4 Tips Perencanaan Bisnis pada Masa Pandemi
10 August 2021 |
07:52 WIB
Penuh dengan trial dan error, 2020 dan 2021 adalah tahun yang menantang bagi para pemilik bisnis. Banyak yang berhasil bertahan, tapi tak sedikit pula yang tutup. Ketidaksesuaian model bisnis, alokasi dana yang buruk, hingga pengurangan jumlah pegawai menjadi pemandangan yang kita temui selama pandemi.
Namun, 2020 dan 2021 juga merupakan tahun ketahanan dan inovasi. Banyak hal yang kemudian diubah untuk lebih menyesuaikan keadaan. Kini, momentum mengarahkan bisnis dengan ekspektasi tantangan baru ada di depan mata, dan perlu dimaksimalkan. Untuk melakukannya, berikut adalah empat tips perencanaan bisnis untuk 2021 seperti dilansir Valley First.
1. Siapkan dana darurat
Bisnis dengan prospek terbaik adalah yang siap secara finansial untuk menghadapi krisis. Mereka tidak tahu apa krisis atau kapan krisis akan terjadi, tetapi mereka tahu lebih baik bersiap untuk sesuatu yang tidak pernah datang daripada terjebak di dalamnya.
Ada baiknya pemilik bisnis menghitung berapa banyak yang diperlukan untuk tetap beroperasi selama setahun ke depan tanpa pendapatan, dan mulai membangun dana cadangan. Pemilik bisnis juga dapat mengelola arus kas di masa-masa sulit, baik itu menunda pembayaran atau memanfaatkan program pemerintah.
2. Diversifikasi rantai pasokan
Pebisnis dapat mempersiapkan skenario terburuk, tetapi rekan atau mitra pemasok belum tentu. Daripada bergantung pada satu sumber untuk setiap layanan, mulailah membangun jaringan pemasok yang luas. Model fleksibel ini akan membantu mencegah kemacetan ketika satu bisnis sedang berjuang dan membuat pemilik bisnis lebih mudah beradaptasi dengan iklim ekonomi.
Pertimbangkan juga untuk bekerja dengan lebih banyak pemasok regional. Ketika transportasi terhambat, seperti pada tahun 2020, kita menyadari risikonya jika hanya bergantung pada rantai pasokan global. Menjaga pemasok tetap dekat memungkinkan pemilik bisnis memenuhi permintaan pelanggan yang semakin meningkat akan kecepatan dan kenyamanan.
3. Audit eksistensi digital bisnis
Sebelum beralih ke digital sepenuhnya, evaluasi lagi pendekatan yang sudah dilakukan, dan tentukan apa yang berhasil untuk bisnis secara keseluruhan. Setelah pemilik bisnis mengetahui apa yang dimiliki, mereka dapat mengetahui apa yang perlu lakukan untuk mencegah pengeluaran yang tidak perlu.
Jika pelanggan berperilaku berbeda saat bertransaksi online dibandingkan di kehidupan nyata, pikirkan tentang cara menjual produk kepada mereka. Apa yang mereka butuhkan sebagai konsumen dan bagaimana memenuhi kebutuhan itu secara digital?
Audit digital juga akan membuka mata terhadap pesaing baru yang kita miliki.
4. Perkuat budaya bisnis di perusahaan
Situasi krisis adalah waktu terburuk untuk menyadari bahwa karyawan sudah merasa terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai. Luangkan waktu untuk berbicara dengan tim. Tanyakan apa yang mereka harapkan dari kita sebagai pemilik bisnis dan bos.
Pekerjaan hebat harus dihargai dengan sesuatu yang bernilai oleh individu. Penghargaan ini bisa diberikan dengan bentuk kenaikan gaji, jam kerja yang fleksibel, pengembangan keterampilan atau manfaat tambahan untuk karyawan.
Editor: Avicenna
Namun, 2020 dan 2021 juga merupakan tahun ketahanan dan inovasi. Banyak hal yang kemudian diubah untuk lebih menyesuaikan keadaan. Kini, momentum mengarahkan bisnis dengan ekspektasi tantangan baru ada di depan mata, dan perlu dimaksimalkan. Untuk melakukannya, berikut adalah empat tips perencanaan bisnis untuk 2021 seperti dilansir Valley First.
1. Siapkan dana darurat
Bisnis dengan prospek terbaik adalah yang siap secara finansial untuk menghadapi krisis. Mereka tidak tahu apa krisis atau kapan krisis akan terjadi, tetapi mereka tahu lebih baik bersiap untuk sesuatu yang tidak pernah datang daripada terjebak di dalamnya.
Ada baiknya pemilik bisnis menghitung berapa banyak yang diperlukan untuk tetap beroperasi selama setahun ke depan tanpa pendapatan, dan mulai membangun dana cadangan. Pemilik bisnis juga dapat mengelola arus kas di masa-masa sulit, baik itu menunda pembayaran atau memanfaatkan program pemerintah.
2. Diversifikasi rantai pasokan
Pebisnis dapat mempersiapkan skenario terburuk, tetapi rekan atau mitra pemasok belum tentu. Daripada bergantung pada satu sumber untuk setiap layanan, mulailah membangun jaringan pemasok yang luas. Model fleksibel ini akan membantu mencegah kemacetan ketika satu bisnis sedang berjuang dan membuat pemilik bisnis lebih mudah beradaptasi dengan iklim ekonomi.
Pertimbangkan juga untuk bekerja dengan lebih banyak pemasok regional. Ketika transportasi terhambat, seperti pada tahun 2020, kita menyadari risikonya jika hanya bergantung pada rantai pasokan global. Menjaga pemasok tetap dekat memungkinkan pemilik bisnis memenuhi permintaan pelanggan yang semakin meningkat akan kecepatan dan kenyamanan.
3. Audit eksistensi digital bisnis
Sebelum beralih ke digital sepenuhnya, evaluasi lagi pendekatan yang sudah dilakukan, dan tentukan apa yang berhasil untuk bisnis secara keseluruhan. Setelah pemilik bisnis mengetahui apa yang dimiliki, mereka dapat mengetahui apa yang perlu lakukan untuk mencegah pengeluaran yang tidak perlu.
Jika pelanggan berperilaku berbeda saat bertransaksi online dibandingkan di kehidupan nyata, pikirkan tentang cara menjual produk kepada mereka. Apa yang mereka butuhkan sebagai konsumen dan bagaimana memenuhi kebutuhan itu secara digital?
Audit digital juga akan membuka mata terhadap pesaing baru yang kita miliki.
4. Perkuat budaya bisnis di perusahaan
Situasi krisis adalah waktu terburuk untuk menyadari bahwa karyawan sudah merasa terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai. Luangkan waktu untuk berbicara dengan tim. Tanyakan apa yang mereka harapkan dari kita sebagai pemilik bisnis dan bos.
Pekerjaan hebat harus dihargai dengan sesuatu yang bernilai oleh individu. Penghargaan ini bisa diberikan dengan bentuk kenaikan gaji, jam kerja yang fleksibel, pengembangan keterampilan atau manfaat tambahan untuk karyawan.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.