Permintaan Produksi Tekstil Digital Printing Terus Meningkat
07 February 2022 |
21:45 WIB
Industri fesyen terus berkembang dengan pesat. Para pelaku usaha pun harus melakukan berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berubah. Tak heran bila brand fesyen rutin mengeluarkan koleksi terbarunya, tak hanya pada saat musim-musim tertentu saja.
Bahkan dalam kurun waktu satu bulan atau bahkan seminggu sekali harus ada koleksi baru yang dihadirkan.
Koleksi lineup yang dihadirkan pun tak hanya dari sisi model desainnya saja tetapi juga dari pola dan motif printing.
Hal ini kemudian menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi perusahaanyang menawarkan jasa digital printing untuk berbagai produk tekstil salah satunya PT Baju Kertas (Bajukertas &Co).
Perusahan asal Bandung yang telah berdiri sejak 2016 ini merupakan spesialis jasa digital printing untuk fesyen muslim, scarf, kerudung, dan lainnya. Hingga kini banyak brand ternama yang mempercayakan desain, produksi, hingga finishing digital printing di Bajukertas & Co.
Pemilik Bajukertas & Co, Yoga Dwi Nugroho Adjie, menuturkan dengan perkembangan brand fesyen yang cepat, permintaan untuk produksi tekstil digital printing juga ikut meningkat. Untuk mempercepat proses produksi maka mereka membutuhkan teknologi yang mumpuni sehingga mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas cetak yang tinggi.
“Dalam proses produksi kami menggunakan printer Epson Monna Lisa Evo Tre 16 ini sehingga mampu memproduksi printing digital sampai 2.000 meter kain dalam sehari. Itu pun sebetulnya belum maksimal produksinya, jika maksimal mungkin bisa lebih,” tuturnya.
Bajukertas & Co sendiri merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memanfaatkan mesin dari produk Monna Lisa Epson. Selain di Indonesia, printer Monna Lisa juga sudah digunakan lebih dari 300 unit di 20 negara, termasuk Pakistan dan Thailand untuk negara Asean.
Muto Yusuke – Managing Director Epson Indonesia mengatakan bahwa Monna Lisa Evo Tre 16 memang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tekstil digital dan fesyen, didukung dengam 16 printhead PrecisionCore untuk mencapai produktivitas tertinggi dalam seri printer direct-to-fabric revolusioner Epson.
“Ini adalah pilihan ideal untuk bisnis percetakan tekstil karena Monna Lisa Evo Tre 16 memenuhi tuntutan fleksibel pesanan kecil hingga besar pada berbagai macam kain sambil melayani spektrum kompleksitas desain yang luas,” ungkapnya.
Selain memberikan hasil cetak maksimal dengan komposisi warna dan kecepatan mencetak yang tinggi dengan produksi maksimum 417 meter persegi/jam, metode pencetakan tekstil digital juga memberikan keuntungan pada lingkungan seperti, dampak lingkungan yang lebih sedikit, penggunaan energi dan air yang sangat minim sehingga lebih ramah lingkungan.
Editor: Gita
Bahkan dalam kurun waktu satu bulan atau bahkan seminggu sekali harus ada koleksi baru yang dihadirkan.
Koleksi lineup yang dihadirkan pun tak hanya dari sisi model desainnya saja tetapi juga dari pola dan motif printing.
Hal ini kemudian menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi perusahaanyang menawarkan jasa digital printing untuk berbagai produk tekstil salah satunya PT Baju Kertas (Bajukertas &Co).
Perusahan asal Bandung yang telah berdiri sejak 2016 ini merupakan spesialis jasa digital printing untuk fesyen muslim, scarf, kerudung, dan lainnya. Hingga kini banyak brand ternama yang mempercayakan desain, produksi, hingga finishing digital printing di Bajukertas & Co.
Pemilik Bajukertas & Co, Yoga Dwi Nugroho Adjie, menuturkan dengan perkembangan brand fesyen yang cepat, permintaan untuk produksi tekstil digital printing juga ikut meningkat. Untuk mempercepat proses produksi maka mereka membutuhkan teknologi yang mumpuni sehingga mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas cetak yang tinggi.
“Dalam proses produksi kami menggunakan printer Epson Monna Lisa Evo Tre 16 ini sehingga mampu memproduksi printing digital sampai 2.000 meter kain dalam sehari. Itu pun sebetulnya belum maksimal produksinya, jika maksimal mungkin bisa lebih,” tuturnya.
Bajukertas & Co sendiri merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang memanfaatkan mesin dari produk Monna Lisa Epson. Selain di Indonesia, printer Monna Lisa juga sudah digunakan lebih dari 300 unit di 20 negara, termasuk Pakistan dan Thailand untuk negara Asean.
Bajukertas & Co jadi perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan Monna Lisa Eva Tre 16
dok. Epson Indonesia
“Ini adalah pilihan ideal untuk bisnis percetakan tekstil karena Monna Lisa Evo Tre 16 memenuhi tuntutan fleksibel pesanan kecil hingga besar pada berbagai macam kain sambil melayani spektrum kompleksitas desain yang luas,” ungkapnya.
Selain memberikan hasil cetak maksimal dengan komposisi warna dan kecepatan mencetak yang tinggi dengan produksi maksimum 417 meter persegi/jam, metode pencetakan tekstil digital juga memberikan keuntungan pada lingkungan seperti, dampak lingkungan yang lebih sedikit, penggunaan energi dan air yang sangat minim sehingga lebih ramah lingkungan.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.