Kuy Nikmati Desa Wisata Mas di Ubud Bali
06 June 2021 |
08:38 WIB
Genhype tahu enggak kalau di Indonesia banyak sekali loh desa yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata atau menjadi desa wisata. Keindahan alam dan budaya yang masih terjaga menjadi daya tariknya.
Salah desa wisata yang dapat Genhype kunjungi adalah Desa Wisata Mas, Ubud, Gianyar, Bali.
Dilansir dari Indonesia Travel, desa ini dikenal sejak 1930-an sebagai kampung pemahat legendaris di Bali, lho Genhype. Karya seni dari desa ini sudah terkenal di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.
Yuk cek apa saja yang bisa Genhype lakukan selama berada di Desa Wisata Mas.
1. Menikmati indahnya maha karya seni di Siadja Gallery
Kalau Genhype merupakan penikmat seni, maka wajib datang ke galeri seni pertama di Bali, bahkan di Indonesia yang masih eksis hingga sekarang ini.
Siadja Gallery sudah berdiri sejak pemerintahan Presiden Soekarno loh Genhype, tepatnya pada 1955.
Koleksi-koleksi seni yang bisa Genhype nikmati di galeri ini seperti lukisan dan pahatan. Terkait pahatan, koleksi pahatan berupa patung penari, patung binatang, patung dewa, hingga topeng klasik hingga modern.
2. Menjelajahi arsitektur kuno di Njana Tilem Museum
Koleksi keren lainnya juga bisa Genhype temukan di Njana Tilem Museum yang terletak di Jalan Raya Mas No.162.
Nama museum ini diambil dari nama dua maestro seni patung asal Desa Mas, yaitu Ida Bagus Njana dan Ida Bagus Tilem.
Di antara ragam koleksi museum ini, yang paling menarik perhatian adalah patung tujuh wajah dan patung Dewi Sri dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
Selain melihat ragam maha karya, di museum ini juga Genhype akan disuguhi pemandangan yang asri.
Ditambah lagi gaya arsitektur bangunannya yang khas Majapahit kuno.
3. Mencoba pengalaman seru di Black Hand Gang Printmaking Studio
Di tempat ini, Genhype bisa belajar tentang berbagai teknik cetak grafis dan bisa bikin cetakan sendiri lho.
Hal menarik lainnya dari Black Hand Gang Printmaking Studio atau yang sering disingkat BHG ini adalah mereka sering berkolaborasi dengan seniman untuk menghasilkan cetakan edisi terbatas bertanda tangan, lengkap dengan sertifikatnya.
4. Ikut melestarikan alam sambil menanam pohon di Taman Puspa Aman
Selain bisa menyelami seni khas Pulau Bali, Genhype yang ingin mencari jenis wisata edukatif lainnya bisa berkunjung ke Taman Puspa Aman.
Taman ini merupakan sebuah lahan bekas area pembuangan sampah yang dikelola oleh masyarakat Kampung Wisata Banjar Tarukan, Desa Mas dan dijadikan sebagai pusat ketahanan pangan pada masa pandemi.
Genhype bisa terlibat dalam aktivitas menarik seperti menanam bibit aneka tumbuhan, sayuran, dan obat-obatan lho.
Selain itu, juga bisa melihat proses pembibitan dan budidaya ikan. Cocok buat jadi rekomendasi wisata edukasi bareng keluarga dan anak-anak.
5. Menginap di homestay dan rasakan keramahtamahan warga lokal
Desa Wisata Mas memiliki banyak homestay yang nyaman dan direkomendasikan lho Genhype.
Sekitar 15 penginapan dengan fasilitas lengkap dan telah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan dapat kalian nikmati saat berkunjung.
Karena merupakan rumah penduduk, maka penginapan ini bergaya arsitektur khas rumah Bali.
Editor: Dika Irawan
Salah desa wisata yang dapat Genhype kunjungi adalah Desa Wisata Mas, Ubud, Gianyar, Bali.
Dilansir dari Indonesia Travel, desa ini dikenal sejak 1930-an sebagai kampung pemahat legendaris di Bali, lho Genhype. Karya seni dari desa ini sudah terkenal di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.
Yuk cek apa saja yang bisa Genhype lakukan selama berada di Desa Wisata Mas.
1. Menikmati indahnya maha karya seni di Siadja Gallery
Kalau Genhype merupakan penikmat seni, maka wajib datang ke galeri seni pertama di Bali, bahkan di Indonesia yang masih eksis hingga sekarang ini.
Siadja Gallery sudah berdiri sejak pemerintahan Presiden Soekarno loh Genhype, tepatnya pada 1955.
Koleksi-koleksi seni yang bisa Genhype nikmati di galeri ini seperti lukisan dan pahatan. Terkait pahatan, koleksi pahatan berupa patung penari, patung binatang, patung dewa, hingga topeng klasik hingga modern.
2. Menjelajahi arsitektur kuno di Njana Tilem Museum
Koleksi keren lainnya juga bisa Genhype temukan di Njana Tilem Museum yang terletak di Jalan Raya Mas No.162.
Nama museum ini diambil dari nama dua maestro seni patung asal Desa Mas, yaitu Ida Bagus Njana dan Ida Bagus Tilem.
Di antara ragam koleksi museum ini, yang paling menarik perhatian adalah patung tujuh wajah dan patung Dewi Sri dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
Selain melihat ragam maha karya, di museum ini juga Genhype akan disuguhi pemandangan yang asri.
Ditambah lagi gaya arsitektur bangunannya yang khas Majapahit kuno.
3. Mencoba pengalaman seru di Black Hand Gang Printmaking Studio
Di tempat ini, Genhype bisa belajar tentang berbagai teknik cetak grafis dan bisa bikin cetakan sendiri lho.
Hal menarik lainnya dari Black Hand Gang Printmaking Studio atau yang sering disingkat BHG ini adalah mereka sering berkolaborasi dengan seniman untuk menghasilkan cetakan edisi terbatas bertanda tangan, lengkap dengan sertifikatnya.
4. Ikut melestarikan alam sambil menanam pohon di Taman Puspa Aman
Selain bisa menyelami seni khas Pulau Bali, Genhype yang ingin mencari jenis wisata edukatif lainnya bisa berkunjung ke Taman Puspa Aman.
Taman ini merupakan sebuah lahan bekas area pembuangan sampah yang dikelola oleh masyarakat Kampung Wisata Banjar Tarukan, Desa Mas dan dijadikan sebagai pusat ketahanan pangan pada masa pandemi.
Genhype bisa terlibat dalam aktivitas menarik seperti menanam bibit aneka tumbuhan, sayuran, dan obat-obatan lho.
Selain itu, juga bisa melihat proses pembibitan dan budidaya ikan. Cocok buat jadi rekomendasi wisata edukasi bareng keluarga dan anak-anak.
5. Menginap di homestay dan rasakan keramahtamahan warga lokal
Desa Wisata Mas memiliki banyak homestay yang nyaman dan direkomendasikan lho Genhype.
Sekitar 15 penginapan dengan fasilitas lengkap dan telah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan dapat kalian nikmati saat berkunjung.
Karena merupakan rumah penduduk, maka penginapan ini bergaya arsitektur khas rumah Bali.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.