Tinder Swindler, Kisah Pria yang Tipu Teman Kencannya hingga US$10 Juta
03 February 2022 |
18:30 WIB
Menemukan teman kencan yang cocok dan ideal lewat aplikasi kencan bukan hal yang mudah. Baik wanita atau pria pasti pernah mengalami keraguan untuk bertemu langsung dengan match-nya. Siapa yang bisa menjamin teman ngobrol kalian di aplikasi itu benar-benar orang baik tanpa niat jahat?
Pengguna aplikasi kencan bisa saja berurusan dengan seorang penipu ulung yang dengan lancarnya dapat meyakinkan seseorang untuk memberinya uang ribuan dolar. Skenario ini merupakan plot dari film dokumenter The Tinder Swindler.
Tayang perdana di Netflix 2 Februari 2022, film ini tidak hanya membahas tentang kejahatan dan uang yang dicuri dari para wanita yang tertipu. Karya sinematik ini juga mengangkat tentang bagaimana para wanita tidak menganggap enteng apa yang terjadi pada mereka.
Film dokumenter kejahatan nyata ini menceritakan kisah sekelompok wanita yang semuanya bertemu dengan seorang pria, Shimon Hayut, di Tinder. Namun, dia tidak menggunakan nama aslinya. Dia menggunakan profil dengan nama Simon Leviev yang mengaku sebagai mogul berlian dan putra miliarder Rusia-Israel, Lev Leviev.
Ketika Cecilie Fjellhoy, seorang mahasiswa pascasarjana Norwegia berusia 29 tahun yang tinggal di London, berkenalan dengan seorang miliarder berusia 28 tahun di Tinder pada tahun 2018, dia pikir dia telah menemukan Pangeran Tampan.
Sayangnya dia bertemu dengan Leviev yang ternyata adalah mimpi buruk, seorang penipu internasional yang Fjellhoy sebesar US$250.000, membuatnya mengalami stres berat hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.
Di samping Fjellhoy, korban lainnya yang muncul di dokumenter ini adalah eksekutif pemasaran asal Swedia, Pernilla Sjoholm, dan fashionista asal Belanda, Ayleen Charlotte.
Profil Leviev menunjukkan seorang pria yang tampak menjalani kehidupan jet-setting yang penuh dengan setelan bergaya dan pakaian desainer, menyeruput koktail di pantai eksotis dan menghadiri pertemuan bisnis dengan elit dunia.
Fjellhoy tidak punya alasan untuk meragukan status sosial Leviev seperti yang digambarkan.
Dia bahkan melakukan cross-check di Google dan menemukan bahwa benar ada miliarder mogul berlian Rusia-Israel, Lev Leviev atau The King of Diamonds, yang diakui Shimon Hayut sebagai ayahnya.
Kenyataannya, kedua pria itu tidak memiliki hubungan keluarga, dan Lev tidak memiliki seorang putra bernama Simon.
Tentu ini mungkin terdengar terlalu sempurna untuk jadi kenyataan, tetapi bagi seseorang yang sedang mencari cinta, tampilan 'menyilaukan' ini bisa jadi kesempatan yang datang sekali seumur hidup.
Shimon Hayut menipu teman kencannya dengan menghujani mereka mereka dengan hadiah dan perjalanan menggunakan uang yang telah dia ambil dari penipu sebelumnya. Kemudian, ketika uangnya habis, dia mulai meminta pinjaman kepada wanita yang dia kencani.
Sayangnya, para wanita itu tidak terima dan bekerja sama untuk menghentikan aksi penipuan ini, yang berakhir penuh kemenangan, hingga kisah mereka diangkat menjadi film dokumenter.
The Tinder Swindler sudah bisa Genhype saksikan di platform Netflix.
Editor: Indyah Sutriningrum
Pengguna aplikasi kencan bisa saja berurusan dengan seorang penipu ulung yang dengan lancarnya dapat meyakinkan seseorang untuk memberinya uang ribuan dolar. Skenario ini merupakan plot dari film dokumenter The Tinder Swindler.
Tayang perdana di Netflix 2 Februari 2022, film ini tidak hanya membahas tentang kejahatan dan uang yang dicuri dari para wanita yang tertipu. Karya sinematik ini juga mengangkat tentang bagaimana para wanita tidak menganggap enteng apa yang terjadi pada mereka.
Film dokumenter kejahatan nyata ini menceritakan kisah sekelompok wanita yang semuanya bertemu dengan seorang pria, Shimon Hayut, di Tinder. Namun, dia tidak menggunakan nama aslinya. Dia menggunakan profil dengan nama Simon Leviev yang mengaku sebagai mogul berlian dan putra miliarder Rusia-Israel, Lev Leviev.
Ketika Cecilie Fjellhoy, seorang mahasiswa pascasarjana Norwegia berusia 29 tahun yang tinggal di London, berkenalan dengan seorang miliarder berusia 28 tahun di Tinder pada tahun 2018, dia pikir dia telah menemukan Pangeran Tampan.
This is what it feels like when a con artist woos you.
— Netflix (@netflix) February 2, 2022
The Tinder Swindler is now on Netflix. pic.twitter.com/3xKCupIIew
Sayangnya dia bertemu dengan Leviev yang ternyata adalah mimpi buruk, seorang penipu internasional yang Fjellhoy sebesar US$250.000, membuatnya mengalami stres berat hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.
Di samping Fjellhoy, korban lainnya yang muncul di dokumenter ini adalah eksekutif pemasaran asal Swedia, Pernilla Sjoholm, dan fashionista asal Belanda, Ayleen Charlotte.
Profil Leviev menunjukkan seorang pria yang tampak menjalani kehidupan jet-setting yang penuh dengan setelan bergaya dan pakaian desainer, menyeruput koktail di pantai eksotis dan menghadiri pertemuan bisnis dengan elit dunia.
Fjellhoy tidak punya alasan untuk meragukan status sosial Leviev seperti yang digambarkan.
Dia bahkan melakukan cross-check di Google dan menemukan bahwa benar ada miliarder mogul berlian Rusia-Israel, Lev Leviev atau The King of Diamonds, yang diakui Shimon Hayut sebagai ayahnya.
Kenyataannya, kedua pria itu tidak memiliki hubungan keluarga, dan Lev tidak memiliki seorang putra bernama Simon.
Tentu ini mungkin terdengar terlalu sempurna untuk jadi kenyataan, tetapi bagi seseorang yang sedang mencari cinta, tampilan 'menyilaukan' ini bisa jadi kesempatan yang datang sekali seumur hidup.
Shimon Hayut menipu teman kencannya dengan menghujani mereka mereka dengan hadiah dan perjalanan menggunakan uang yang telah dia ambil dari penipu sebelumnya. Kemudian, ketika uangnya habis, dia mulai meminta pinjaman kepada wanita yang dia kencani.
Sayangnya, para wanita itu tidak terima dan bekerja sama untuk menghentikan aksi penipuan ini, yang berakhir penuh kemenangan, hingga kisah mereka diangkat menjadi film dokumenter.
The Tinder Swindler sudah bisa Genhype saksikan di platform Netflix.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.