6 Tips Pilih Nama Warung yang Unik

Dalam memulai suatu bisnis, nama toko atau warung yang unik menjadi salah satu hal yang harus dipikirkan secara matang. Pasalnya, nama warung yang unik bisa menjadi salah satu faktor untuk menarik pelanggan. Apalagi kalau kalian memiliki konsep yang kuat, itu akan menjadi ciri khas warungmu sendiri.

Selain itu, nama warung juga biasanya secara tidak langsung akan menjadi cerminan produk yang akan dijual. Oleh karena itu, penamaan warung harus dilakukan matang dan terkonsep.

Buat Genhype yang ingin memulai bisnis, berikut 6 tips dalam membuat nama warung yang unik menurut Go Biz.
 

1. Pilihlah nama yang mudah diingat

Nama yang mudah diingat akan menimbulkan rasa kedekatan dengan calon pelanggan. Sebaliknya, nama yang sulit diingat justru akan membuat calon pelanggan merasa asing.

Agar mudah diingat, kalian bisa menggunakan nama dengan sedikit huruf. Misalnya, “Warung Nasi-KU” akan lebih mudah diingat jika dibandingkan dengan “Warung Nasi Sejahtera dan Sentosa Selamanya”.

Selain nama singkat, kata-kata yang lazim digunakan juga akan lebih mudah diingat. Untuk nama warung nasi kuning, misalnya, bisa menggunakan kata berima seperti “NASKUN (nasi kuning) MAS KUN”. Bisa juga dengan istilah yang identik dengan kuliner misalnya “kenyang”, “nikmat” atau “sedap”.
 

2. Singkat dan deskriptif

Hindari memilih nama yang terlalu panjang, terlebih jika tidak memiliki cerita. Nama yang singkat dan deskriptif akan lebih mudah dikenali calon pelanggan. Ada baiknya juga jika kalian menggunakan kata-kata yang memang berhubungan dengan produk jualan.

Misalnya jika ingin berjualan produk minuman teh kemasan. Kalian bisa mengambil nama dari istilah yang identik dengan teh, seperti dari aroma teh yang “harum wangi” atau cara minum teh yang di-“sruput”.

Bisa juga dengan memilih nama yang memang benar-benar menjelaskan produk dengan gamblang. Misalnya, kalian berjualan pasta dengan resep autentik ala Italia, maka bisa diberi nama “PASTA PASTI”. Kata “pasta” menunjukkan produk yang ditawarkan dan “pasti” menunjukkan bahwa resep yang kalian pakai bersifat autentik dari Italia.
 

3. Pakai nama yang tak biasa

Nama warung unik biasanya adalah nama-nama yang lucu dan nyeleneh. Nama yang lucu akan membuat orang bertanya-tanya saat melihat banner atau papan nama warung, misalnya Nasi Uduk Betawi Surabaya.

Meski panjang, nama tersebut lucu karena bisa menimbulkan pertanyaan semacam, “Jadi, nasi uduknya dari mana?”. Saat calon pelanggan sudah bertanya-tanya seperti ini, maka warung kalian lebih mudah menimbulkan kesan pada mereka.
 

4. Gunakan kata yang umum 

Nama warung yang unik tidak harus menggunakan kata-kata sulit. Justru sebaliknya, kata-kata yang umum digunakan akan lebih mudah diingat oleh calon pelanggan. Namun, perlu diingat, hindari menggunakan kata umum yang “tidak bercerita”.

Pastikan kata yang kalian pilih memang ada hubungannya dengan produk jualan. Dengan begitu, calon pelanggan bisa mudah mengingat nama warung tersebut. Misalnya AyamAyaman yang berjualan aneka olahan ayam. Dari namanya saja kita bisa tahu bahwa tempat tersebut menjual produk yang berhubungan dengan daging ayam.
 

5. Pastikan namanya belum dipakai bisnis lain

Tips yang satu ini sangat tidak boleh dilewatkan. Pastikan nama yang akan dipakai belum dipakai bisnis lain. Biasanya, produk jualan yang serupa akan memiliki nama yang mirip karena memang dibuat berdasarkan deskripsi produk. Hal ini masih dibolehkan, tapi jangan sampai nama yang kalian pilih benar-benar sama dengan milik bisnis orang lain.

Selain akan menimbulkan kebingungan calon pelanggan, hal seperti ini sangat berisiko. Bisnis yang sudah lebih dulu ada akan merasa bahwa bisnis kalian adalah hasil plagiat. Jika diteruskan, jelas akan merugikan kedua belah pihak. Untuk itu, pastikan selalu melakukan riset sebelum menentukan nama, ya!
 

6. Gunakan kata-kata yang trendi atau viral

Trik lain untuk menemukan nama warung unik adalah dengan menggunakan kata-kata trendi. Trendi di sini bisa berarti populer atau yang sedang viral. Trendi berarti sesuai dengan zamannya dan tidak memberikan kesan kuno.

Kata-kata yang kuno dan jadul akan membuat calon pelanggan kebingungan. Bahkan bisa saja calon pelanggan salah memahami produk jualan. Agar terhindar dari masalah tersebut, pilihlah kata-kata yang sesuai dengan tren konsumsi saat ini.


Editor: Gita