Bhumi Skincare, Refill Eco-Pack. (Dok. Bhumi Skincare)

Bhumi Skincare Perkenalkan Kemasan Ramah Lingkungan

25 December 2021   |   17:42 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Alih-alih mengajak konsumennya untuk memilah sampah atau bekerja sama dengan perusahaan pengelola sampah, brand kecantikan Bhumi Skincare, memutuskan untuk mengganti plastik dengan craft paper sebagai kemasan isi ulang produk perawatan wajah dalam rangka mengurangi limbah plastik.

Ahmad Rashed, pemilik Bhumi Skincare menuturkan bahwa pihaknya melihat  isu lingkungan sedang marak dan sampah plastik bertambah setiap tahun. Indonesia sendiri menghasilkan 33 juta ton sampah setiap tahun, dan rata-rata merupakan sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang secara alami.

Pada 2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa Indonesia berada dalam situasi darurat sampah plastik. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, sekitar 3,5 juta ton per tahun.

Andre Saputra, pendiri Indonesia Biru Foundation mengungkapkan bahwa sampah yang dihasilkan masih jauh lebih besar daripada kapasitas pengolahan sampah. Artinya, masih banyak sampah yang tidak dikelola dengan tepat.

 

Ahmad Rashed, pendiri Bhumi Skincare. (Dok. Bhumi Skincare)

Ahmad Rashed, pendiri Bhumi Skincare. (Dok. Bhumi Skincare)


Sampah plastik yang tidak dikelola dengan benar kemungkinan besar akan terbawa sampai ke pantai dan laut. Untuk daerah yang mengandalkan wisata pantai, sampah ini akan merusak pemandangan. Dampaknya, lokasi wisata yang seharusnya cantik dan bersih tak lagi menarik untuk dikunjungi. 

Fakta ini mendorong Bhumi untuk membuat kemasan isi ulang atau refill pack yang ramah lingkungan.

Daripada bekerja sama dengan perusahaan pengelolaan sampah, Ahmad memilih mencari solusi langsung pada akar masalahnya. Dalam proses pengembangan produk kecantikan refill pack, dia memikirkan cara agar konsumen bisa mendapatkan manfaat produk kecantikan, tanpa menimbulkan masalah baru, yaitu sampah plastik. 

Bhumi Skincare membuat inovasi refill pack dengan menggunakan craft paper yang dapat terurai secara natural dan berkelanjutan.

“Karena terbuat dari craft paper, kemasan refill pack tersebut akan terurai secara alami dengan cepat dan mudah. Di dalam kemasan tidak terdapat lapisan plastik sama sekali. Kami juga memastikan bahwa kemasan itu cocok  dengan moisturizer yang kami produksi," ujar Ahmad.
 

Bhumi Skincare, Refill Eco-Pack. (Dok. Bhumi Skincare)

Bhumi Skincare, Refill Eco-Pack. (Dok. Bhumi Skincare)

Dia menambahkan, inovasi refill pack ini merupakan aksi konkret brand dalam melawan isu lingkungan terkait sampah plastik dan berharap inovasi ini juga bisa diterapkan pada produk kecantikan lain, seperti face oil.

Beauty enthusiast Poppy Septia mengungkapkan bahwa kini makin banyak orang menyadari bahwa produk kecantikan menghasilkan banyak sampah sehingga mereka berusaha memakai produk kecantikan yang ramah lingkungan. Misalnya, dengan mengurangi penggunaan kapas untuk membersihkan wajah.

Selain itu, dia sendiri juga mengumpulkan berbagai kemasan kecantikan yang sudah kosong, lalu mengirimnya ke bank sampah yang menerima plastik dan kaca.

Menurut Poppy, inovasi refill pack juga bisa jadi alternatif untuk perawatan wajah yang bisa dibawa ketika berpergian karena ukurannya yang lebih kecil dan ringkas ketika dimasukkan ke dalam tas.


Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Wow, Justin Bieber Punya Lebih dari 90 Juta Pendengar Bulanan di Spotify

BERIKUTNYA

Simak Tren Mode 2022 Ini untuk Tingkatkan Peluang Bisnis

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: