6 Hal yang Perlu Dilakukan dalam Mengawasi Anak Menonton Televisi
02 June 2021 |
20:10 WIB
Genhype, pernahkah kalian membaca keramaian warganet di jagat media sosial membahas salah satu sinetron yang cukup menuai kontroversi? Ya, acara di televisi memang masih menjadi tontonan yang menarik bagi anak-anak. Tetapi, peran orang tua juga penting untuk memastikan layak tidaknya suatu tayangan mereka tonton.
Nah, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam mengawasi anak menonton tayangan televisi.
1. Beri batasan
Tetapkan batasan untuk anak dalam menonton televisi. Beri tahu anak berapa lama mereka dapat menonton setiap harinya. Beri tahu mereka sedini mungkin agar mereka terbiasa dengan hal itu dan menemukan cara lain untuk menyibukkan diri.
2. Temani mereka menonton
Sesibuk apapun luangkan waktu untuk menonton televisi dengan anak untuk mengetahui acara yang sedang mereka tonton. Selain itu, menemani mereka dalam menonton televisi juga bisa menjadi momen menjalin ikatan yang lebih baik dengan anak.
3. Setel kontrol orang tua perangkat TV
Setel kontrol orang tua pada perangkat televisi. Sebagian besar televisi yang dibuat setelah tahun 2000 memiliki chip-V di dalamnya yang bisa memblokir program atau saluran tertentu.
4. Bicara dengan anak
Orang tua juga perlu berbicara dengan anak soal tayangan di televisi. Tanyakan apa acara favorit mereka dan mengapa mereka menyukainya termasuk menanyakan tontonan apa yang menjadi favorit teman mereka. Jelaskan secara bijak jika suatu tontonan tidak layak untuk ditonton dengan mereka dan libatkan mereka secara aktif dalam diskusi tersebut agar muncul rasa percaya pada mereka.
5. Pengatur waktu TV
Setel pengatur waktu pada televisi sehingga ketika anak akan menyalakan televisi mereka harus memasukkan kode tertentu. Fitur tersebut memungkinkan anak hanya menonton televisi selama waktu yang diizinkan. Ini juga berguna untuk orang tua yang bekerja dan tidak bisa selalu berada di samping mereka untuk memantau sepanjang hari.
6. Jangan beri televisi pribadi
Simpan televisi di ruang tamu sebisa mungkin dan jangan biarkan anak memiliki televisi sendiri di kamar mereka. Hal tersebut bisa menyulitkan para orang tua untuk memantau apa yang mereka tonton.
Editor: Roni Yunianto
Nah, berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam mengawasi anak menonton tayangan televisi.
1. Beri batasan
Tetapkan batasan untuk anak dalam menonton televisi. Beri tahu anak berapa lama mereka dapat menonton setiap harinya. Beri tahu mereka sedini mungkin agar mereka terbiasa dengan hal itu dan menemukan cara lain untuk menyibukkan diri.
2. Temani mereka menonton
Sesibuk apapun luangkan waktu untuk menonton televisi dengan anak untuk mengetahui acara yang sedang mereka tonton. Selain itu, menemani mereka dalam menonton televisi juga bisa menjadi momen menjalin ikatan yang lebih baik dengan anak.
3. Setel kontrol orang tua perangkat TV
Setel kontrol orang tua pada perangkat televisi. Sebagian besar televisi yang dibuat setelah tahun 2000 memiliki chip-V di dalamnya yang bisa memblokir program atau saluran tertentu.
4. Bicara dengan anak
Orang tua juga perlu berbicara dengan anak soal tayangan di televisi. Tanyakan apa acara favorit mereka dan mengapa mereka menyukainya termasuk menanyakan tontonan apa yang menjadi favorit teman mereka. Jelaskan secara bijak jika suatu tontonan tidak layak untuk ditonton dengan mereka dan libatkan mereka secara aktif dalam diskusi tersebut agar muncul rasa percaya pada mereka.
5. Pengatur waktu TV
Setel pengatur waktu pada televisi sehingga ketika anak akan menyalakan televisi mereka harus memasukkan kode tertentu. Fitur tersebut memungkinkan anak hanya menonton televisi selama waktu yang diizinkan. Ini juga berguna untuk orang tua yang bekerja dan tidak bisa selalu berada di samping mereka untuk memantau sepanjang hari.
6. Jangan beri televisi pribadi
Simpan televisi di ruang tamu sebisa mungkin dan jangan biarkan anak memiliki televisi sendiri di kamar mereka. Hal tersebut bisa menyulitkan para orang tua untuk memantau apa yang mereka tonton.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.