Viral Layangan Putus, Ini 8 Motif Orang Pilih Selingkuh

Perselingkuhan Aris (Reza Rahardian) dengan Lydia (Anya Geraldine) perlahan terungkap oleh Kinan (Putri Marino) dalam serial Layangan Putus di We TV. Dalam satu adegan, Kinan terlihat bersitegang dengan suaminya yang baru saja ketahuan pulang dari Cappadocia bersama selingkuhannya itu. Adegan ini pun menjadi viral di media sosial seperti Instagram.

Perselingkuhan memang menjadi momok hilangnya kepercayaan di antara pasangan, bahkan dapat memicu hancurnya sebuah keluarga. Pengkhianatan ini bukan hanya melukai orang yang diselingkuhi namun juga anak maupun keluarga dari korban. 

Ternyata sifat buruk ini bukan hanya dilandasi rasa bosan terhadap pasangan loh. Menurut sebuah studi pada 2019, oleh Selterman, Garcia, dan Tsapelas, ada delapan motif utama mengapa orang berselingkuh, berikut diantaranya seperti dikutip dari psychology today.

Sebanyak 77 persen dari 500 orang yang mengikuti studi pada 2019 tersebut mengatakan alasan kuat orang berselingkuh karena rasa cinta yang memudar terhadap pasangannya dan rasa cinta yang timbul lebih besar untuk selingkuhannya. 
 

Pada satu sisi, perselingkuhan bukanlah respons terhadap masalah dengan hubungan yang ada, melainkan reaksi terhadap kebosanan. Tidak sedikit pria yang berselingkuh karena menginginkan suasana hubungan yang berbeda dari sebelumnya.
 

Bagi sebagian orang, perselingkuhan dapat meningkatkan ego dan harga diri. Tidak sedikit pria merasa dirinya hebat bisa menjalin cinta dengan lebih dari satu wanita.
 

Terkadang selingkuh dilihat sebagai cara untuk menghukum pasangan atau melakukan balas dendam akan peristiwa yang terjadi pada hubungan mereka. Sebagai contoh pria selingkuh karena merasa direndahkan oleh pasangannya. 
 

Mirip dengan merasa kurang cinta, beberapa orang melakukan perselingkuhan sebagai respons atas kurangnya perhatian dari pasangannya. Bukan hanya pria, ketika wanita merasa diabaikan, tidak sedikit dari mereka memilih untuk berselingkuh dari pasangannya.
 

Kurangnya cinta dan kurangnya komitmen untuk pasangan terkait dengan rasa ketidakpuasan dalam hubungan. Dalam hal komitmen, hampir setengah atau 41 persen peserta studi menunjukkan bahwa komitmen yang rendah pada pasangan memotivasi mereka untuk berselingkuh.
 

Tidak setiap tindakan perselingkuhan direncanakan dan didorong oleh ketidakpuasan dengan hubungan saat ini. Sebanyak 70 peserta dalam studi yang dilakukan Selterman mengatakan bahwa faktor situasi adalah alasan utama mereka berselingkuh. Biasanya ini dialami pria. Misalnya ketika mereka sedang mabuk dan akhirnya melakukan hubungan seksual dengan wanita atau temannya dan terus berlanjut di kemudian hari. 
 

Sekitar sepertiga peserta atau 32 persen melaporkan bahwa mereka terdorong untuk berselingkuh karena hasrat seksual. Mungkin dalam hubungan mereka yang sudah mapan, individu tidak terlibat dalam frekuensi seks, gaya seks, atau perilaku seksual tertentu yang mereka inginkan. Pria melaporkan alasan ini lebih banyak daripada wanita.

Editor: Fajar Sidik