Ilustrai pemberian MPASI (Hui sang: Unsplash)

MPASI Homemade atau Bubur Instan? Ini Penjelasan Dokter

28 October 2021   |   15:04 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Setelah mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, saatnya bagi si kecil untuk mendapatkan menu makanan pendamping ASI (MPASI). Masa-masa pemberian MPASI ini cukup krusial loh moms karena sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi. Ada beberapa pilihan jenis MPASI yang bisa diberikan pada si kecil, yaitu MPASI buatan sendiri (homemade), MPASI buatan sendiri yang diselingi dengan bubur instan, dan MPASI dalam bentuk bubur instan.

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix, mayoritas ibu lebih senang memberikan MPASI buatan sendiri diselingi dengan bubur instan, karena dinilai lebih praktis dan gizi lebih lengkap.

Namun tak sedikit juga yang memilih hanya memberikan MPASI buatan sendiri karena lebih higienis, lebih disukai anak, dan lebih enak, sedangkan yang hanya memberi MPASI bubur instan terbilang cukup minim.

Alasan para ibu masih enggan memberika hanya bubur instan karena adanya isu di masyarakat yang menyebutkan bahwa bubur instan tidak baik bagi bayi, Padahal menurut dr. Titis Prawitasari, konsultan nutrisi dan penyakit metabolik dari FKUI, bubur instan sangat aman untuk bayi, sepanjang lolos uji kelayakan dan memiliki nomor registrasi BPOM RI.

Memang, lanjutnya, MPASI homemade memiliki kelebihan karena para ibu bisa menyesuaikannya dengan selera anak dan bisa diganti sesering mungkin, sedangkan bubur instan rasanya itu-itu saja, sehingga anak bisa cepat bosan.Namun, MPASI homemade memerlukan waktu dan tenaga untuk disiapkan, sementara bubur instan lebih praktis.

Meski demikian, dia juga mengingatkan para moms agar berhati-hati dalam pengelolaan MPASI homemade supaya bersih dan higienis. Selain itu, MPASI homemade juga sering bermasalah dengan jumlah dan jenis pilihannya sehingga terkadang tidak memberikan hasil optimal.

Lebih lanjut dia mengatakan meski bubur instan lebih terstruktur jumlah zat makro dan mikronya, tetapi seringkali juga tidak optimal karena kesalahan takaran saji dan cara pembuatan.

“Jadi, masing-masing ada kelebihan dan kekurangan yang harus diketahui oleh Mums. Karena itu, pilihan terbaik untuk anak itu sangat individual. Yang paling baik adalah yang disukai anak dan pemberiannya adekuat, baik kuantitas maupun kualitasnya,” jelasnya.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Perkuat Bisnis dengan Pasukan Reseller

BERIKUTNYA

7 Tips Liburan dengan Konsep Ekowisata, Agar Traveling Kalian Lebih Bermakna

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: