Ilustrasi business messaging. (Sumber gambar: Austin Distel/Unsplash)

4 Langkah Membangun Business Messaging Agar Konsumen Loyal

30 March 2022   |   21:47 WIB

Penggunaan aplikasi obrolan atau chat yang makin digandrungi masyarakat, mendorong pelaku UMKM dan korporasi memaksimalkan peluang untuk melakukan transisi ke metode business messaging. Hal itu sebagai cara untuk meningkatkan kualitas bisnis dan komunikasi dengan konsumen.

Menurut Digital Transformation Director Frisian Flag Indonesia Mutia Murwanti, transisi manajemen hubungan konsumen ke ranah digital memberikan sejumlah kelebihan, misalnya hemat pembiayaan dan peningkatan engagement terhadap konsumen.

Chief Marketing Officer & Co-Founder Kata.ai Reynir Fauzan dan Mutia memberikan beberapa cara agar business messaging bisa dijalankan dengan baik agar loyalitas konsumen bisa meningkat.

1. Kenali ekosistem aplikasi obrolan

Beberapa aplikasi obrolan memiliki beberapa layanan yang berbeda-beda, di mana ada yang hanya menyediakan layanan chat hanya untuk antar individu, bisnis kecil atau UMKM, dan bisnis perusahaan. Setiap layanannya memiliki beberapa fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Contohnya adalah WhatsApp yang memiliki tiga jenis layanan: Messenger untuk antar individu secara umum, Business untuk UMKM, dan Business Platform untuk perusahaan. Setiap layanan WhatsApp memiliki fitur-fitur sesuai kebutuhan, misalnya banyaknya perangkat yang bisa digunakan dalam satu akun, komunikasi manual, integrasi dengan bot, dan tanda verifikasi akun.
 

2. Pastikan merek atau brand sudah melengkapi dokumen

Pembuatan akun untuk pelayanan bisnis dalam platform chat harus dilakukan dengan kelengkapan data untuk mempermudah bisnis. Beberapa di antaranya adalah rekening koran perusahaan, Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan tagihan operasional.

Reynir menjelaskan bahwa tidak semua dokumen yang dimiliki harus diserahkan, tapi dia sangat menyarankan bahwa semakin lengkap dokumen yang diajukan maka semakin mudah sebuah pengembang aplikasi dalam melakukan verifikasi sebuah akun bisnis agar bisa dianggap sebagai kredibel dan terpercaya.
 

3. Tahu kebutuhan bisnis

Setiap bisnis dari berbagai bidang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda saat menggunakan business messaging. Reynir bercerita bahwa beberapa bisnis di bidang yang sama juga mengalami hal tersebut di mana ada yang hanya menggunakan business messaging sebagai media untuk promosi, peningkatan engagement, dan/atau penjualan kepada konsumen.

Dengan mengetahui kebutuhan bisnis, pembuatan sistem business messaging untuk sebuah bisnis bisa terpersonalisasi dengan baik dan diharapkan bisa mempermudah rutinitas ke depannya.
 

4. Pakai jasa Business Solution Provider (BSP)

Untuk mempermudah transisi manajemen hubungan konsumen ke ranah digital, Reynir menyarankan penggunaan jasa business solution provider atau BSP dalam prosesnya. Tujuannya adalah agar sebuah bisnis bisa memiliki integrasi komunikasi yang baik dan nilai tambah yang lebih jika dibandingkan dengan tidak adanya jasa BSP.

Selain itu, jasa BSP juga bisa mengatasi adanya berbagai kesulitan saat melakukan transisi sistem manajemen hubungan konsumen baik secara teknis maupun bentuk lainnya. Mutia berbagi bahwa BSP bisa mendukung transisi digital yang halus dan lancar, sehingga waktu adaptasi yang diluangkan tidak banyak.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Kenali Pentingnya Alat Kontrasepsi untuk Mengatur Kehamilan & Kesehatan

BERIKUTNYA

4 Langkah Penting Agar Lebih Siap Berpuasa Ramadan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: