Hilman Hariwijaya (Dok. Hilman Hariwijaya/Instagram)

Penulis Hilman Hariwijaya Berpulang, Begini Kisahnya Menggeluti Dunia Kepenulisan

09 March 2022   |   15:12 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Indonesia kehilangan satu lagi talenta terbaiknya. Penulis legendaris novel Lupus, Hilman Hariwijaya, meninggal dunia pada hari ini, Rabu (9/3/2022). Hilman dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya akibat sakit stroke yang dideritanya selama setahun terakhir.

Penulis yang juga terlibat dalam pembuatan sejumlah naskah sinetron itu meninggal pada usia 57 tahun.

Lahir pada 25 Agustus 1964, nama Hilman Hariwijaya tentu banyak menemani perjalanan remaja era 1980-an. Dia menjadi terkenal setelah novel pertamanya berjudul Lupus (1986) diterbitkan dan meledak di pasaran. Dia terkenal dengan trio penulis novel Lupus bersama Gusur Adhikarya dan Boim Lebon.

Sejak kecil, Hilman gemar membaca seperti majalah Bobo dan Hai. Kegemarannya itu membuat Hilman mulai tertarik untuk menulis. Dia akhirnya mulai menulis cerpen, puisi  dan cerita-cerita drama. Hal itu juga yang membawanya bergabung dengan komunitas penulis dan bertemu dengan beberapa penulis senior seperti Leila S. Chudori dan Arswendo Atmowiloto.  

Pada tahun 1978, tepatnya pada saat dia berada di bangku SMP, dia mengikuti sayembara mengarang di majalah Kawanku. Karya pertamanya yang berjudul Bian, Adikku yang Tak Pernah Ada berhasil memenangkan sayembara tersebut.

Berkat kemenangan itu, akhirnya dia dipercaya untuk menjadi asisten redaktur di majalah Kawanku dan selanjutnya di majalah Hai yang dimentori oleh penulis sekaligus guru baginya, Arswendo Atmowiloto. Pada waktu itulah Hilman mulai menulis cerita pendek berjudul Lupus di majalah Hai yang akhirnya diterbitkan menjadi sebuah novel.
 

Dok. Gramedia

Dok. Gramedia
 

Lupus jadi Karya yang Paling Berkesan

Dalam suatu kesempatan wawancara bersama komunitas penulis Forum Lingkar Pena (FLP), Hilman mengaku bahwa Lupus adalah salah satu karyanya yang paling berkesan. Meski ditulis ketika dirinya kuliah, dia mengatakan kisah dari Lupus terinspirasi dari pengalaman masa-masa di bangku SMA Hilman bersama teman-temannya yakni Gusur Adhikarya dan Boim Lebon.

Dia mengatakan bahwa ide pembuatan Lupus terinspirasi saat dia membaca cerita pendek Keluarga Cemara yang ditulis Arswendo Atmowiloto. Setelah itu, dia akhirnya mengajukan cerita pendek serial remaja Lupus kepada Arswendo untuk diterbitkan di majalah Hai.

Banyaknya pembaca yang menyukai cerita Lupus, akhirnya membuat Hilman ditawari oleh sebuah penerbit besar untuk menerbitkan karyanya itu menjadi sebuah novel. Hanya dalam waktu seminggu, novelnya itu terjual sebanyak 5.000 eksemplar.

Dalam sebuah karya tulis serial, Hilman mengatakan bahwa kekuatan karakter-karakter dalam cerita menjadi kunci utama. Hal itu yang menurutnya terwujud dalam karakter-karakter serial Lupus seperti Gusur, Boim, Anto, Fifi Alone, termasuk Lupus. Kesuksesan itu pun membuat Lupus akhirnya difilmkan dan diangkat menjadi sinetron.

Tak hanya dikenal sebagai penulis sastra, Hilman juga sukses menulis sejumlah naskah sinetron. Hal itu dimulai ketika dia bekerja sebagai penulis naskah sinetron Lupus yang ditayangkan di Indosiar. Setelah terlatih menulis skrip sinetron, akhirnya Hilman tertarik untuk mulai menulis naskah drama.

Akhirnya, naskah drama pertama yang ditulisnya adalah Cinta Fitri yang tayang pada 2007. Di titik inilah, Hilman memutuskan untuk lebih menekuni penulisan naskah drama yang menurutnya lebih kontekstual ketimbang menulis kisah-kisah remaja. Terbukti, beberapa judul sinetron buah karya penulisannya menjadi yang terlaris di Tanah Air seperti Cinta Suci, Anak Jalanan dan Anak Langit.

Selain Lupus, sederet buku serialnya yang telah diterbitkan di antaranya adalah Olga, Lulu, Keluarga Hantu, Vanya dan Vladd. Selain itu, dia juga menulis beberapa film layar lebar yakni Dealova, The Wall, Anak Ajaib, Suka Ma Suka dan Rasa.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

5 Tips Membangkitkan Kualitas Hidup Penderita Ginjal Kronis

BERIKUTNYA

Mengenal Lupus, Dari Cerita Serial di Majalah, Novel, Hingga Film

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: