Rurouni Kenshin: The Final. (Dok. Netflix)

5 Alasan Wajib Nonton Film Live Action Rurouni Kenshin

03 January 2022   |   16:55 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Menyusul perilisan Rurouni Kenshin: The Final pada April 2021, atau yang lebih dikenal dengan Samurai X, kini seluruh live action saga itu tersedia di Netflix Indonesia. Penggemar berat tentu saja tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Bagi yang belum tahu, film ini menceritakan kisah Kenshin Himura seorang pembunuh yang memilih untuk berubah menjadi pengembara yang melindungi rakyat Jepang.

Di samping orisinalitas dari manga maupun anime dan aksi keren para aktornya, film live action ini bisa jadi pililhan tontonan seru untuk Genhype yang masih menikmati suasana liburan tahun baru.

Berikut ini lima alasan kenapa kamu harus menonton semua film live action Rurouni Kenshin. Di bawah, hypeabis.id juga sudah menuliskan urutan film secara kronologis:
 
 

1. Filmnya dibuat di Jepang
Tidak ada maksud untuk menyinggung Hollywood, tetapi serahkan kepada orang Jepang untuk mengarahkan dan membintangi karya seni mereka sendiri. Mereka yang telah melihat Dragonball Evolution buatan Amerika, yang didasarkan pada seri Dragon Ball, pasti memahami hal ini dengan baik.

Meskipun filmnya diproduksi oleh Warner Bros., live action Rurouni Kenshin disutradarai oleh Keishi Otomo. Sebagai sutradara, Otomo menghabiskan waktu menulis naskah dan memilih untuk fokus pada emosi karakter daripada menitikberatkan film pada aksi atau efek komputer yang memukau.

Otomo juga mendapat dukungan dari Nobuhiro Watsuki, penulis asli serial manga dan anime Rurouni Kenshin, saat mengerjakan filmnya.

2. Casting sempurna
Merekrut bintang Kamen Rider Den-O, Takeru Satoh, sebagai Himura mungkin adalah keputusan terbaik yang dibuat Otomo untuk live action Rurouni Kenshin.

Selain terlihat cocok ketika mengenakan kimono dan rambut panjang kemerahan yang khas, Satoh juga berhasil menggambarkan karakter Himura hingga ke detil terkecil. Seperti dari cara dia berlari, melompat, menghunus pedangnya, posisi tidur, bahkan ketika dia mengatakan kutipan terkenal, "Oro?"

Di samping itu, Emi Takei juga berhasil tampil sempurna sebagai Kaoru Kamiya, karakter wanita berpikiran kuat yang menjalankan dojo peninggalan ayahnya.

Aktor Jepang yang memainkan peran anggota geng Himur lainnya – Yahiko, Sanosuke Sagara yang kasar dan gaduh, dan Megumi Takani yang genit – juga pilihan tepat.

Tidak ketinggalan karakter antagonis Jin-e Udo hingga Kanryu Takeda bahkan para preman dan polisi yang dipilih secara teliti.

3. Latar belakang akurat
Film live action Rurouni Kenshin berlatar belakang Jepang 1870-an yang begitu akurat. Setiap detail dipikirkan dengan baik mulai dari papan kayu, pemandian di dojo Kamiya dan rumah Takeda, hingga restoran Akabeko tempat geng Himura biasanya berkumpul.

4. Ceritanya ditulis dengan apik
Mengadaptasi manga/anime ke film live action adalah tantangan besar bagi pembuat film manapun karena ada tanggung jawab besar untuk memenuhi ekspektasi penggemar.

Mereka juga harus mampu menyesuaikan banyak karakter dan alur cerita dari buku atau seri yang panjang dalam 2 atau 3 jam. Untungnya, Otomo berhasil memenuhi itu semua.

Adaptasi ini tentu mengubah beberapa hal dari materi aslinya. Namun hal tersebut dilakukan dengan sangat halus. Otomo melalukan pekerjaan hebat untuk menghilangkan adegan serta karakter yang tidak perlu dan memberikan lebih banyak perhatian dan kedalaman karakter.

5. Membuat penonton mengenang masa kecil
Melihat Himura beraksi dengan Sakabato adalah satu alasan penting kenapa kalian wajib menyaksikan Rurouni Kenshin live action. Kita dibawa mengenang masa kecil ketika menyaksikan animenya di televisi atau membaca manganya dengan teman-teman.

Nah, kalau Genhype sudah yakin untuk nonton filmnya, berikut ini cara menonton live action Rurouni Kenshin secara kronologis maupun periode rilis:

Urutan tahun rilis:

Origins, Kyoto Inferno, The Legend Ends, The Final, The Beginning

Urutan kronologis:

The Beginning, Origins, Kyoto Inferno, The Legend Ends, The Final

Urutan tematik:

Origins, Kyoto Inferno, The Legend Ends, The Beginning, The Final

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Siap-siap, Vaksinasi Booster Covid-19 Dimulai 12 Januari

BERIKUTNYA

7 Strategi Buat Pemula yang Ingin Berkarier di Dunia Digital Marketing

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: