(Sumber Gambar: Zipmex)

Berdasarkan Survei Ini, Kripto Jadi Salah Satu Instrumen Investasi Paling Populer di Indonesia

09 March 2022   |   21:13 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Dalam hal kripto, ada tiga alasan utama mereka belum berinvestasi di aset kripto, yaitu menganggap masih kurangnya informasi terkait kripto (45,31 persen), tidak mengetahui mulai dari mana (17,46 persen), dan terlalu berisiko (15,53 persen).

Adapun dari sisi jenis kelamin, survei melaporkan bahwa persentase pemilik aset kripto laki-laki (29,78 persen) lebih tinggi dibandingkan pemilik aset kripto perempuan (16,60 persen). Persentase responden laki-laki yang tertarik untuk investasi di aset kripto dalam tiga bulan ke depan juga lebih tinggi (71,20 persen) dibandingkan responden perempuan (54,63 persen).

Ketika data tersebut dipecah menjadi kelompok umur, persentase kepemilikan aset kripto berada dalam kelompok usia 31-35 (25,74 persen), diikuti oleh 25-30 (23,38 persen), dengan 36-40 (17,47 persen) di posisi terendah.

Meskipun persentase kepemilikannya rendah, sejumlah 66,27 persen kelompok usia 36-40 dilaporkan memiliki minat untuk berinvestasi di aset kripto selama tiga bulan ke depan, sementara 67 persen kelompok usia 31-35 dan 59,53 persen kelompok usia 25-30 melaporkan selera yang sama untuk investasi aset kripto.

Selain itu, data tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen responden tertarik untuk berinvestasi di aset kripto dan akan mengambil kesempatan untuk mulai berinvestasi di dalamnya, dalam tiga bulan ke depan.

Meskipun minat telah muncul, laporan ini juga mengatakan bahwa lebih dari 50 persen responden mengakui bahwa mereka juga kurang memiliki pengetahuan dan wawasan yang memadai tentang hal itu.

Siska mengatakan kesalahpahaman terbesar tentang kripto di Indonesia adalah karena keterkaitannya yang kuat dengan volatilitas nilai jangka pendek dan perubahan cepat di pasar kripto yang terjadi dalam 24/7, tidak seperti pasar saham Indonesia.

“Jika dilihat dari perspektif ini, kami memahami bahwa berinvestasi di kripto dapat dianggap sebagai aktivitas yang sangat berisiko, menakutkan, dan mengintimidasi,” ujarnya.

Untuk itulah, pihaknya akan terus mengedukasi dan mematahkan ketidakpercayaan besar ini dengan menjelaskan lebih banyak wawasan tentang aset kripto, sebagai instrumen investasi yang akuntabel dan layak dipercaya.

Editor: Dika Irawan
1
2


SEBELUMNYA

Ini Cerita di Balik Sundae Shower, Sabun Mandi yang Sempat Viral di Tiktok

BERIKUTNYA

Tempat Duduk di KRL Bisa Diisi Penuh Lagi, Ini Syaratnya!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: