Ilustrasi (sumber gambar : Unsplash/Omar Lopez)

Perhatikan Faktor Ini Sebelum Memulai Program Hamil Pasca Keguguran

21 March 2022   |   20:24 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kehilangan bayi pada tahap kehamilan apa pun bukan hal yang mudah bagi calon orang tua. Ada rasa cemas dan takut hal yang sama akan terjadi yang dapat mengurungkan niat orang tua untuk memulai kembali program hamil. Ini adalah respons normal setelah melewati masa sulit.

Orang tua yang berkomitmen untuk mencoba kembali program hamil setelah keguguran mungkin punya banyak pertanyaan tentang apa yang harus mereka antisipasi dan apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kecemasan dan tetap optimistis.

Spesialis Obgyn dr. Arie Aldila Pratama mengatakan persiapan penting saat memulai kembali program hamil pasca keguguran adalah melakukan pemeriksaan lengkap untuk mencari tahu penyebab keguguran terdahulu. 

Dia menyebut 50 persen lebih kasus keguguran disebabkan oleh masalah pada kromosom. Namun bukan itu saja, diabetes dan sindrom polikistik ovarium (PCOS) juga seringkali menjadi penyebab keguguran.

"Jika keguguran disebabkan oleh suatu kondisi seperti penyakit kronis, maka perlu diobati atau dikontrol dulu sebelum hamil kembali," ujarnya, Senin (21/3/2022).

Persiapan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab calon ibu, tetapi juga menjadi peran penting untuk calon ayah. Aldila menjelaskan kondisi sel telur, sel sperma, dan rahim atau dinding rahim menjadi faktor penting untuk terjadinya kehamilan. Oleh karena itu, calon orang tua harus dalam kondisi sehat.

Dibutuhkan setidaknya tiga bulan untuk menyiapkan sel sperma yang sehat, merujuk pada siklus produksi dan saat sperma dikeluarkan. Sebagai contoh, sperma yang dibuat di bulan November, akan dikeluarkan di bulan Februari.

"Yang bisa dimodifikasi adalah faktor nutrisi dan gaya hidup, misalnya minum vitamin seperti asam folat untuk istri maupun suami, menjalankan pola makan harus teratur, istirahat cukup, dan olahraga teratur," kata Aldilla.

Sementara itu, psikolog Adityana Kasandra Putranto menjelaskan bahwa keguguran bisa menyebabkan trauma, tergantung dari situasi terkait peristiwa tersebut.

"Ada keguguran spontan karena berbagai masalah, ada yang melibatkan situasi menekan dan traumatik," jelasnya.

Semakin banyak faktor yang berperan terhadap keguguran tersebut, semakin tinggi tingkat traumanya. Kurangnya dukungan dan penanganan pasca trauma juga bisa memperparah kondisi mental wanita yang mengalami keguguran.

Hasil survei yang dilakukan Teman Bumil bersama Populix menggambarkan bahwa sekitar 44 persen wanita mengaku merasakan kesedihan hingga lebih dari satu bulan pasca mengalami keguguran, dan 35 persen mengaku kesedihan yang dialami hingga mengganggu aktivitas.

Menurut Kasandra, kesedihan yang dialami setiap orang berbeda-beda, tergantung dari daya tahan dan situasi lingkungan tiap individu. Namun, jika sudah muncul gejala tekanan emosional dan depresi, sebaiknya segera periksakan ke ahli.

Hal terpenting dalam mempersiapkan mental untuk hamil lagi setelah keguguran adalah menata pikiran dan hati terlebih dahulu dengan mengisi waktu melakukan kegiatan positif.

"Jangan sampai terbebani untuk harus segera mempersiapkan kehamilan berikutnya," ujar Kasandra.

Jangan pula terlalu lama menyesali dan mempertanyakan penyebab keguguran. Kunci supaya siap mental hamil lagi setelah keguguran menurutnya adalah dengan berserah diri, pasrah, tawakal, dan berpikiran positif.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Peneliti Temukan Virus Langka yang Berpotensi Fatal, Menyebar Melalui Kutu

BERIKUTNYA

7 Kiat Sukses Jualan di E-Commerce

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: