7 Tip Menjaga Kesehatan Kulit selama Berpuasa
31 March 2022 |
17:46 WIB
Berpuasa memberikan dampak pada kesehatan kulit, di mana hal ini disebabkan karena adanya kekurangan cairan pada tubuh sebagai dampak dari dehidrasi. Sama seperti menjaga kesehatan fisik secara umum, kulit juga perlu dijaga saat menjalankan ibadah puasa.
Dalam webinar Siap hadapi Ramadan untuk keluarga Indonesia, Aninda Marina selaku Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Bamed menjelaskan bahwa ada empat masalah kulit saat puasa: kulit kering, bibir kering, wajah kusam, dan jerawat.
Berikut ada tujuh tip yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit pada tubuh selama berpuasa.
Dalam webinar Siap hadapi Ramadan untuk keluarga Indonesia, Aninda Marina selaku Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Bamed menjelaskan bahwa ada empat masalah kulit saat puasa: kulit kering, bibir kering, wajah kusam, dan jerawat.
Berikut ada tujuh tip yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit pada tubuh selama berpuasa.
1. Penuhi kebutuhan cairan
Aninda menjelaskan bahwa cairan yang cukup bagi tubuh diperlukan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi. Setidaknya konsumsi air putih minimal 1,5 liter dalam kurun waktu 24 jam saat sahur dan berbuka puasa bisa dilakukan untuk mencegah masalah pada kulit. Dia juga mengimbau untuk menghindari kopi, soda, dan minuman terlalu manis karena akan meningkatkan risiko inflamasi pada kulit.
2. Gunakan pelembap
Pelembap pada wajah dan tubuh disarankan untuk dipakai sebanyak dua kali sehari setelah mandi. Hal ini perlu dilakukan karena pelembap mengandung asam hyaluronic, glycerin atau ceramide yang bisa mempertahankan kulit dari kekeringan dan dehidrasi. Untuk bibir, pelembap tanpa pewangi bisa digunakan untuk mencegah bibir kering dan mencegah luka. Salah satu bahan yang perlu ada adalah petroleum jelly.
3. Jaga pola makan yang sehat dan seimbang
Makanan juga jadi faktor yang memengaruhi kesehatan kulit, di mana konsumsi makanan yang sehat bisa membantu memberikan nutrisi yang dibutuhkan. Beberapa manfaatnya adalah antioksidan, kolagen, serta sel-sel yang mendukung pertumbuhan rambut dan perbaikan pada kulit.
Konsumsi makanan berupa karbohidrat kompleks rendah gula, protein, sayuran, dan makanan yang kaya vitamin A, B, C, dan E sesuai kebutuhan merupakan jenis makanan yang direkomendasikan, sedangkan makanan manis yang terlalu banyak harus dihindari.
Konsumsi makanan berupa karbohidrat kompleks rendah gula, protein, sayuran, dan makanan yang kaya vitamin A, B, C, dan E sesuai kebutuhan merupakan jenis makanan yang direkomendasikan, sedangkan makanan manis yang terlalu banyak harus dihindari.
4. Tambahkan suplementasi vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk mencegah kambuhnya penyakit kulit seperti eksim serta memperbaiki imunitas saat berpuasa. Meski Aninda menyarankan vitamin D sebesar 1000 IU merupakan jumlah minimal yang bisa dikonsumsi, dia mengingatkan bahwa kebutuhan vitamin D harus dikonsultasikan kepada dokter karena bergantung pada kandungannya di dalam darah.
5. Pakai tabir surya
Meski tabir surya identik dengan penggunaan luar ruangan, Aninda justru menyebut penggunaan tabir surya tetap dibutuhkan secara umum saat pagi hari. Kegunaan tabir surya adalah untuk menangkal sinar UVA dan UVB yang bisa merusak sel kulit dan menimbulkan penuaan.
Standar minimal tabir surya yang disarankan adalah SPF 30 dengan PA+++, tapi kebutuhannya bisa disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari dan kondisi kulit. Pengaplikasiannya bisa dilakukan saat pagi hari dan diulang setiap empat jam.
Standar minimal tabir surya yang disarankan adalah SPF 30 dengan PA+++, tapi kebutuhannya bisa disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari dan kondisi kulit. Pengaplikasiannya bisa dilakukan saat pagi hari dan diulang setiap empat jam.
6. Lakukan rutinitas skincare
Rutinitas skincare merupakan hal yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Langkah-langkah standar dalam perawatan kulit adalah sabun pembersih wajah, pelembap, dan tabir surya. Akan tetapi, langkah-langkah ini bisa diselipkan beberapa produk opsional seperti krim malam, serum, pembersih wajah atau cleansing water, gel wajah, dan lain-lain.
7. Konsultasi ahli kesehatan
Untuk perawatan kulit lebih lanjut seperti chemical peeling, microdermabrasion, laser, dan lainnya yang membutuhkan tenaga profesional, konsultasi ke ahli kesehatan seperti dokter kulit atau dermatologis bisa dilakukan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan perawatan kulit secara medis yang tidak bisa diakomodasi secara individu serta mendapatkan solusi yang sesuai agar tidak terjadi kerusakan kulit.
Editor: Indyah Sutriningrum
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.