Ini Cerita Film Indonesia Before, Now, & Then Yang Masuk Festival Film Internasional Berlin
20 January 2022 |
13:31 WIB
Festival Film Internasional Berlin telah mengumumkan film-film yang akan berkompetisi untuk mendapatkan Golden dan Silver Bears dan salah satunya berasal dari Indonesia, yaitu Before, Now, & Then (Nana) garapan sutradara Kamila Andini dengan pemain Happy Salma, Laura Basuki, Arswendy Bening Swara, dan Ibnu Jamil.
Tidak hanya ikut dalam ajang untuk mendapatkan Golden & Silver Bears, film Before, Now, & Then juga akan melakukan world premiere di ajang Festival Film Internasional Berlin.
Dilansir dari laman Fourcolours Films, film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Nana, pada 1960, yang tidak bisa lepas dari masa lalu.
Perang dan konflik di Jawa Barat membuatnya kehilangan suaminya yang diculik ke hutan, pelarian Nana dari komplotan yang ingin menjadikannya seorang istri.
Kejadian ini juga merenggut nyawa ayahnya, membuatnya jatuh miskin, dan juga kehilangan anaknya.
Nana terus memimpikan mereka, meski kini Nana telah memulai hidup barunya bersama Raden Darga. Hidupnya baik-baik saja, dia berada di tengah-tengah masyarakat Sunda, dengan 4 anak dari pernikahan keduanya.
Meski begitu, mimpi tentang masa lalu terus datang dan Nana tidak tahu kenapa. Kendati kini Nana hidup nyaman di Keluarga Menak (Keluarga Kaya), hidup Nana tidaklah mudah. Banyak orang di sekitarnya yang masih menganggapnya sebagai orang desa, seorang wanita yang hanya mencari kekayaan suaminya.
Dalam berbagai peristiwa yang terjadi di rumahnya, Nana sangat sadar bahwa tempatnya hanya di dapur, bukan di samping suaminya. Selain itu, nilai dan gaya hidup suami yang patriarki saat itu, membuatnya terlibat dalam hubungan dengan wanita lain. Nana hanya bisa diam, meski sedikit demi sedikit muncul borok di kepalanya.
Hingga suatu hari Nana bertemu dengan Ino, salah satu gundik suaminya. Seorang wanita yang berbeda dari yang lain. Ino memasuki kehidupan Nana seperti air, membebaskan Nana dari perasaannya seperti embusan angin. Ino menjadi satu-satunya tempat dia bisa berbagi masa lalu dan juga masa kini.
Mereka juga saling mendukung. Persahabatannya dengan Ino membuat kehidupan pernikahan Nana makin kompleks.
Hingga suatu hari, dia bertemu dengan mantan suaminya yang masih hidup. Pria dalam mimpinya. Sekarang dan masa lalu Nana menyatu dengan hidupnya. Nana terus mencari apa arti kebebasan bagi dirinya, seorang wanita.
Editor: M R Purboyo
Tidak hanya ikut dalam ajang untuk mendapatkan Golden & Silver Bears, film Before, Now, & Then juga akan melakukan world premiere di ajang Festival Film Internasional Berlin.
Dilansir dari laman Fourcolours Films, film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Nana, pada 1960, yang tidak bisa lepas dari masa lalu.
Perang dan konflik di Jawa Barat membuatnya kehilangan suaminya yang diculik ke hutan, pelarian Nana dari komplotan yang ingin menjadikannya seorang istri.
Kejadian ini juga merenggut nyawa ayahnya, membuatnya jatuh miskin, dan juga kehilangan anaknya.
Nana terus memimpikan mereka, meski kini Nana telah memulai hidup barunya bersama Raden Darga. Hidupnya baik-baik saja, dia berada di tengah-tengah masyarakat Sunda, dengan 4 anak dari pernikahan keduanya.
Meski begitu, mimpi tentang masa lalu terus datang dan Nana tidak tahu kenapa. Kendati kini Nana hidup nyaman di Keluarga Menak (Keluarga Kaya), hidup Nana tidaklah mudah. Banyak orang di sekitarnya yang masih menganggapnya sebagai orang desa, seorang wanita yang hanya mencari kekayaan suaminya.
Dalam berbagai peristiwa yang terjadi di rumahnya, Nana sangat sadar bahwa tempatnya hanya di dapur, bukan di samping suaminya. Selain itu, nilai dan gaya hidup suami yang patriarki saat itu, membuatnya terlibat dalam hubungan dengan wanita lain. Nana hanya bisa diam, meski sedikit demi sedikit muncul borok di kepalanya.
Hingga suatu hari Nana bertemu dengan Ino, salah satu gundik suaminya. Seorang wanita yang berbeda dari yang lain. Ino memasuki kehidupan Nana seperti air, membebaskan Nana dari perasaannya seperti embusan angin. Ino menjadi satu-satunya tempat dia bisa berbagi masa lalu dan juga masa kini.
Mereka juga saling mendukung. Persahabatannya dengan Ino membuat kehidupan pernikahan Nana makin kompleks.
Hingga suatu hari, dia bertemu dengan mantan suaminya yang masih hidup. Pria dalam mimpinya. Sekarang dan masa lalu Nana menyatu dengan hidupnya. Nana terus mencari apa arti kebebasan bagi dirinya, seorang wanita.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.