Faye Risakotta (Sumber gambar: Dominion Entertainment)

Kisah Perjalanan Hidup Faye Risakotta dalam Mini Album Perdana Mind Of My Own

01 April 2022   |   15:31 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta, Faye Risakotta, akhirnya merilis mini album pertamanya berjudul Mind Of My Own. Seperti judulnya, debut mini albumnya ini merupakan pintu masuk ke dalam pikiran Faye dan berbagai fase kehidupan yang telah dilaluinya.

Dalam mini album tersebut, terdapat enam lagu yang mengisahkan perjalanan kehidupan Faye baik saat dia berada dalam kondisi paling rendah maupun tempat tertinggi, yang menurutnya semua menjadi pelajaran berharga. Mini album itu juga menjadi gambaran bagaimana Faye melihat dunia dan orang-orang di sekitarnya.

Dipengaruhi oleh musisi-musisi ternama seperti Coldplay dan Amy Winehouse, mini album Mind Of My Own menggabungkan suara pop eksperimental, lo-fi, dan ambience. Faye mengedepankan mood dan ambience dalam semua aspek penulisan lagu serta produksi vokal dalam mini albumnya.
 

h

Cover artwork mini album Mind Of My Own (Sumber gambar: Dominion Entertainment)

Pada lagu Brightest Days yang menjadi single pembuka dalam mini album tersebut, Faye mendambakan perasaan yang cerah untuk masa depan, namun juga masih memiliki ketakutan tentang bagaimana hal-hal dapat berubah menjadi buruk dalam sekejap saat awal pandemi. 

Kemudian lagu dengan nuansa penuh reverb dan psychedelic, The Way To Go, ditulis ketika Faye merasa ‘terputus’ dari dirinya sendiri dan menyadari bahwa dia selama ini meniru apa yang dilakukan orang lain dalam hidup, sehingga membuatnya semakin mempertanyakan keabsahan dirinya, meskipun sebenarnya itu adalah bagian dari proses kehidupan. 

Dengan mengungkapkan perasaan jatuh cinta seperti perasaan bahagia yang merekah dan meledak-ledak layaknya ekstasi, Faye menceritakan pengalamannya jatuh cinta dengan seseorang yang bisa memberikan perasaan yang sama melalui lagu Ecstasy.
 

(Baca juga: Faye Risakotta Ceritakan Bahagianya Jatuh Cinta Lewat Single Ecstasy)

Lalu pada lagu Don't Hide (Hilang) yang menyejukkan dan bernuansa seperti lagu-lagu Coldplay dalam Ghost Stories, adalah lagu yang Faye tulis ketika dia berusia 16 tahun, di mana dia merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Dia akhirnya memutuskan untuk menjadi ‘suara’ yang dia butuhkan untuk mendorong dan menyemangati dirinya sendiri.

Dipandu oleh nada piano yang manis, lagu Like It Was Yesterday ditulis saat dia memikirkan kenangan yang dia miliki tentang seorang teman baik yang tidak lagi berhubungan dengannya. Itu mengingatkannya pada bagaimana waktu dapat berlalu begitu saja tanpa kita sadari.

Akhirnya EP ditutup dengan lagu These Walls. Dengan nada yang optimis, bersemangat, dan spiritual, Faye menulis dan memproduseri lagu ini bersama band beranggotakan dua saudara laki-lakinya bernama JFK.

Mengambil referensi dari gospel dimana dikatakan bahwa 'dengan iman sebesar kacang polong, manusia dapat memindahkan gunung', lagu ini mengajak para pendengarnya untuk tetap memiliki rasa percaya diri pada diri sendiri dan hal-hal yang mereka lakukan, sehingga  mampu memulai dan menjadi perubahan yang dibutuhkan dunia.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Pameran Game E3 2022 Dipastikan Batal, Hadir Lagi 2023 

BERIKUTNYA

Gokil, Laporan Ini Sebut Indonesia Pimpin Adopsi Mata Uang Kripto Global

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: