Jihan Hanifah Yasmin (Dok. Google)

Jihan Hanifah Yasmin, Perempuan Muda yang Getol Pelajari Ilmu Teknologi

09 March 2022   |   09:01 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini, banyak perempuan yang bisa mengakses pendidikan dalam berbagai bidang, termasuk mengisi posisi-posisi strategis dalam bidang kehidupan seperti teknologi. Lebih dari itu, mereka juga tak jarang berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya sehingga mampu bersaing di berbagai kompetisi.

Jihan Hanifah Yasmin, mahasiswi semester kedua di Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, berbagi pengalamannya tentang mengikuti program Juara Google Cloud Platform atau JuaraGCP.

Ini adalah program belajar mandiri online yang memberi pengembang di Indonesia akses ke hands-on Google Cloud lab sambil belajar bersama komunitas rekan yang mendukung. Program JuaraGCP season 7 telah berlangsung pada 13-30 Januari 2022. Pada program ini, peserta mempelajari Cloud Computing dan teknologi Serverless Architecture di Google Cloud Platform dengan akses gratis selama satu bulan ke Google Cloud Skills Boost.

Jihan bercerita awalnya dia mengikuti JuaraGCP untuk mengisi liburan karena tidak ada kegiatan lain selain menjalankan agenda kepanitiaan di kampus dan online course. Selain itu, dia juga ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang berbagai bidang yang ada di dunia IT. 

“Saya merasa ini merupakan kesempatan bagus untuk memenuhi keinginan dan juga rasa penasaran terhadap materi dan lab-lab yang ditawarkan. Tambah menarik dengan peserta yang berhasil menyelesaikan minimal 8 atau 14 quest juga akan diberikan merchandise,” katanya.

Selama tiga minggu mengikuti JuaraGCP, perempuan berusia 20 tahun ini berhasil menyelesaikan 8 quest, yaitu Google Cloud Essentials, Cloud SDK Command Line, Cloud Logging, Optimizing Your Google Cloud Cost, Google Cloud’s Operation Suite, Understanding Your Google Cloud Cost, Perform Foundational Infrastructure Task, dan Create and Manage Cloud Resources.
 

Ilustrasi (Dok.  James Harrison/Unsplash)

Ilustrasi (Dok. James Harrison/Unsplash)

JuaraGCP menghantarkan Jihan untuk mempelajari cloud computing. Sebelumnya, dia tidak pernah terpikir dan tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut, selain pengetahuan tentang bahasa pemrograman, Python.

Jihan menjelaskan ketika mengikuti challenge lab pertama di Create and Manage Cloud Resources quest, dia sampai mengulangnya sebanyak dua kali. Namun, lanjutnya, bukannya ingin menyerah, dia justru semakin penasaran dan memiliki keinginan lebih untuk bisa menyelesaikannya.

“Setelah itu, saya mulai mencari tahu tentang cloud computing dan tertarik dengan konsep kerjanya,” tutur Jihan.

Dia juga mengatakan hal yang paling menarik dari program ini adalah hands-on lab yang disediakan selama program berlangsung. Jadi, peserta tidak hanya membaca materi, tetapi juga bisa langsung mempraktikkannya. Menurut dia, hands-on lab sangat membantunya mengetahui gambaran yang lebih jelas tentang cloud computing.
 
Jihan menerangkan apabila ada anggapan bahwa cloud computing sulit bagi perempuan, anggapan tersebut sama sekali tidak mempengaruhi dirinya karena dia sendiri tidak pernah berpikir bahwa cloud computing ini susah hanya karena dia seorang perempuan.

“Jika memang saya merasa kesulitan, berarti itu hanya diri saya yang perlu memberikan usaha lebih, tidak ada sangkut pautnya dengan gender saya. Fokus saya yang penting saya tertarik dan saya ingin belajar agar bisa,” tegasnya.

(Baca juga: Intip Profil 5 Perempuan Inspiratif dari Kreator Konten hingga Peneliti Konservasi)

Pada momen Hari Perempuan Internasional, Jihan mengatakan bahwa dia pernah membaca buku mengenai grit. Singkatnya, grit adalah suatu passion yang tinggi yang juga diiringi oleh ketekunan tinggi. 

Jika para perempuan merasa takut untuk mempelajari IT karena merasa tidak berbakat,  tidak pernah mempelajari IT, atau bahkan karena anggapan bahwa IT sulit bagi perempuan, paparnya, dia menyarankan untuk berhenti berpikir seperti itu dan mulai belajar saja. 

“Selama teman-teman memiliki keinginan dan ketekunan, saya yakin teman-teman lebih dari bisa untuk mempelajari IT. Perempuan juga diberikan kebebasan untuk memilih hal yang ingin dipelajarinya sehingga saya harap teman-teman puan di luar sana bisa memanfaatkan hal ini dengan baik,” ujarnya.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Arisan di Piyama Café Gratis Menginap di Kotta GO Hotel

BERIKUTNYA

Koleksi Move Makers dari Cole Haan Hadirkan Desain Khusus untuk Perempuan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: