Siapa yang Akan Gantikan Tugas Ratu Elizabeth Saat Sakit?
23 February 2022 |
15:24 WIB
Pasca Ratu Elizabeth II dikonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (20/2), orang-orang menyatakan keprihatinan mereka tentang kesehatan sang penguasa Inggris serta terkait masa depan monarki yang beberapa waktu terakhir kerap diterpa skandal kecil hingga yang serius.
Menurut Istana Buckingham, jika ratu perlu menangguhkan tugas resminya karena sakit atau saat berada di luar negeri, kerajaan akan menunjuk dua atau lebih penasihat negara yang dapat berperan sebagai pelaksana tugas atas nama Ratu Elizabeth.
Penasihat ini termasuk pasangan penguasa — yang tidak berlaku untuk ratu, karena suaminya, Pangeran Philip, meninggal tahun lalu — dan empat orang berikutnya dalam garis suksesi.
Keempat penasihat saat ini adalah Pangeran Charles, Pangeran Andrew, Pangeran William dan Pangeran Harry. Tetapi para ahli kerajaan mengatakan bahwa di antara mereka, hanya Pangeran Charles dan Pangeran William yang cenderung akan diberikan beberapa tanggung jawab.
Dilansir New York Times, Pangeran Andrew dicopot dari tugas publik dan gelar militer setelah gugatan yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual berlanjut di pengadilan. Pada saat yang sama publik memiliki sentimen negatif terhadap Andrew.
Sementara Pangeran Harry saat ini tidak tinggal di Inggris dan menetap di California dengan keluarganya.
Ahli kerajaan dan pendiri situs web berita The Crown Chronicles, Victoria Howard, mengatakan bahwa Pangeran Harry memiliki masalahnya sendiri terkait isu keluarga dan keamanan sehingga kemungkinan besar dia tidak akan kembali ke Inggris.
Pangeran Charles juga tidak luput dari sejumlah hal yang menjadi perhatian publik. Beberapa pekan lalu, Kepolisian Metropolitan London mengumumkan investigasi terhadap yayasan amal milik sang pangeran. Menurut Howard, jika Charles terbebas dari tuduhan, investigasi ini tidak akan merusak citranya sebagai pengemban tugas kerajaan.
Setelah diketahui terinfeksi virus corona, Istana Buckingham secara berkala merilis informasi yang menjamin kondisi kesehatan sang ratu dan kemampuannya untuk memerintah wilayah kerajaannya.
Pihak istana mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia hanya mengalami gejala ringan dan akan tetap melanjutkan sejumlah pekerjaan ringan.
Terlepas dari jaminan ini, infeksi virus corona menambah kekhawatiran baru tentang kesehatan ratu, yang berusia 95 tahun dan baru-baru ini merayakan 70 tahun sejak naik takhta.
Editor: Gita
Menurut Istana Buckingham, jika ratu perlu menangguhkan tugas resminya karena sakit atau saat berada di luar negeri, kerajaan akan menunjuk dua atau lebih penasihat negara yang dapat berperan sebagai pelaksana tugas atas nama Ratu Elizabeth.
Penasihat ini termasuk pasangan penguasa — yang tidak berlaku untuk ratu, karena suaminya, Pangeran Philip, meninggal tahun lalu — dan empat orang berikutnya dalam garis suksesi.
Keempat penasihat saat ini adalah Pangeran Charles, Pangeran Andrew, Pangeran William dan Pangeran Harry. Tetapi para ahli kerajaan mengatakan bahwa di antara mereka, hanya Pangeran Charles dan Pangeran William yang cenderung akan diberikan beberapa tanggung jawab.
Dilansir New York Times, Pangeran Andrew dicopot dari tugas publik dan gelar militer setelah gugatan yang menuduhnya melakukan kekerasan seksual berlanjut di pengadilan. Pada saat yang sama publik memiliki sentimen negatif terhadap Andrew.
Sementara Pangeran Harry saat ini tidak tinggal di Inggris dan menetap di California dengan keluarganya.
Ahli kerajaan dan pendiri situs web berita The Crown Chronicles, Victoria Howard, mengatakan bahwa Pangeran Harry memiliki masalahnya sendiri terkait isu keluarga dan keamanan sehingga kemungkinan besar dia tidak akan kembali ke Inggris.
Pangeran Charles juga tidak luput dari sejumlah hal yang menjadi perhatian publik. Beberapa pekan lalu, Kepolisian Metropolitan London mengumumkan investigasi terhadap yayasan amal milik sang pangeran. Menurut Howard, jika Charles terbebas dari tuduhan, investigasi ini tidak akan merusak citranya sebagai pengemban tugas kerajaan.
Setelah diketahui terinfeksi virus corona, Istana Buckingham secara berkala merilis informasi yang menjamin kondisi kesehatan sang ratu dan kemampuannya untuk memerintah wilayah kerajaannya.
Pihak istana mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia hanya mengalami gejala ringan dan akan tetap melanjutkan sejumlah pekerjaan ringan.
Terlepas dari jaminan ini, infeksi virus corona menambah kekhawatiran baru tentang kesehatan ratu, yang berusia 95 tahun dan baru-baru ini merayakan 70 tahun sejak naik takhta.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.