Mata uang kripto makin banyak diminati (Sumber gambar: Freepik)

Gokil, Laporan Ini Sebut Indonesia Pimpin Adopsi Mata Uang Kripto Global

01 April 2022   |   15:44 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Mata uang kripto (cryptocurrency) belakangan kian populer di kalangan masyarakat luas. Laporan global terbaru dari firma riset konsumen YouGov menyatakan bahwa empat dari sepuluh orang mengatakan kripto adalah masa depan transaksi keuangan daring atau digital. 

Laporan YouGov juga menyoroti perilaku transaksi di dalam negeri. Perusahaan menemukan bahwa Indonesia merupakan pemimpin dunia dalam adopsi mata uang kripto. Pertumbuhannya juga masih akan terus naik dalam beberapa waktu ke depan. 

Disebutkan bahwa satu dari enam atau sekitar 17 persen pengguna internet Indonesia telah melakukan transaksi memakai mata uang kripto pada akhir tahun lalu, dengan porsi terbesar aktivitas dilakukan oleh kelompok usia 35-44 tahun. 

Selain itu, sebanyak 25 persen responden juga mengatakan bakal melakukannya dalam 1 tahun ke depan dan 72 persen menyatakan tertarik untuk berinvestasi pada aset kripto dalam lima tahun mendatang. 

Angka tersebut lebih tinggi dari rerata global yang mencatatkan 8 persen transaksi tahun lalu dan 11 persen minat transaksi sepanjang tahun ini. Negara yang juga punya adopsi tinggi adalah Uni Emirat Arab dengan 15 persen pengguna bertransaksi tahun lalu dan 31 persen minat transaksi 12 bulan ke depan. 

Laporan juga menyoroti ada keingintahuan yang tinggi mengenai hal ini. Hanya saja, masih terdapat beberapa kekhawatiran yang melingkupi; 57 persen khawatir dengan isu pencurian identitas, yang menjadi perihal paling diperhatikan. 

Selain itu, 51 persen responden khawatir tidak dapat mengakses dana mereka tanpa koneksi internet, 50 persen khawatir mengenai risiko peretasan yang tinggi, dan 41 persen masih merasa ragu tentang akses bantuan jika terjadi masalah. 

Global Sector Head of Financial Services YouGov, Emma McInnes mengatakan bahwa industri jasa keuangan telah mengalami transformasi yang cepat, didorong oleh perubahan ekspektasi konsumen dan fragmentasi industri yang lebih luas. 

“Kami melihat dampak mendalam digitalisasi terhadap ekspektasi dan harapan konsumen, serta efek dramatis pandemi pada perubahan teknologi dan pola perilaku pengguna layanan keuangan,” katanya. 


Editor : Gita Carla

SEBELUMNYA

Kisah Perjalanan Hidup Faye Risakotta dalam Mini Album Perdana Mind Of My Own

BERIKUTNYA

Resmi Balas Lagu Hati-hati di Jalan! Titi DJ Merilis Single "To Lose"

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: