Laura Basuki Sabet Penghargaan Silver Bear di Festival Berlinale
17 February 2022 |
13:37 WIB
Aktris Laura Basuki memenangkan penghargaan Silver Bear untuk Pemeran Pendukung Terbaik dalam ajang 72nd Berlin International Film Festival (Berlinale) berkat perannya dalam film Before, Now & Then (Nana). Dalam film tersebut, Laura berperan sebagai Ino, sahabat dari Nana yang diperankan oleh Happy Salma.
Kabar bahagia tersebut diinformasikan oleh sutradara Kamila Andini melalui akun Instagramnya, Kamis (17/2/2022). Seperti diketahui, para pemain dan kru dari film Nana memang tengah menghadiri festival Berlinale dalam kegiatan tayang perdananya secara world premiere.
“Selamat Laura Basuki telah menghidupkan karakter Ino dengan luar biasa. Selamat juga untuk seluruh pemain, kru, dan semua pihak yang telah mendukung Laura Basuki bersama Before, Now & Then (Nana) hingga titik ini. Selamat untuk sinema Indonesia,” tulis sutradara yang akrab disapa Dini itu.
Berlinale sendiri merupakan festival berskala internasional yang diadakan di Berlin sejak tahun 1951. Meski demikian, festival ini rutin diadakan pada bulan Februari baru sejak tahun 1978.
Dengan 230.000 tiket terjual dan lebih dari 500.000 permintaan tiket setiap tahunnya, Berlinale menjadi festival dengan penonton publik terbesar dari seluruh negara. Setidaknya 400 film ditampilkan dalam beberapa bagian di seluruh genre sinematik.
Dari jumlah tersebut, sekitar 20 film bersaing untuk mendapat penghargaan tertinggi festival Berlinale yang disebut Golden Bear dan Silver Bear.
Tak heran jika penghargaan ini pun membuat Laura merasa bahagia. Lewat instagram pribadinya, aktris berusia 34 tahun itu meluapkan rasa senangnya. “Saya sangat tersanjung. Terima kasih Berlinale,” tulis Laura.
(Baca juga: Wow, Tiket Premier Film Before, Now & Then (Nana) Ludes Terjual di Festival Berlinale)
Ini bukan kali pertama Laura meraih penghargaan berkat perannya dalam film. Sebelumnya, aktris keturunan Jawa dan Tionghoa itu juga pernah meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2010 berkat film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta.
Sepuluh tahun kemudian, dia kembali menyabet Piala Citra di FFI 2020 untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik berkat perannya sebagai atlet bulu tangkis Susi Susanti dalam film Susi Susanti: Love All.
Sebelumnya, film Before, Now & Then (Nana) mendapatkan antusias berkat pemutaran perdananya dalam program kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival (Berlinale) 2022. Tak tanggung-tanggung, sekitar 600 tiket habis terjual.
Diadaptasi dari kisah hidup Raden Nana Sunani dalam penggalan novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran, Before, Now & Then (Nana) berkisah tentang Nana (Happy Salma) yang tidak bisa lepas dari masa lalunya. Berlatar tahun 1960-an, Nana hidup miskin dan kehilangan keluarganya akibat perang di Jawa Barat. Nana pun menikah lagi dan memulai hidup baru.
Suami barunya yang begitu kaya membuat Nana sering dipandang rendah oleh kerabat suaminya. Nana menderita dalam diam hingga dia bertemu dengan salah satu perempuan simpanan suaminya, Ino (Laura Basuki).
Hidup Nana pun berubah. Ino adalah seseorang yang bisa dia percaya, seseorang yang menawarkan kenyamanannya dan tempat dia menceritakan rahasia, masa lalu, dan masa sekarang. Bersama-sama, kedua wanita itu menemukan harapan akan kebebasan baru.
Editor: Fajar Sidik
Kabar bahagia tersebut diinformasikan oleh sutradara Kamila Andini melalui akun Instagramnya, Kamis (17/2/2022). Seperti diketahui, para pemain dan kru dari film Nana memang tengah menghadiri festival Berlinale dalam kegiatan tayang perdananya secara world premiere.
“Selamat Laura Basuki telah menghidupkan karakter Ino dengan luar biasa. Selamat juga untuk seluruh pemain, kru, dan semua pihak yang telah mendukung Laura Basuki bersama Before, Now & Then (Nana) hingga titik ini. Selamat untuk sinema Indonesia,” tulis sutradara yang akrab disapa Dini itu.
Berlinale sendiri merupakan festival berskala internasional yang diadakan di Berlin sejak tahun 1951. Meski demikian, festival ini rutin diadakan pada bulan Februari baru sejak tahun 1978.
Dengan 230.000 tiket terjual dan lebih dari 500.000 permintaan tiket setiap tahunnya, Berlinale menjadi festival dengan penonton publik terbesar dari seluruh negara. Setidaknya 400 film ditampilkan dalam beberapa bagian di seluruh genre sinematik.
Dari jumlah tersebut, sekitar 20 film bersaing untuk mendapat penghargaan tertinggi festival Berlinale yang disebut Golden Bear dan Silver Bear.
Tak heran jika penghargaan ini pun membuat Laura merasa bahagia. Lewat instagram pribadinya, aktris berusia 34 tahun itu meluapkan rasa senangnya. “Saya sangat tersanjung. Terima kasih Berlinale,” tulis Laura.
(Baca juga: Wow, Tiket Premier Film Before, Now & Then (Nana) Ludes Terjual di Festival Berlinale)
Ini bukan kali pertama Laura meraih penghargaan berkat perannya dalam film. Sebelumnya, aktris keturunan Jawa dan Tionghoa itu juga pernah meraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2010 berkat film 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta.
Sepuluh tahun kemudian, dia kembali menyabet Piala Citra di FFI 2020 untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik berkat perannya sebagai atlet bulu tangkis Susi Susanti dalam film Susi Susanti: Love All.
Sebelumnya, film Before, Now & Then (Nana) mendapatkan antusias berkat pemutaran perdananya dalam program kompetisi utama 72nd Berlin International Film Festival (Berlinale) 2022. Tak tanggung-tanggung, sekitar 600 tiket habis terjual.
Diadaptasi dari kisah hidup Raden Nana Sunani dalam penggalan novel Jais Darga Namaku karya Ahda Imran, Before, Now & Then (Nana) berkisah tentang Nana (Happy Salma) yang tidak bisa lepas dari masa lalunya. Berlatar tahun 1960-an, Nana hidup miskin dan kehilangan keluarganya akibat perang di Jawa Barat. Nana pun menikah lagi dan memulai hidup baru.
Suami barunya yang begitu kaya membuat Nana sering dipandang rendah oleh kerabat suaminya. Nana menderita dalam diam hingga dia bertemu dengan salah satu perempuan simpanan suaminya, Ino (Laura Basuki).
Hidup Nana pun berubah. Ino adalah seseorang yang bisa dia percaya, seseorang yang menawarkan kenyamanannya dan tempat dia menceritakan rahasia, masa lalu, dan masa sekarang. Bersama-sama, kedua wanita itu menemukan harapan akan kebebasan baru.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.