Film Bisu Setan Jawa Tayang Terbatas di YouTube sampai 17 Januari
06 January 2022 |
17:45 WIB
Setan Jawa, film bisu hitam-putih garapan sutradara Garin Nugroho ditayangkan secara terbatas di YouTube The Japan Foundation Asia Center hingga 17 Januari 2022. Video berdurasi 1 jam 22 menit itu merupakan rekaman pertunjukan Setan Jawa di Yurakucho Asahi Hall Tokyo, Jepang pada 2 Juli 2019.
Dalam penayangan filmnya, Setan Jawa ditampilkan bersamaan dengan konser 3D yang dirancang oleh desainer suara Yasuhiro Morinaga. Pertunjukan itu dibuka oleh seniman Gunawan Maryanto yang menjadi vokalis sekaligus pembaca puisi serta mantra-mantra Jawa.
Film bisu ini juga didukung oleh penari-penari Indonesia yaitu Luluk Ari Prasetyo, Heru Purwanto, dan Dorothea Quin, yang akan merespons dan merepresentasikan film serta suara melalui gerakan tari, termasuk penampilan KOM_I, vokalis band Wednesday Campanella dari Jepang.
Setan Jawa sendiri merupakan sebuah film bisu hitam putih yang kental akan mitologi Jawa. Dalam setiap penayangannya, film ini diiringi langsung dengan orkestra gamelan Indonesia karya Rahayu Supanggah yang dimainkan oleh 20 pengrawit (pemusik gamelan).
Melalui film ini, Garin mencoba membangkitkan mitologi Jawa melalui genre horor kontemporer dengan mengambil inspirasi dari film bisu klasik, Nosferatu oleh Friedrich Wilhelm Murnau. Setan Jawa secara dramatis menekankan mistisme dan romantisme dari kisah cinta dan pengorbanan.
Dalam praktiknya, pertunjukan ini merupakan sebuah karya yang menggabungkan beragam seni seperti virtual arts, teater, tari, fesyen hingga musik yang saling melengkapi.
“Menariknya dari tradisi film bisu, Setan Jawa dapat menjadi suatu karya seni yang kemudian dapat lebih dieksplorasi dari musik yang mengiringinya, sehingga menjadi sebuah pertunjukan yang dapat diinterpretasi,” katanya mengutip dari laman Indonesia Kaya, Kamis (6/1/2022).
Setan Jawa sendiri bercerita tentang cinta dan tragedi kemanusiaan dengan latar waktu awal abad ke-20 yang ditandai lahirnya era industri yang menyisakan kemiskinan di tanah Jawa.
Seiring dengan meluasnya kemiskinan, cara-cara mistik untuk meraih kekayaan pun kian tumbuh subur di masyarakat saat itu, salah satunya Pesugihan Kandang Bubrah. Pesugihan ini adalah suatu cara mistik untuk mendapat kekayaan dari iblis, namun harus membayarnya dengan berubah menjadi tiang penyangga rumah saat ajalnya tiba.
Setan Jawa sendiri ditampilkan pertama kali dalam acara world premiere di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne pada Februari 2017.
Editor: M R Purboyo
Dalam penayangan filmnya, Setan Jawa ditampilkan bersamaan dengan konser 3D yang dirancang oleh desainer suara Yasuhiro Morinaga. Pertunjukan itu dibuka oleh seniman Gunawan Maryanto yang menjadi vokalis sekaligus pembaca puisi serta mantra-mantra Jawa.
Film bisu ini juga didukung oleh penari-penari Indonesia yaitu Luluk Ari Prasetyo, Heru Purwanto, dan Dorothea Quin, yang akan merespons dan merepresentasikan film serta suara melalui gerakan tari, termasuk penampilan KOM_I, vokalis band Wednesday Campanella dari Jepang.
Setan Jawa sendiri merupakan sebuah film bisu hitam putih yang kental akan mitologi Jawa. Dalam setiap penayangannya, film ini diiringi langsung dengan orkestra gamelan Indonesia karya Rahayu Supanggah yang dimainkan oleh 20 pengrawit (pemusik gamelan).
Pertunjukan film Setan Jawa (Dok. Indonesia Kaya)
Dalam praktiknya, pertunjukan ini merupakan sebuah karya yang menggabungkan beragam seni seperti virtual arts, teater, tari, fesyen hingga musik yang saling melengkapi.
“Menariknya dari tradisi film bisu, Setan Jawa dapat menjadi suatu karya seni yang kemudian dapat lebih dieksplorasi dari musik yang mengiringinya, sehingga menjadi sebuah pertunjukan yang dapat diinterpretasi,” katanya mengutip dari laman Indonesia Kaya, Kamis (6/1/2022).
Setan Jawa sendiri bercerita tentang cinta dan tragedi kemanusiaan dengan latar waktu awal abad ke-20 yang ditandai lahirnya era industri yang menyisakan kemiskinan di tanah Jawa.
Seiring dengan meluasnya kemiskinan, cara-cara mistik untuk meraih kekayaan pun kian tumbuh subur di masyarakat saat itu, salah satunya Pesugihan Kandang Bubrah. Pesugihan ini adalah suatu cara mistik untuk mendapat kekayaan dari iblis, namun harus membayarnya dengan berubah menjadi tiang penyangga rumah saat ajalnya tiba.
Setan Jawa sendiri ditampilkan pertama kali dalam acara world premiere di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne pada Februari 2017.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.