Ingin Naik Motor dengan Anak di Depan? Simak Dulu Penjelasan Ini!
28 December 2021 |
16:21 WIB
Saat ini, sepeda motor sudah menjadi pilihan transportasi banyak orang untuk melakukan aktivitas dari satu tempat ke tempat lainnya. Minimnya biaya yang harus dikeluarkan atau efisiensi biaya menjadi salah satu alasan dipilihnya sepeda motor untuk mobilitas sehari-hari.
Bahkan, tak sedikit pengendara yang membonceng lengkap anggota keluarganya. Tentu saja, jumlahnya melebihi kapasitas maksimal dari sepeda motor itu sendiri, yakni satu pengemudi dan satu pembonceng.
Penumpang dewasa tentunya akan membonceng di belakang. Kemudian untuk penumpang anak-anak tak sedikit yang duduk di depan pengemudi dan berpegangan di stang sepeda motor.
Biasanya anak-anak duduk di bagian jok atau tempat duduk yang tersisa. Namun, beberapa pemilik sepeda motor kerap memasang tambahan kursi depan untuk anak-anak dengan alasan keamanan dan juga keamanan.
Menurut Head of Safety Riding Promotion Main Dealer Wahana, Honda Agus Sani, bagaimanapun caranya menempatkan anak-anak di sisi depan saat mengendarai sepeda motor adalah hal berbahaya. Hal tersebut berlaku bagi pengemudi maupun anak-anak yang dibonceng di depan.
"Saat berkendara dengan sepeda motor, kita akan melawan arah angin, sehingga berpotensi ada debu dan binatang yang beterbangan. Hal itu bisa membahayakan anak jika memboncengnya di depan," katanya dikutip dari Astra Honda Motor (AHM) Community.
(Baca juga: Baru Beralih ke Motor Matic Besar? Simak Dulu Tips Ini agar Tetap Aman)
Bahkan jika terjadi pengereman, pengendara akan lebih fokus pada kemudi sepeda motor dari pada ke anak tersebut. Sehingga anak akan berada di posisi yang berisiko terlempar dari sepeda motor atau terluka karena benturan dengan indikator panelmeter.
Beberapa ahli yang berkompeten di bidang safety riding juga lebih menyarankan jika anak dibonceng di belakang. Namun yang wajib diperhatikan umur dan postur tubuh anak.
Postur tubuh yang dimaksud adalah saat anak berboncengan dalam posisi duduk, kaki anak sudah bisa berpijak secara sempurna ke footstep. Selanjutnya adalah genggaman tangan yang kuat saat berboncengan.
Jika syarat diatas sudah terpenuhi kalian dapat merencanakan perjalanan. Selain jarak yang tidak jauh, pastikan dalam beberapa waktu kalian melakukan istirahat guna memastikan fisik dan kondisi anak tidak mengantuk.
Persiapan lain adalah perlengkapan berkendara untuk anak. Dalam berkendara perlengkapan yang harus digunakan tentunya sama saja. Setiap pengendara dan pembonceng baik orang dewasa atau anak anak harus menggunakan helm, jaket, celanan panjang, sepatu dan masker sesuai ukuran.
Bahkan, tak sedikit pengendara yang membonceng lengkap anggota keluarganya. Tentu saja, jumlahnya melebihi kapasitas maksimal dari sepeda motor itu sendiri, yakni satu pengemudi dan satu pembonceng.
Penumpang dewasa tentunya akan membonceng di belakang. Kemudian untuk penumpang anak-anak tak sedikit yang duduk di depan pengemudi dan berpegangan di stang sepeda motor.
Biasanya anak-anak duduk di bagian jok atau tempat duduk yang tersisa. Namun, beberapa pemilik sepeda motor kerap memasang tambahan kursi depan untuk anak-anak dengan alasan keamanan dan juga keamanan.
Menurut Head of Safety Riding Promotion Main Dealer Wahana, Honda Agus Sani, bagaimanapun caranya menempatkan anak-anak di sisi depan saat mengendarai sepeda motor adalah hal berbahaya. Hal tersebut berlaku bagi pengemudi maupun anak-anak yang dibonceng di depan.
"Saat berkendara dengan sepeda motor, kita akan melawan arah angin, sehingga berpotensi ada debu dan binatang yang beterbangan. Hal itu bisa membahayakan anak jika memboncengnya di depan," katanya dikutip dari Astra Honda Motor (AHM) Community.
(Baca juga: Baru Beralih ke Motor Matic Besar? Simak Dulu Tips Ini agar Tetap Aman)
Bahkan jika terjadi pengereman, pengendara akan lebih fokus pada kemudi sepeda motor dari pada ke anak tersebut. Sehingga anak akan berada di posisi yang berisiko terlempar dari sepeda motor atau terluka karena benturan dengan indikator panelmeter.
Beberapa ahli yang berkompeten di bidang safety riding juga lebih menyarankan jika anak dibonceng di belakang. Namun yang wajib diperhatikan umur dan postur tubuh anak.
Postur tubuh yang dimaksud adalah saat anak berboncengan dalam posisi duduk, kaki anak sudah bisa berpijak secara sempurna ke footstep. Selanjutnya adalah genggaman tangan yang kuat saat berboncengan.
Jika syarat diatas sudah terpenuhi kalian dapat merencanakan perjalanan. Selain jarak yang tidak jauh, pastikan dalam beberapa waktu kalian melakukan istirahat guna memastikan fisik dan kondisi anak tidak mengantuk.
Persiapan lain adalah perlengkapan berkendara untuk anak. Dalam berkendara perlengkapan yang harus digunakan tentunya sama saja. Setiap pengendara dan pembonceng baik orang dewasa atau anak anak harus menggunakan helm, jaket, celanan panjang, sepatu dan masker sesuai ukuran.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.