Dorce Gamalama Berpulang, Simak Perjalanannya sebagai Seniman & Ikon Filantropi
16 February 2022 |
11:33 WIB
Nirmala Aninda
Manajer Konten Hypeabis.id
Selebriti dan seniman, Dorce Gamalama, meninggal dunia hari ini, Selasa (16/2), pada usia 58 tahun. Kabar ini dikonfirmasi oleh salah seorang sahabat terderkatnya, Hetty Soendjaya, yang juga menyampaikan bahwa Dorce sempat dirawat di rumah sakit selama hampir sepekan karena diabetes dan komplikasi kesehatan akibat Covid-19.
Kondisi kesehatan Dorce sempat menurun pada Oktober 2021 karena diabetes, di mana dia harus menjalani rawat jalan di rumah sakit. Beberapa waktu terakhir dia juga harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Selain itu, Dorce juga didiagnosis mengidap alzheimer.
Semasa hidupnya, sosok kelahiran 21 Juli 1963 itu dikenal sebagai penyanyi, aktor, presenter, filantropis serta representatif bagi kelompok marginal.
Dia telah berkarya di dunia hiburan Indonesia sejak era 1980-an sebagai komedian dan penyanyi. Nama panggung 'Dorce' didapatnya dari Myrna, pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls. Sementara 'Gamalama' merupakan nama yang diambil dari Gunung Gamalama di Pulau Ternate.
Namun nama Dorce baru mencuat pada era 1990-an setelah membintangi dua judul film yakni Dorce Sok Akrab (1989) dan Dorce Ketemu Jodoh (1990), di mana dia tampil sebagai pemeran utama. Profilnya yang tidak biasa membuat media begitu tertarik untuk mengenal Dorce lebih jauh.
Dia sempat merilis single berjudul Cintaku Kendur di Jalan, sayangnya single tersebut kurang laku di pasaran.
Meski demikian, perjalanan karier showbiz Dorce tetap berjalan berkat kepiawaiannya menyanyikan lagu dari berbagai genre seperti jazz, rock, pop, dangdut dan lain lain. Dia juga fasih membawakan lagu dalam berbagai bahasa asing.
Sebagai penyanyi, Dorce pernah memecahkan rekor MURI setelah merilis sembilan album sekaligus hanya dalam kurun waktu lima bulan dari November 2005 hingga Maret 2006. Proyek ini melibatkan 74 artis.
Dorce juga dikenal dekat dengan kalangan pejabat di mana dia kerap diundang oleh para petinggi negara bahkan Istana Negara untuk tampil di hadapan presiden mulai dari Presiden Soeharto hingga Joko Widodo.
Pada tahun 2005, Dorce memandu acara talk show di televisi Dorce Show yang kemudian membuatnya dikenal sebagai Oprah Winfrey versi Indonesia berkat gayanya yang menarik dalam membawakan acara. Kiprahnya sebagai presenter berlangsung hingga hampir satu dekade.
Sebagai filantropis, sosok yang memiliki panggilan Bunda Dorce itu menempatkan dirinya sebagai representatif bagi kaum marjinal seperti anak yatim dan anak-anak dari keluarga tidak mampu dengan mendirikan Yayasan Dorce Halimatussa'diyah.
Editor: Fajar Sidik
Kondisi kesehatan Dorce sempat menurun pada Oktober 2021 karena diabetes, di mana dia harus menjalani rawat jalan di rumah sakit. Beberapa waktu terakhir dia juga harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Selain itu, Dorce juga didiagnosis mengidap alzheimer.
Semasa hidupnya, sosok kelahiran 21 Juli 1963 itu dikenal sebagai penyanyi, aktor, presenter, filantropis serta representatif bagi kelompok marginal.
Dia telah berkarya di dunia hiburan Indonesia sejak era 1980-an sebagai komedian dan penyanyi. Nama panggung 'Dorce' didapatnya dari Myrna, pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls. Sementara 'Gamalama' merupakan nama yang diambil dari Gunung Gamalama di Pulau Ternate.
Namun nama Dorce baru mencuat pada era 1990-an setelah membintangi dua judul film yakni Dorce Sok Akrab (1989) dan Dorce Ketemu Jodoh (1990), di mana dia tampil sebagai pemeran utama. Profilnya yang tidak biasa membuat media begitu tertarik untuk mengenal Dorce lebih jauh.
Dia sempat merilis single berjudul Cintaku Kendur di Jalan, sayangnya single tersebut kurang laku di pasaran.
Meski demikian, perjalanan karier showbiz Dorce tetap berjalan berkat kepiawaiannya menyanyikan lagu dari berbagai genre seperti jazz, rock, pop, dangdut dan lain lain. Dia juga fasih membawakan lagu dalam berbagai bahasa asing.
Sebagai penyanyi, Dorce pernah memecahkan rekor MURI setelah merilis sembilan album sekaligus hanya dalam kurun waktu lima bulan dari November 2005 hingga Maret 2006. Proyek ini melibatkan 74 artis.
Dorce juga dikenal dekat dengan kalangan pejabat di mana dia kerap diundang oleh para petinggi negara bahkan Istana Negara untuk tampil di hadapan presiden mulai dari Presiden Soeharto hingga Joko Widodo.
Pada tahun 2005, Dorce memandu acara talk show di televisi Dorce Show yang kemudian membuatnya dikenal sebagai Oprah Winfrey versi Indonesia berkat gayanya yang menarik dalam membawakan acara. Kiprahnya sebagai presenter berlangsung hingga hampir satu dekade.
Sebagai filantropis, sosok yang memiliki panggilan Bunda Dorce itu menempatkan dirinya sebagai representatif bagi kaum marjinal seperti anak yatim dan anak-anak dari keluarga tidak mampu dengan mendirikan Yayasan Dorce Halimatussa'diyah.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.