Wow! Pedagang Sayur Ini Bisa Raup Omzet Rp90 Juta Perbulan. Ini Rahasianya
06 January 2022 |
22:05 WIB
Dewi Andriani
Jurnalis Hypeabis.id
Genhype pernah nggak sih ngebayangin kalau seorang tukang sayur bisa meraup omzet hingga Rp90 juta per bulan? Inilah yang dibuktikan oleh Titin Supartini pemilik Warung Abah di daerah Surapati, Bandung. Lantas, apa yang dia lakukan sehingga bisa mendapatkan omzet yang fantastis hanya dari berjualan sayur?
1. Manfaatkan Penjualan Digital
Jika selama ini pedagang sayur identik dengan berjualan di pasar atau berdagang keliling, maka lain halnya dengan Titin yang memaksimalkan penjualan secara digital dengan bergabung bersama GrabMart.
Awalnya Titin dan keluarga memang hanya fokus untuk berjualan secara offline dan melayani tetangga-tetangga di sekitar rumahnya.
“Saya tidak pernah membayangkan akan jualan sayur di aplikasi. Tapi pada saat itu, ada Account Manager dari Grab yang menawari saya untuk masuk ke layanan GrabMart yang baru," tuturnya.
2. Perbanyak Variasi dan Stok Barang
Awalnya karena banyak pesanan dari online dan offline, banyak barang-barang di warungnya yang habis dan Titin pun tidak bisa melayani konsumennya dengan maksimal. Sejak saat itu Titin memperbanyak stok barang yang ia jual, serta ia juga mulai berjualan barang-barang kebutuhan dasar lain seperti beras dan telur.
Alhasil, pendapatan per harinya pun makin meningkat, bahkan dalam satu bulan dia bisa mendapatkan omzet puluhan juta rupiah.
3. Menjaga Kualitas Barang dan Kepuasan Pelanggan
Hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis ini bagi Titin selain memastikan kualitas barang-barang yang ia jual tetapi juga kepuasan para konsumen. Titin selalu berusaha untuk berkomunikasi dengan para konsumennya.
4. Jaga Hubungan Baik dengan Para Mitra
Titin meyakini Warung Abah tidak akan sesukses sekarang jika tidak ada dukungan dari para mitra pengantaran Grab. Bahkan jampir setiap hari di warung penuh oleh mitra-mitra Grab yang mengambil pesanan.
"Saya selalu menyiapkan kopi untuk mereka yang menunggu. Selain itu, setiap Jum’at saya juga sering mengadakan undian untuk para mitra yang berhadiah paket sembako. Alhamdulillah, para mitra-mitra Grab baik semua dan juga terus mendoakan Warung Abah supaya selalu sukses," tuturnya.
Editor: M R Purboyo
1. Manfaatkan Penjualan Digital
Jika selama ini pedagang sayur identik dengan berjualan di pasar atau berdagang keliling, maka lain halnya dengan Titin yang memaksimalkan penjualan secara digital dengan bergabung bersama GrabMart.
Awalnya Titin dan keluarga memang hanya fokus untuk berjualan secara offline dan melayani tetangga-tetangga di sekitar rumahnya.
“Saya tidak pernah membayangkan akan jualan sayur di aplikasi. Tapi pada saat itu, ada Account Manager dari Grab yang menawari saya untuk masuk ke layanan GrabMart yang baru," tuturnya.
2. Perbanyak Variasi dan Stok Barang
Awalnya karena banyak pesanan dari online dan offline, banyak barang-barang di warungnya yang habis dan Titin pun tidak bisa melayani konsumennya dengan maksimal. Sejak saat itu Titin memperbanyak stok barang yang ia jual, serta ia juga mulai berjualan barang-barang kebutuhan dasar lain seperti beras dan telur.
Alhasil, pendapatan per harinya pun makin meningkat, bahkan dalam satu bulan dia bisa mendapatkan omzet puluhan juta rupiah.
3. Menjaga Kualitas Barang dan Kepuasan Pelanggan
Hal yang paling penting dalam menjalankan bisnis ini bagi Titin selain memastikan kualitas barang-barang yang ia jual tetapi juga kepuasan para konsumen. Titin selalu berusaha untuk berkomunikasi dengan para konsumennya.
4. Jaga Hubungan Baik dengan Para Mitra
Titin meyakini Warung Abah tidak akan sesukses sekarang jika tidak ada dukungan dari para mitra pengantaran Grab. Bahkan jampir setiap hari di warung penuh oleh mitra-mitra Grab yang mengambil pesanan.
"Saya selalu menyiapkan kopi untuk mereka yang menunggu. Selain itu, setiap Jum’at saya juga sering mengadakan undian untuk para mitra yang berhadiah paket sembako. Alhamdulillah, para mitra-mitra Grab baik semua dan juga terus mendoakan Warung Abah supaya selalu sukses," tuturnya.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.