Waspadai Hipospadia, Penyakit Bawaan Lahir yang Ganggu Reproduksi Pria
08 June 2021 |
07:49 WIB
Genhype pernah dengar hipospadia. Kelainan pada alat kelamin pria ini harus segera diobati supaya kualitas hidup menjadi lebih baik.
Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI, Arry Rodjani menjelaskan hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir pada genitalia pria yang ditandai dengan letak lubang saluran kemih yang tidak terletak pada ujung alat kelamin, akan tetapi terletak pada bagian bawah batang alat kelamin.
Ciri lainnya yakni kulit kulup yang tidak terbentuk sempurna dan tampak berkumpul di bagian atas alat kelamin sedangkan bagian bawahnya tidak tertutup dan alat kelamin akan tampak bengkok saat ereksi.
Walaupun tidak menimbulkan rasa sakit, namun hipospadia menyebabkan gangguan saat berkemih. "Kelainan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang yaitu gangguan pada fungsi reproduksi, infertilitas, dan psikologi jika tidak diterapi dengan benar," tegasnya.
Angka kejadian hipospadia berkisar 1 dari 200-300 kelahiran bayi laki-laki dan akhir-akhir ini disinyalir angka kejadiannya berlebih, diduga karena faktor polusi udara.
Selain itu, bisa juga akibat penggunaan insektisida pada bahan-bahan makanan, penggunaan kosmetik saat kehamilan dan zat-zat lain yang dapat mengganggu sistem endokrin saat kehamilan. Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena hipospadia, lho.
Arry menjelaskan diagnostik penderita hipospadia dapat dengan mudah ditegakkan. Namun demikian, hipospadia berat dengan testis yang tidak teraba baik satu sisi maupun keduanya, atau dengan kelamin ambigu, membutuhkan pemeriksaan genetik dan endokrin segera setelah lahir untuk menyingkirkan Disorder Sexual Development (DSD).
Adapun dalam penanganan hipospadia dilakukan melalui indikasi operasi rekonstruksi yang bertujuan untuk fungsional dan kosmetik. Fungsional, artinya diharapkan alat kelamin lurus saat ereksi dan lubang saluran kemih dibuatkan sampai mendekati ujung alat kelamin sehingga pasien bisa berkemih dengan aliran urine yang lurus ke depan saat posisi berdiri.
Sedangkan tujuan kosmetik adalah penampilan alat kelaminnya berbentuk seperti yang sudah disunat.
Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI, Arry Rodjani menjelaskan hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir pada genitalia pria yang ditandai dengan letak lubang saluran kemih yang tidak terletak pada ujung alat kelamin, akan tetapi terletak pada bagian bawah batang alat kelamin.
Ciri lainnya yakni kulit kulup yang tidak terbentuk sempurna dan tampak berkumpul di bagian atas alat kelamin sedangkan bagian bawahnya tidak tertutup dan alat kelamin akan tampak bengkok saat ereksi.
Walaupun tidak menimbulkan rasa sakit, namun hipospadia menyebabkan gangguan saat berkemih. "Kelainan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang yaitu gangguan pada fungsi reproduksi, infertilitas, dan psikologi jika tidak diterapi dengan benar," tegasnya.
Angka kejadian hipospadia berkisar 1 dari 200-300 kelahiran bayi laki-laki dan akhir-akhir ini disinyalir angka kejadiannya berlebih, diduga karena faktor polusi udara.
Selain itu, bisa juga akibat penggunaan insektisida pada bahan-bahan makanan, penggunaan kosmetik saat kehamilan dan zat-zat lain yang dapat mengganggu sistem endokrin saat kehamilan. Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena hipospadia, lho.
Arry menjelaskan diagnostik penderita hipospadia dapat dengan mudah ditegakkan. Namun demikian, hipospadia berat dengan testis yang tidak teraba baik satu sisi maupun keduanya, atau dengan kelamin ambigu, membutuhkan pemeriksaan genetik dan endokrin segera setelah lahir untuk menyingkirkan Disorder Sexual Development (DSD).
Adapun dalam penanganan hipospadia dilakukan melalui indikasi operasi rekonstruksi yang bertujuan untuk fungsional dan kosmetik. Fungsional, artinya diharapkan alat kelamin lurus saat ereksi dan lubang saluran kemih dibuatkan sampai mendekati ujung alat kelamin sehingga pasien bisa berkemih dengan aliran urine yang lurus ke depan saat posisi berdiri.
Sedangkan tujuan kosmetik adalah penampilan alat kelaminnya berbentuk seperti yang sudah disunat.
"Penting disadari oleh orang tua untuk tidak mengkhitan anak dengan hipospadia karena kulit kulup yang ada akan digunakan untuk jaringan pembuatan saluran kemih," tegas Arry.
Editor: Fajar Sidik
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.