Ilustrasi depresi karena endometriosis. (Sumber gambar: Pexels/Egin Akyurt)

Waspada Endometriosis Dapat Memicu Depresi

29 March 2022   |   21:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Endometriosis bukan hanya menyebabkan keluhan fisik namun juga mempengaruhi kesehatan mental. Pasalnya kualitas hidup pasien seiring waktu menurun karena rasa nyeri yang dihadapi, belum lagi mereka harus menghadapi gangguan kesuburan. 

Psikolog Rika Vira Zwagery menjelaskan tidak jarang perempuan yang menderita endometriosis mengalami kecemasan, gangguan suasana hati, kehilangan kontrol diri, ketakutan, merasa tidak berdaya, pesimis, hingga depresi. 

“Di tengah tekanan-tekanan yang mungkin mereka rasakan, dan pada saat bersamaan mereka harus menjalani pengobatan dalam waktu yang panjang, maka mereka akan cenderung mengalami stress bahkan depresi,” ujarnya dalam diskusi peringatan World Endometriosis Month 2022, Selasa (29/3/2022). 

Dia menyebut jika dianalogikan, endometriosis dan kondisi psikologis ini bagai dua mata sisi uang yang tidak bisa dipisahkan. Keluhan fisik yang dialami oleh penderita endometriosis akan berdampak pada kesehatan psikologis dan kesehatan psikologis akan mempengaruhi gejala endometriosis.
 
Oleh karena itu, Rika menegaskan bahwa perempuan penderita endometriosis harus didukung dengan support system yang kuat. Support system tersebut terdiri dari pasangan, keluarga, rekan kerja, dokter, psikolog dan komunitas pasien yang  bekerjasama dan saling memberikan dukungan untuk mengoptimalkan kondisi pasien. 

“Penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan yang baik antara pasien dengan support systemnya merupakan faktor protektif bagi kesehatan mental pasien endometriosis sehingga dapat memperbaiki kondisi mereka. Selain itu, bergabung dengan komunitas endometriosis juga merupakan nilai plus sehingga pasien tetap dibekali dengan informasi yang benar,” tambahnya. 

Menurut Rika apabila pasien merasa nyaman dan dikuatkan oleh orang-orang di sekitarnya, lewat dukungan dan afirmasi positif yang mereka terima, tentu akan membantu untuk menerima dirinya secara penuh dan berdamai dengan segala kondisi yang dialami. “Pada akhirnya patuh pada pengobatan,” imbuhnya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Hian Tjen x Make Over Tampil di Runway Arab Fashion Week

BERIKUTNYA

Kesempatan Belajar Anak Disabilitas Kian Terbuka

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: