Oleh karena itu, secara mufakat, Ramadan jatuh pada Ahad 3 April 2022 Masehi,” katanya.
Yaqut berharap dengan hasil ini, umat Islam di Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa bersama-sama. Menurutnya ini bisa menjadi simbol dan cerminan kebersamaan Indonesia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Pendidikan & Kaderisasi, Abdullah Jaidi, mengatakan adanya perbedaan kelompok tertentu yang telah memulai puasa terlebih dahulu tidak akan mengurangi arti dan nilai Ramadan.
“Kita boleh berbeda, tapi tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan, terutama di bulan puasa Ramadan yang penuh berkah dan hikmah,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriyah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Artinya, masyarakat yang terafiliasi dengan kelompok tersebut akan memulai puasanya mulai besok.
Penetapan tersebut didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah. Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan awal Ramadan sama dengan pemerintah yakni pada Minggu.
Editor : Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.