Hamster menjadi hewan peliharaan manusia karena menggemaskan. (dok. pexels)

Transmisi Covid-19 dari Hamster ke Manusia Terjadi di Hong Kong

08 February 2022   |   11:46 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Media penularan virus corona semakin berkembang. Studi terbaru yang dilakukan Hui-Ling Yen dari Universitas Hong Kong dan 24 peneliti lainnya termasuk dari pemerintah daerah setempat mencatat adanya penularan SARS-CoV-2 dari hamster ke manusia di Hong Kong. 

Dalam laporan di Jurnal Nature, hamster yang sering digunakan dalam penelitian dapat terinfeksi virus corona di laboratorium, tetapi sebelum wabah di Hong Kong ini, tidak ada bukti hewan pengerat tersebut menularkan virus ke manusia. 

Adapun studi ini dimulai setelah seorang pekerja toko hewan peliharaan di distrik Causeway Bay Hong Kong dinyatakan positif Covid-19 pada Januari. Wanita berusia 23 tahun itu terinfeksi varian Delta, padahal varian tersebut tidak ditemukan di kota itu sejak Oktober 2021.

Pasien pun tidak melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi Covid-19, tetapi dia telah bekerja di toko hewan peliharaan, Little Boss. Toko ini menjual berbagai hewan, termasuk hamster, kelinci, marmut dan chinchilla.

Mencurigai bahwa ini mungkin kasus potensial penularan dari hewan ke manusia, pejabat kesehatan Hong Kong mulai menyaring hewan di toko hewan peliharaan untuk mencari bukti infeksi virus corona. Mereka juga menyaring hewan di pasar grosir yang memasok hewan di toko tersebut.

Para pejabat tidak menemukan bukti infeksi di antara kelinci, marmut, chinchilla, tikus atau hamster kerdil yang mereka periksa. Namun, tim menemukan bahwa delapan dari 16 hamster suriah atau hamster emas yang diuji di toko hewan peliharaan menunjukkan bukti infeksi SARS-CoV-2 melalui tes PCR positif dan adanya antibodi dalam darah mereka. 

Hal yang sama juga terjadi pada tujuh dari 12 hamster suriah yang diuji di gudang. Tak satu pun dari hewan pengerat itu menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Saat penyelidikan ini berlangsung, seorang wanita yang baru-baru ini mengunjungi toko hewan peliharaan dinyatakan positif Covid-19. Tidak lama, pasangan suami istri dan anak-anaknya juga terinfeksi. 

Para peneliti mengambil sampel virus corona dari wanita tersebut, pasangannya, dan pekerja toko hewan peliharaan, kemudian mereka menganalisis genom virus. Peneliti juga menganalisis urutan genom dari sampel virus yang dikumpulkan dari 12 dari 15 hamster yang terinfeksi.

"Semua sampel ini ternyata merupakan versi varian Delta yang belum pernah terlihat sebelumnya di Hong Kong, meskipun urutannya tidak sepenuhnya identik satu sama lain," tulis para peneliti dalam Jurnal Nature, dikutip Selasa (8/2/2022).

(Baca juga: Peneliti di AS Temukan 4 Varian Covid-19 Cryptic di Air Limbah Kota New York)

Berdasarkan perbedaan genetik yang halus ini, tim menentukan bahwa beberapa hamster kemungkinan tertular virus corona pada November 2021, sebelum diimpor ke Hong Kong dari Belanda. Mereka menyimpulkan ini, sebagian karena urutan virus paling mirip dengan sampel yang dikumpulkan dari orang-orang di negara-negara Eropa dan diunggah ke database publik.

Setelah mencapai Hong Kong, virus diduga menyebar ke lebih banyak hamster, bermutasi di sepanjang perjalanan, sebelum menginfeksi pemilik toko hewan peliharaan dan pelanggan toko. Pelanggan kemudian menularkan virus ke pasangannya.

Sejauh ini, wabah tersebut telah menginfeksi sekitar 50 orang dan mendorong pejabat pemerintah untuk memusnahkan ribuan hamster peliharaan di kota itu.

Dibandingkan dengan sampel varian Delta dari Eropa, para peneliti menyampaikan urutan virus yang ditemukan pada penduduk Hong Kong dan hamster membawa empat mutasi unik. Dua dari mutasi ini ada pada gen yang mengkode protein lonjakan, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel.

"Mutasi ini juga membantu virus lolos dari beberapa antibodi dan memasuki sel dengan lebih efisien. Tim juga menemukan mutasi protein lonjakan ketiga yang efeknya memerlukan penyelidikan lebih lanjut," tulis Ling Yen dan rekannya.

Arinjay Banerjee, seorang ahli virologi di Universitas Saskatchewan di Saskatoon, Kanada menyebut terlepas dari kesimpulan peneliti, masih ada kemungkinan bahwa hamster pertama kali tertular SARS-CoV-2 setelah tiba di Hong Kong. "Banyak sekali orang yang menangani hamster selama proses pengangkutannya," katanya. 


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Jelang Tayang di Berlinale, Trailer Film Before, Now & Then (Nana) Resmi Dirilis

BERIKUTNYA

4 Tips Mempercantik Taman dengan Bujet Murah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: