Microsoft Akuisisi Pengembang Game dengan Nilai Transaksi Super Jumbo
19 January 2022 |
10:51 WIB
Raksasa teknologi Amerika Serikat, Microsoft, resmi mengumumkan akuisisinya terhadap salah satu perusahaan gim terbesar yakni Activision Blizzard. Disebutkan bahwa nilai akuisisinya mencapai US$68,7 miliar atau sekitar Rp986 triliun.
Dalam keterangan resminya, Microsoft menyatakan bahwa akuisisi tersebut akan mempercepat pertumbuhan bisnis gim Microsoft di seluruh platform termasuk komputer, konsol, perangkat seluler, hingga awan (cloud), serta menyediakan pondasi untuk pengembangan metaverse.
Melalui langkah strategis ini juga, Microsoft nantinya akan menjadi perusahaan gim terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan. Tentunya posisi ini tepat berada di belakang Sony sebagai runner-up dan Tencent sebagai perusahaan gim terbesar saat ini.
Akuisisi Microsoft terhadap Activision termasuk di dalamnya adalah waralaba ikonik studio Activision - Blizzard dan King - seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush dan judul gim populer lain serta kegiatan esports global melalui Major League Gaming.
CEO Microsoft Satya Nadella menuturkan bawa gim merupakan kategori yang paling dinamis dan menarik dalam industri hiburan di semua platform saat ini. Selain itu, gim juga akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse.
“Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud kelas dunia untuk mengantarkan era baru gim yang mengutamakan pemain dan pembuat konten, serta menjadikan gim sebagai tempat aman dan inklusif,” katanya.
CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengatakan selama lebih dari 30 tahun, perusahaannya telah mengumpulkan tim paling berbakat dan menghasilkan banyak gim sukses. Kolaborasi ini akan menciptakan hal baru bagi industri.
“Kolaborasi Activision dan Microsoft dalam hal akses ke talenta, visi ambisius, dan komitmen bersama untuk gim akan membantu memastikan kesuksesan kami yang berkelanjutan dalam industri yang semakin kompetitif,” ujarnya.
Akuisisi ini juga dipastikan akan memperkuat portofolio Game Pass Microsoft yang saat ini telah mencapai 25 juta pelanggan. Sementara itu, Activision dilaporkan telah memiliki hampir 400 juta pemain aktif bulanan, sehingga kolaborasi akan menjadikan Game Pass sebagai salah satu platform gim yang menarik.
Sebagai informasi, kendati telah diakuisisi, Bobby Kotick akan terus menjabat sebagai CEO Activision Blizzard yang akan berfokus mempertahankan budaya kerja dan pertumbuhan bisnis. Setelah akuisisi rampung, Kotick akan melapor ke CEO Microsoft Gaming Phil Spencer dalam proses kerjanya.
Editor: Fajar Sidik
Dalam keterangan resminya, Microsoft menyatakan bahwa akuisisi tersebut akan mempercepat pertumbuhan bisnis gim Microsoft di seluruh platform termasuk komputer, konsol, perangkat seluler, hingga awan (cloud), serta menyediakan pondasi untuk pengembangan metaverse.
Melalui langkah strategis ini juga, Microsoft nantinya akan menjadi perusahaan gim terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan. Tentunya posisi ini tepat berada di belakang Sony sebagai runner-up dan Tencent sebagai perusahaan gim terbesar saat ini.
Akuisisi Microsoft terhadap Activision termasuk di dalamnya adalah waralaba ikonik studio Activision - Blizzard dan King - seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush dan judul gim populer lain serta kegiatan esports global melalui Major League Gaming.
Together with @ATVI_AB, we will usher in a new era of gaming that puts players and creators first and makes gaming safe, inclusive, and accessible to all. https://t.co/fF2Ig3gSfx
— Satya Nadella (@satyanadella) January 18, 2022
CEO Microsoft Satya Nadella menuturkan bawa gim merupakan kategori yang paling dinamis dan menarik dalam industri hiburan di semua platform saat ini. Selain itu, gim juga akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse.
“Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud kelas dunia untuk mengantarkan era baru gim yang mengutamakan pemain dan pembuat konten, serta menjadikan gim sebagai tempat aman dan inklusif,” katanya.
CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengatakan selama lebih dari 30 tahun, perusahaannya telah mengumpulkan tim paling berbakat dan menghasilkan banyak gim sukses. Kolaborasi ini akan menciptakan hal baru bagi industri.
“Kolaborasi Activision dan Microsoft dalam hal akses ke talenta, visi ambisius, dan komitmen bersama untuk gim akan membantu memastikan kesuksesan kami yang berkelanjutan dalam industri yang semakin kompetitif,” ujarnya.
We are joining the @Xbox family.
— Activision Blizzard (@ATVI_AB) January 18, 2022
Learn what this means for our iconic games and player communities: https://t.co/abPxlb37kA pic.twitter.com/Z8sVgsjScz
Akuisisi ini juga dipastikan akan memperkuat portofolio Game Pass Microsoft yang saat ini telah mencapai 25 juta pelanggan. Sementara itu, Activision dilaporkan telah memiliki hampir 400 juta pemain aktif bulanan, sehingga kolaborasi akan menjadikan Game Pass sebagai salah satu platform gim yang menarik.
Sebagai informasi, kendati telah diakuisisi, Bobby Kotick akan terus menjabat sebagai CEO Activision Blizzard yang akan berfokus mempertahankan budaya kerja dan pertumbuhan bisnis. Setelah akuisisi rampung, Kotick akan melapor ke CEO Microsoft Gaming Phil Spencer dalam proses kerjanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.