SMS ucapan Selamat Natal yang dikirimkan pada 3 Desember 1992 oleh operator telekomunikasi Vodafone (dok: Vodafone)

SMS Ucapan Selamat Natal Pertama di Dunia dalam Bentuk NFT Terjual 100.000 Euro

22 December 2021   |   12:30 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Bicara soal Non Fungible Token (NFT) tentu saja tak hanya soal karya seni digital. Karena NFT pada dasarnya dapat digunakan untuk merepresentasikan kepemilikan apapun, tak terkecuali ucapan yang dikirimkan pesan singkat (short message service/SMS).

Ucapan Selamat Natal pertama yang dikirimkan melalui SMS berhasil terjual dengan harga €100.000 sebagai sebuah NFT di salah satu rumah pelelangan di Paris Prancis pada Selasa (21/12/2021). SMS itu dikirim pada 3 Desember 1992 dihadirkan oleh penyedia jasa telekomunikasi di Inggris yaitu Vodafone.

SMS itu dikirim oleh salah satu insiyur Vodafone bernama Neil Papworth dari komputernya untuk salah seorang manajer di Inggris.

Pesan itu diterima oleh telepon “Orbitel” yang memiliki berat kurang lebih 2 kilogram. Telepon itu merupakan telepon tanpa kabel namun memiliki fungsi seperti telepon pada umumnya di masa itu.

"Pesan teks pertama yang diterima pada tahun 1992 ini merupakan bukti sejarah kemajuan manusia dan teknologi – kami senang dapat mendukung penjualan bagian penting sejarah ini untuk tujuan ini,” ujar pendiri rumah lelang Maximilian Aguttes mengutip Vodafone UK News Centre, Rabu (22/12/2021).

Menurut Vodafone UK News Centre, uang yang diperoleh dari hasil lelang SMS ucapan Selamat Natal pertama itu akan disumbangkan untuk tempat tinggal 82,4 juta penyandang disabilitas di sejumlah negara. Uang itu nantinya akan diserahkan kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR).

Perlu diketahui, NFT merupakan sebuah token yang mewakili kepemilikan atas suatu karya atau benda koleksi digital. Singkatnya, NFT mengubah karya atau benda koleksi digital menjadi sebuah aset digital yang dapat diverifikasi dan diperdagangkan dengan memanfaatkan blockchain.

Adapun, blockchain dapat dianalogikan sebagai buku kas dari induk bank yang isinya berupa data transaksi nasabah. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan.

Penjualan NFT secara aktif dimulai pada 2017, objek digital dapat berupa gambar, video, musik, hingga tulisan terekam dalam blockchain.

Cara itu membuat transaksi objek- objek digital dapat tercatat dalam jaringan komputer dan setiap NFT memiliki tanda digital khusus yang tidak dapat dipalsukan ataupun digandakan.

Sementara itu, Menurut entrepreneur sekaligus influencer aset kripto Jeffry Jouw atau Jejouw, NFT karakteristiknya mirip dengan investasi karya seni atau benda-benda koleksi.

"NFT ini lucu, menggabungkan ilmu finansial sama ilmu seni sebenarnya yang dunia ini enggak pernah ada. Kalau saya melihat volume dari sebuah karya, semakin tinggi makin banyak yang beli. Lain cerita kalau harganya bagus tetapi nggak ada yang tertarik beli dan menjual itu enggak bagus," katanya.

Lebih lanjut, Jejouw menjelaskan bahwa potensi di masa depan tak sepenuhnya menjadi faktor yang mendorong seseorang untuk membeli NFT. Layaknya karya seni atau benda koleksi pada umumnya, faktor selera, suka dan tidak suka berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian tersebut.

"Saya selalu mementingkan dua hal, karya tersebut saya suka dan harga. Kalau investasinya gagal setidaknya ya saya suka sama karyanya. Di sisi lain ada dilema juga, saya suka karyanya tetapi harganya ketika tinggi saya jadi sayang jualnya," ungkapnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

5 Video Musik Indonesia yang Trending di YouTube sepanjang 2021

BERIKUTNYA

Kenalan dengan Rara DG ChriimusAF, Lady Gamers Juara Turnamen Call of Duty Mobile

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: