Bunda, Ini Loh 7 Risiko Kurang Gizi saat Hamil
29 January 2022 |
16:28 WIB
Kurang gizi saat hamil bisa terjadi jika asupan nutrisi ibu tidak terpenuhi dengan baik. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh karena ada berbagai dampak buruk pada kesehatan ibu maupun janin dari kekurangan gizi selama kehamilan.
Menurut Dokter Manggala Pasca Wardhana, Staf Medik Divisi Kedokteran Fetomaternal KSM Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, agar tidak mengalami kurang gizi, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien dalam konsumsi hariannya.
Jika ibu kurang gizi saat kehamilan, hal itu bisa membahayakan janin dalam kandungan bahkan sampai bayinya lahir. Berikut ini adalah beberapa dampak kurang gizi pada ibu hamil menurut Dokter Manggala.
1. Melahirkan bayi dengan berat badan rendah
Ibu hamil yang kurang gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Selain itu, risiko melahirkan bayi prematur juga sangat tinggi. Perlu diketahui bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah rentan mengalami masalah kesehatan kronis hingga kematian.
2. Melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir
Kurang gizi saat hamil tidak hanya berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, tapi juga bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi. Asupan asam folat yang tidak terpenuhi selama kehamilan akan mengakibatkan kelainan saraf pada janin.
Jika sudah seperti itu, janin dapat mengalami tumbuh kembang yang tidak sempurna. Perkembangan janin yang lambat dalam rahim juga bisa berpengaruh buruk pada fase kehidupan selanjutnya.
3. Keguguran
Dampak kurang gizi saat hamil berikutnya adalah keguguran. Kondisi ini erat dikaitkan dengan kekurang asupan nutrisi penting seperti asam folat, vitamin, mineral, serta yodium sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan mengakibatkan janin meninggal di dalam rahim.
(Baca juga: 3 Hal yang Perlu DIperhatikan agar Ibu Hamil Tidak Kurang Gizi)
4. Memiliki anak dengan IQ rendah dan gangguan kognitif
Kurang gizi juga bisa menyebabkan bayi tumbuh dengan IQ lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi tertentu saat hamil bisa mengganggu perkembangan otak janin saat berada di dalam kandungan. Kondisi ini pun dikaitkan dengan masalah kognitif seperti kesulitan mengingat dan ketidakmampuan da1122wlam membuat keputusan.
5. Preeklampsia
Toxaemia atau juga dikenal dengan istilah preeklampsia rentan dialami ibu hamil yang kekurangan gizi. Umumnya kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Preeklamsia sangat membahayakan kehidupan ibu dan bayi karena bisa mengancam nyawa. Penyebabnya bisa dikarenakan kekurangan asupan seng dan magnesium saat hamil.
Di Indonesia, selain anemia, preeklamsia (tekanan darah tinggi) menjadi kasus masalah kehamilan yang banyak terjadi. Prevalensinya sekitar 10?lam kehamilan.
"Ini cukup tinggi. Sebenarnya, kondisi preeklampsia bisa dievaluasi. Dicek ibu-ibu yang memang sudah berpotensi mengalami masalah kesehatan tersebut. Bisa segera mengetahui penyebab dan mencegahnya," kata dr. Manggala.
Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini memiliki pembuluh darah yang kecil. Hal ini membuat pembuluh darah di plasenta juga tumbuh kecil sehingga berisiko mudah tersumbat. Janin pun jadi terhalang pasokan nutrisi dan oksigennya.
Akibatnya, tidak bisa berkembang atau mengalami kematian. Kalau kasus preeklamsia sudah berat, biasanya dokter akan menyarankan untuk dikeluarkan lebih cepat. Itu sebabnya muncul bayi prematur, yang lahir sebelum waktunya.
6. Osteomalasia
Kekurangan asupan kalsium selama hamil akan menyebabkan osteomalasia. Ini adalah kondisi tulang menjadi lebih lunak serta rapuh sehingga rentan untuk bengkok atau bahkan patah. Osteomalasia terjadi akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor.
7. Penyakit kardiovaskular
Bayi yang lahir dari ibu kekurangan gizi juga rentan mengalami tekanan darah tinggi dan penyakit jantung ketika dewasa. Selain itu, bayi juga berisiko lebih tinggi mengalami diabetes melitus tipe dua dan osteoporosis.
Editor: Indyah Sutriningrum
Menurut Dokter Manggala Pasca Wardhana, Staf Medik Divisi Kedokteran Fetomaternal KSM Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya, agar tidak mengalami kurang gizi, ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien dalam konsumsi hariannya.
Jika ibu kurang gizi saat kehamilan, hal itu bisa membahayakan janin dalam kandungan bahkan sampai bayinya lahir. Berikut ini adalah beberapa dampak kurang gizi pada ibu hamil menurut Dokter Manggala.
1. Melahirkan bayi dengan berat badan rendah
Ibu hamil yang kurang gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Selain itu, risiko melahirkan bayi prematur juga sangat tinggi. Perlu diketahui bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah rentan mengalami masalah kesehatan kronis hingga kematian.
2. Melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir
Kurang gizi saat hamil tidak hanya berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, tapi juga bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi. Asupan asam folat yang tidak terpenuhi selama kehamilan akan mengakibatkan kelainan saraf pada janin.
Jika sudah seperti itu, janin dapat mengalami tumbuh kembang yang tidak sempurna. Perkembangan janin yang lambat dalam rahim juga bisa berpengaruh buruk pada fase kehidupan selanjutnya.
3. Keguguran
Dampak kurang gizi saat hamil berikutnya adalah keguguran. Kondisi ini erat dikaitkan dengan kekurang asupan nutrisi penting seperti asam folat, vitamin, mineral, serta yodium sehingga menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan mengakibatkan janin meninggal di dalam rahim.
(Baca juga: 3 Hal yang Perlu DIperhatikan agar Ibu Hamil Tidak Kurang Gizi)
4. Memiliki anak dengan IQ rendah dan gangguan kognitif
Kurang gizi juga bisa menyebabkan bayi tumbuh dengan IQ lebih rendah. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi tertentu saat hamil bisa mengganggu perkembangan otak janin saat berada di dalam kandungan. Kondisi ini pun dikaitkan dengan masalah kognitif seperti kesulitan mengingat dan ketidakmampuan da1122wlam membuat keputusan.
5. Preeklampsia
Toxaemia atau juga dikenal dengan istilah preeklampsia rentan dialami ibu hamil yang kekurangan gizi. Umumnya kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Preeklamsia sangat membahayakan kehidupan ibu dan bayi karena bisa mengancam nyawa. Penyebabnya bisa dikarenakan kekurangan asupan seng dan magnesium saat hamil.
Di Indonesia, selain anemia, preeklamsia (tekanan darah tinggi) menjadi kasus masalah kehamilan yang banyak terjadi. Prevalensinya sekitar 10?lam kehamilan.
"Ini cukup tinggi. Sebenarnya, kondisi preeklampsia bisa dievaluasi. Dicek ibu-ibu yang memang sudah berpotensi mengalami masalah kesehatan tersebut. Bisa segera mengetahui penyebab dan mencegahnya," kata dr. Manggala.
Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini memiliki pembuluh darah yang kecil. Hal ini membuat pembuluh darah di plasenta juga tumbuh kecil sehingga berisiko mudah tersumbat. Janin pun jadi terhalang pasokan nutrisi dan oksigennya.
Akibatnya, tidak bisa berkembang atau mengalami kematian. Kalau kasus preeklamsia sudah berat, biasanya dokter akan menyarankan untuk dikeluarkan lebih cepat. Itu sebabnya muncul bayi prematur, yang lahir sebelum waktunya.
6. Osteomalasia
Kekurangan asupan kalsium selama hamil akan menyebabkan osteomalasia. Ini adalah kondisi tulang menjadi lebih lunak serta rapuh sehingga rentan untuk bengkok atau bahkan patah. Osteomalasia terjadi akibat kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor.
7. Penyakit kardiovaskular
Bayi yang lahir dari ibu kekurangan gizi juga rentan mengalami tekanan darah tinggi dan penyakit jantung ketika dewasa. Selain itu, bayi juga berisiko lebih tinggi mengalami diabetes melitus tipe dua dan osteoporosis.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.