Pesepeda perlu mewspadai Cyclist's Palsy (dok. Martin Magnemyr di Unsplash)

Sering Kram & Kesemutan Saat Bersepeda? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

03 June 2021   |   20:05 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Pernahkah Genhype mengalami kram dan kesemutan pada jari-jari tangan, terutama pada jari manis dan jari kelingking usai bersepeda? Ternyata itu adalah gejala dari Cyclist’s palsy.

Umumnya gejala Cyclist's Palcy kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome). Namun, sebenarnya terdapat perbedaan antar keduanya. Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja.

Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah bersepeda. Ketika itu kalian akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari.

Hal ini mengakibatkan kekuatan genggaman menjadi lemah. Gejala ini pun akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya. 

Gangguan sensorik seperti kesemutan dan mati rasa pada jari manis dan jari kelingking akan terasa dan mudah hilang 1 hingga 2 hari setelah bersepeda. Sementara gejala motorik yang tampak, antara lain jari kelingking dan jari manis yang sulit diluruskan (claw hand), massa otot di antara ibu jari dan telunjuk terlihat kempes, serta kesulitan melebarkan dan menutup jari-jari (melakukan gerakan abduksi dan aduksi jari, hingga dapat menimbulkan cedera berat sampai adanya abnormalitas).

Lantas apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami cyclist’s palsy saat atau setelah bersepeda?
Berikut beberapa penyebabnya seperti dijabarkan oleh Oryza Satria, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery dari RS Pondok Indah - Bintaro Jaya:

1. Tekanan yang terlalu besar atau lama pada tangan.
Kondisi ini mengakibatkan tekanan pada saraf ulnaris atau terhambatnya aliran darah ke saraf tersebut
Posisi pergelangan tangan yang ekstensi (ketika pergelangan tangan mengarah ke atas dan keluar ke arah jam 12 bukan ke dalam yang seperti menggenggam), sehingga mengakibatkan regangan pada saraf

2. Kurangnya kekuatan otot inti (core muscle) dan kelelahan, yang mengakibatkan beban sebagian besar bertumpu pada tangan

3. Penggunaan sarung tangan, atau bantalan yang tipis atau sudah rusak/aus 

4. Tekanan ban sepeda yang terlalu tinggi, penggunaan ban yang kecil dan tipis sehingga menyebabkan timbulnya getaran berlebih pada tangan

5. Posisi duduk yang terlalu tinggi atau stang (handlebar) yang terlalu rendah sehingga beban tubuh banyak ditopang oleh tangan

Menurut dia, cyclist’s palsy muncul ketika seseorang bersepeda dalam jangka waktu lama. Apalagi ketika bersepeda menuruni bukit yang menyebabkan sebagian besar bobot tubuh akan ditopang oleh tangan dan menyebabkan adanya beban yang lebih tinggi di jari-jari tangan.

"Apabila gejala cyclist’s palsy berlanjut dan tidak ditangani, maka selain menyebabkan gejala di atas, juga dapat menjadi kondisi yang permanen dan carpal tunnel syndrome," ujar dokter Oryza
 
Perawatan untuk cedera persarafan dapat memakan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. Apabila tidak ditangani segera, cedera/abnormalitas dapat menjadi permanen.   
 
Agar aktivitas bersepeda menjadi lebih aman dan terhindar dari risiko cyclist’s palsy, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:  

1. Gunakan bantalan yang baik pada handlebar atau tangan.  Bisa juga dapat menggunakan gloves atau sarung tangan untuk melindungi tangan dari tekanan yang besar saat bersepeda. Semakin tebal sarung tangan, maka akan semakin baik melindungi. 
                                                            
2. Sesuaikan posisi handlebar dengan tangan dalam posisi yang senyaman mungkin. Posisi pergelangan tangan sebaiknya lurus, tidak hiperekstensi

3. Apabila bersepeda jarak jauh atau durasi yang lama, cobalah ganti-ganti posisi tangan pada handlebar

4. Pastikan memilih ukuran sepatu yang tepat dan menyesuaikan posisi sadel dan handlebar demi mendapatkan posisi duduk yang baik

5. Dan yang paling penting jangan lupa menerapkan konsep VDJ saat bersepeda, yaitu: Ventilasi, Durasi, Jarak. Menjaga jarak saat bersepeda dapat mengurangi dampak penularan virus COVID-19 yang seandainya dimiliki oleh teman bersepeda Anda. 

Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Memadukan Susu Dengan Makanan Lain

BERIKUTNYA

Mengunjungi Situs Batu Angkek-Angkek, Batu Unik yang Tidak Bisa Diangkat Sembarangan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: