Eko Nugroho, Seniman Kontemporer Lekat dengan Bahasa Visual Baru
15 March 2022 |
14:56 WIB
Bagi Genhype pencinta seni kontemporer, pasti tidak asing dengan seniman-seniman kontemporer di dalam negeri. Saat ini, terdapat sejumlah seniman kontemporer di dalam negeri yang sangat terkenal, bahkan hingga ke luar negeri, salah satunya adalah Eko Nugroho.
Dilansir dari laman milik sang seniman, Eko Nugroho lahir pada 1977 silam di Yogyakarta, salah satu daerah yang disebut-sebut sebagai pusat seni utama di dalam negeri.
Sang seniman kontemporer ini memiliki latar belakang seni dalam street art dan karya yang berbasis komunitas, yang merupakan aspek klasik dari karya-karyanya yang diperluas. Tidak hanya itu, karya-karyanya juga sangat melekat pada tradisi dan lingkungan perkotaan.
Sang seniman memiliki ciri khas dari bahasa visual baru yang menjalin pesan-pesan politik dengan estetika street art, grafiti, dan komik yang disesuaikan.
Sampai saat ini, beberapa pameran tunggal telah dilakukan oleh sang seniman baik di dalam maupun luar negeri. Pameran-pameran tersebut seperti LOST IN Parody, di Arario Gallery, Seoul, Korea Selatan (2020), NOWHERE IS MY DESTINATION di Artfront Gallery, Tokyo, Jepang (2019), PLASTIC DEMOCRACY di Arndt Art Agency, Berlin, Jerman (2018).
Kemudian, SEMELAH, Asia Society (Commission Project), New York, AS (2017), UH-OH UH-OH UH-OH (THE WORLD COMPLAINING) di Arario Gallery Shanghai, China, dan LOT LOST di Art Gallery of New South Wales, Sydney, Australia. (2016).
Tidak hanya itu, beberapa karyanya juga menjadi koleksi sejumlah lembaga internasional, seperti Musée d'Art Moderne Paris, The Guy & Myriam Ullens Foundation, Singapore Art Museum, Musée des Beaux-arts de Lyon.
Kemudian, Artnow International A3 Collection San Francisco USA, Tropen Museum Amsterdam Netherland, Arario Collection Cheonan Korea, Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art Brisbane Australia, Asia Society Museum New York USA, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, sejumlah penghargaan juga pernah diperoleh oleh Eko, seperti Indonesia’s Influential Person in Creative Industry (Visual Art) pada 2013. Pada tahun yang sama, dia juga pernah mendapatkan penghargaan Power 100 A ranked list of the contemporary artworld’s most powerful figures .
Kemudian, sang seniman juga mendapatkan penghargaan Icon of the Year 2013 in Art and Culture, dari salah satu media di dalam negeri. Lalu, Academy Art Award for Emerging Artist, Indonesian Institute of Arts.
Adapun karya-karya sang seniman yang dibuat antara lain tidak hanya terbatas pada lukisan lho Genhype. Karya-karya Eko selain lukisan meliputi drawings, sulaman, mural, patung, atau video.
Sang seniman menempuh pendidikan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta pada 1993-1997. Kemudian, dia melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dari 1997 sampai dengan 2006.
Editor: Fajar Sidik
Dilansir dari laman milik sang seniman, Eko Nugroho lahir pada 1977 silam di Yogyakarta, salah satu daerah yang disebut-sebut sebagai pusat seni utama di dalam negeri.
Sang seniman kontemporer ini memiliki latar belakang seni dalam street art dan karya yang berbasis komunitas, yang merupakan aspek klasik dari karya-karyanya yang diperluas. Tidak hanya itu, karya-karyanya juga sangat melekat pada tradisi dan lingkungan perkotaan.
Sang seniman memiliki ciri khas dari bahasa visual baru yang menjalin pesan-pesan politik dengan estetika street art, grafiti, dan komik yang disesuaikan.
Sampai saat ini, beberapa pameran tunggal telah dilakukan oleh sang seniman baik di dalam maupun luar negeri. Pameran-pameran tersebut seperti LOST IN Parody, di Arario Gallery, Seoul, Korea Selatan (2020), NOWHERE IS MY DESTINATION di Artfront Gallery, Tokyo, Jepang (2019), PLASTIC DEMOCRACY di Arndt Art Agency, Berlin, Jerman (2018).
Kemudian, SEMELAH, Asia Society (Commission Project), New York, AS (2017), UH-OH UH-OH UH-OH (THE WORLD COMPLAINING) di Arario Gallery Shanghai, China, dan LOT LOST di Art Gallery of New South Wales, Sydney, Australia. (2016).
Tidak hanya itu, beberapa karyanya juga menjadi koleksi sejumlah lembaga internasional, seperti Musée d'Art Moderne Paris, The Guy & Myriam Ullens Foundation, Singapore Art Museum, Musée des Beaux-arts de Lyon.
Kemudian, Artnow International A3 Collection San Francisco USA, Tropen Museum Amsterdam Netherland, Arario Collection Cheonan Korea, Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art Brisbane Australia, Asia Society Museum New York USA, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, sejumlah penghargaan juga pernah diperoleh oleh Eko, seperti Indonesia’s Influential Person in Creative Industry (Visual Art) pada 2013. Pada tahun yang sama, dia juga pernah mendapatkan penghargaan Power 100 A ranked list of the contemporary artworld’s most powerful figures .
Kemudian, sang seniman juga mendapatkan penghargaan Icon of the Year 2013 in Art and Culture, dari salah satu media di dalam negeri. Lalu, Academy Art Award for Emerging Artist, Indonesian Institute of Arts.
Adapun karya-karya sang seniman yang dibuat antara lain tidak hanya terbatas pada lukisan lho Genhype. Karya-karya Eko selain lukisan meliputi drawings, sulaman, mural, patung, atau video.
Sang seniman menempuh pendidikan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta pada 1993-1997. Kemudian, dia melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dari 1997 sampai dengan 2006.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.