Secrets of Playboy (2022). (Dok. A&E Network)

Alexandra Dean Kuak Rahasia Hugh Hefner di Dokumenter Secrets of Playboy

02 February 2022   |   19:46 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Ketika majalah Playboy didirikan hampir 70 tahun lalu, Hugh Hefner, tokoh di balik majalah tersebut mengatakan bahwa dia ingin mengubah nilai sosial-seksual pada masanya lewat foto-foto vulgar yang dia anggap sebagai simboll revolusi seksual dan pemberdayaan perempuan.

Dalam dokumenter baru A&E Network, Secrets of Playboy, para wanita yang berpose di halaman majalah mengungkapkan pandangan yang lebih kritis tentang bagaimana tubuh mereka digunakan sebagai objek seksual dan siapa yang diuntungkan.

Sutradara Alexandra Dean, yang juga membuat film dokumenter Paris Hilton, This Is Paris, mewawancarai lebih dari 100 orang, sebagian besar wanita, yang pernah terlibat dengan Playboy dalam 60 tahun terakhir.

Dilansir oleh Nylon, Dean sempat berpikir bahwa docuseries ini akan menawarkan sudut pandang berbeda. Dia mencoba menyingkap tirai di balik Playboy Mansion dan apa yang ditemukannya begitu mencengangkan hingga Dean memutuskan untuk mengubah arah plot dokumenternya.

"Selang beberapa waktu, ketika saya mulai akrab dengan para narasumber, mereka mulai mengakui hal-hal yang benar-benar mengejutkan saya dan mengubah cerita tentang Playboy," katanya.

Mantan karyawan, Bunnies dari Playboy Clubs prime dan bahkan mantan kekasih Hefner, Holly Madison, semuanya berbagi klaim mengejutkan tentang tidak hanya perusahaan Playboy tetapi juga tentang Hefner, yang meninggal pada 2017 pada usia 91 tahun.
 
 
 

"Serial ini berisi tuduhan pelanggaran selama beberapa dekade oleh Hugh Hefner dan orang lain yang terkait dengannya," tulis pernyataan di akhir setiap episode Secrets of Playboy

"Sebagian besar tuduhan belum menjadi subjek investigasi atau tuntutan pidana, dan itu bukan merupakan bukti kesalahan."

Dokumenter ini tayang mulai 31 Januari 2022 dengan total 10 episode yang dirilis tiap pekan di platform A&E TV.

"Saya ingin membuat film dokumenter ini karena ketika saya masih kuliah, begitu banyak gadis yang memasang logo Playboy di dinding asrama mereka atau pada baju olahraga mereka, dan rasanya seperti itu adalah cara untuk mengatakan, 'Saya seksi, menyenangkan dan bebas,' dan Playboy rasanya seperti merek Amerika yang sangat kuat," ujar Dean.

Salah satu cerita eksploitasi Hefner dan Playboy yang paling banyak dipublikasi terkait dengan edisi pertama Playboy diluncurkan dengan foto telanjang Marilyn Monroe.

Jurnalis George Barris melaporkan dalam Marilyn: Her Life in Her Own Words, bahwa foto itu diambil pada tahun 1948 ketika Monroe bangkrut dan sangat membutuhkan uang. 

Monroe dibayar US$50 oleh sang fotografer. Hefner kemudian membeli foto itu seharga US$500 dan menggunakannya di Playboy tanpa izin Monroe.

Dean mengungkap inti dari budaya yang – bahkan jika itu memberi beberapa wanita kesempatan karir dan kebebasan seksual – menghancurkan yang lain.

Dia mendengar cerita wanita tentang mereka dibius, diperkosa, dan dianiaya secara fisik oleh Hefner dan rekan-rekannya; wanita bunuh diri; perempuan digunakan sebagai bagal obat; wanita yang difilmkan tanpa persetujuan mereka; obsesi Hefner dengan Charles Manson, hingga persahabatannya yang mendalam dengan Bill Cosby dan Roman Polanksi.


Editor: Gita
 

SEBELUMNYA

Siap-Siap, Starbucks Akan Naikkan Harga Menu Akibat Inflasi

BERIKUTNYA

Menjaga Seni, Tradisi & Budaya Tionghoa di Era Modern 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: