Ajak Perempuan Berani Bersuara, Voice of Baceprot Rilis Single [Not] Public Property
08 March 2022 |
13:48 WIB
Tepat pada Hari Perempuan Internasional yang jatuh hari ini, Selasa (8/3/2022), band metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB), merilis single terbarunya berjudul [Not] Public Property. Dalam lagunya ini, VoB mengajak para perempuan untuk berani bersuara dan menunjukkan kemampuan mereka.
Band yang digawangi Firda Marsya Kurnia, Widi Rahmawati dan Euis Siti Aisyah ini memang kerap menyuarakan kritik sosial lewat musik keras mereka mulai dari mengkritik sistem pendidikan di Indonesia, bahaya perubahan iklim hingga hak-hak kesetaraan pada perempuan.
Vokalis sekaligus gitaris, Marsya, mengatakan bahwa perilisan single [Not] Public Property yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional juga akan diikuti dengan sebuah movement atau gerakan yang telah mereka siapkan.
Dalam gerakan tersebut, katanya, mereka juga melibatkan sejumlah tokoh dan aktivis perempuan Indonesia termasuk dari organisasi Women of the Word (WOW). Meski demikian, penjelasan detail mengenai gerakan tersebut belum diumumkan secara resmi.
“Untuk single-nya kebetulan masih berhubungan dengan pergerakan perempuan, dan nanti movement-nya kita akan mengajak banyak tokoh perempuan yang akan ikut terlibat. Gerakan ini untuk mendukung perempuan untuk lebih berani bersuara juga untuk menunjukkan [kemampuan] dirinya,” ucap Marsya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/3/2022).
(Baca juga: 7 Fakta Menarik Voice of Baceprot, Band Metal Asal Garut yang Bakal Tur Eropa)
Meski baru dirilis hari ini, Marsya juga menerangkan bahwa single [Not] Public Property sebenarnya sudah sering VoB bawakan di beberapa kesempatan tur. “Tapi kami berharap nantinya gerakan ini bisa memantik perempuan-perempuan di luar sana untuk lebih bisa menyuarakan keberaniannya lagi,” imbuhnya.
Bicara soal Hari Perempuan Internasional, Marsya juga mengatakan bahwa setiap perempuan memiliki nilainya masing-masing. Hal yang terpenting menurutnya adalah bagaimana bisa membuat para perempuan menyadari hal tersebut ada dalam dirinya.
Oleh karena itu, katanya, hal yang harus disadari dan dilakukan setiap orang adalah dengan mendukung apapun langkah yang diambil oleh para perempuan. Dengan mendukung perempuan untuk bersuara, itu bisa membantu mereka menyadari akan potensinya, yang mungkin saja itu bisa turut membangun lingkungan masyarakat di sekitarnya.
“Sudah saatnya kita berhenti enggak percaya sama diri sendiri. Karena sebenarnya diri kita masing-masing itu menyimpan potensi yang besar dan itu perlu untuk segera ditunjukkan. Jangan terus dipendam. Kalau kita terus mengurus ketakutan, kita enggak akan kemana-mana, akan terus jalan di tempat, jadi berani aja,” tegas Marsya.
Editor: Fajar Sidik
Band yang digawangi Firda Marsya Kurnia, Widi Rahmawati dan Euis Siti Aisyah ini memang kerap menyuarakan kritik sosial lewat musik keras mereka mulai dari mengkritik sistem pendidikan di Indonesia, bahaya perubahan iklim hingga hak-hak kesetaraan pada perempuan.
Vokalis sekaligus gitaris, Marsya, mengatakan bahwa perilisan single [Not] Public Property yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional juga akan diikuti dengan sebuah movement atau gerakan yang telah mereka siapkan.
Dalam gerakan tersebut, katanya, mereka juga melibatkan sejumlah tokoh dan aktivis perempuan Indonesia termasuk dari organisasi Women of the Word (WOW). Meski demikian, penjelasan detail mengenai gerakan tersebut belum diumumkan secara resmi.
“Untuk single-nya kebetulan masih berhubungan dengan pergerakan perempuan, dan nanti movement-nya kita akan mengajak banyak tokoh perempuan yang akan ikut terlibat. Gerakan ini untuk mendukung perempuan untuk lebih berani bersuara juga untuk menunjukkan [kemampuan] dirinya,” ucap Marsya dalam konferensi pers virtual, Senin (7/3/2022).
Voice of Baceprot (Dok. Voice of Baceprot Official)
Meski baru dirilis hari ini, Marsya juga menerangkan bahwa single [Not] Public Property sebenarnya sudah sering VoB bawakan di beberapa kesempatan tur. “Tapi kami berharap nantinya gerakan ini bisa memantik perempuan-perempuan di luar sana untuk lebih bisa menyuarakan keberaniannya lagi,” imbuhnya.
Bicara soal Hari Perempuan Internasional, Marsya juga mengatakan bahwa setiap perempuan memiliki nilainya masing-masing. Hal yang terpenting menurutnya adalah bagaimana bisa membuat para perempuan menyadari hal tersebut ada dalam dirinya.
Oleh karena itu, katanya, hal yang harus disadari dan dilakukan setiap orang adalah dengan mendukung apapun langkah yang diambil oleh para perempuan. Dengan mendukung perempuan untuk bersuara, itu bisa membantu mereka menyadari akan potensinya, yang mungkin saja itu bisa turut membangun lingkungan masyarakat di sekitarnya.
“Sudah saatnya kita berhenti enggak percaya sama diri sendiri. Karena sebenarnya diri kita masing-masing itu menyimpan potensi yang besar dan itu perlu untuk segera ditunjukkan. Jangan terus dipendam. Kalau kita terus mengurus ketakutan, kita enggak akan kemana-mana, akan terus jalan di tempat, jadi berani aja,” tegas Marsya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.