PeduliLindungi Akan Ganti Nama Jadi CitizenHealth, Apa Bedanya?
21 December 2021 |
16:56 WIB
PeduliLindungi saat ini menjadi aplikasi untuk melakukan pelacakan di tengah pandemi. Dalam aplikasi tersebut terdapat sertifikat vaksin Covid-19, hasil tes Covid, eHAC, telemedicine, hingga cara mendapatkan vaksin. Namun tahukah kamu bahwa PeduliLindungi akan berganti menjadi CitizenHealth?
CitizenHealth adalah platform terintegrasi yang menyimpan data kesehatan pribadi secara lengkap. Nantinya, pengguna dapat mengakses laporan kesehatan pribadinya dan mendapatkan rekomendasi personal untuk memelihara kesehatan secara optimal.
“PeduliLindungi akan berubah menjadi CitizenHealth. Akan menyimpan data lebih lengkap. Diharapkan aman dan terintegrasi dengan sistem lainnya,” ujar Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji dalam webinar yang digelar Bisnis Indonesia, Selasa (21/12/2021).
Bukan hanya sertifikat vaksin Covid-19, CitizenHealth akan memuat sertifikat vaksin lainnya seperti vaksin anak hingga meningitis untuk keperluan ibadah haji dan umrah.
Di dalam aplikasi tersebut juga terdapat rekam medis, pelayanan dan penggunaan obat, profil asuransi kesehatan, tracing dan testing, promosi kesehatan, profil medikasi.
“Kami ingin buat rujukan berdasarkan kompetensi, bukan perjenjangan seperti saat ini, sehingga begitu ada pasien yang dirujuk butuh ke spesialis sesuai stadiumnya, sistem nanti akan identifikasi dokter mana yang kompeten, mana yang available, kemudian dirujuk berdasarkan kompetensi tersebut,” jelas Setiaji.
(Baca juga: PeduliLindungi Terintegrasi ke Aplikasi Ojek Online hingga Bank)
CitizenHealth juga memiliki sistem kewaspadaan dini, integrasi layanan telemedicine, dan edukasi kesehatan personal. Setiaji menyebut penggunanya bisa mendapat early warning seperti jika ada gangguan jantung.
“Termasuk program sepreti stunting dan ibu hamil. Begitu ibu hamil, pemerintah akan mengawasi kandungan agar ibunya sehat tidak meninggal, termasuk bayinya tidak stunting. Itu akan dimonitor sistem di puskesmas sehingga menurunkan angka kematian ibu dan anak, juga menurunkan stunting,” bebernya.
Setiaji menjelaskan CitizenHealth merupakan bagian dari Indonesia Health Services (IHS), platform ekosistem digital kesehtan yang akan dikembangkan Kemenkes pada 2022 serta masuk ke dalam peta jalan transformasi dan digitalisasi kesehatan.
IHS katanya menyediakan konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung serta mengintegrasikan berbagai aplikasi kesehatan di Indonesia. Selain CitizenHealth, terdapat partner systems. “Kita akan koloborasikan platform kesehatan ke dalam sistem ini sehingga mendukung pelayanan kesehatan bukan hanya di primer, namun juga sekunder, dan lainnya,” sebut Setiaji.
Editor: Avicenna
CitizenHealth adalah platform terintegrasi yang menyimpan data kesehatan pribadi secara lengkap. Nantinya, pengguna dapat mengakses laporan kesehatan pribadinya dan mendapatkan rekomendasi personal untuk memelihara kesehatan secara optimal.
“PeduliLindungi akan berubah menjadi CitizenHealth. Akan menyimpan data lebih lengkap. Diharapkan aman dan terintegrasi dengan sistem lainnya,” ujar Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji dalam webinar yang digelar Bisnis Indonesia, Selasa (21/12/2021).
Bukan hanya sertifikat vaksin Covid-19, CitizenHealth akan memuat sertifikat vaksin lainnya seperti vaksin anak hingga meningitis untuk keperluan ibadah haji dan umrah.
Di dalam aplikasi tersebut juga terdapat rekam medis, pelayanan dan penggunaan obat, profil asuransi kesehatan, tracing dan testing, promosi kesehatan, profil medikasi.
“Kami ingin buat rujukan berdasarkan kompetensi, bukan perjenjangan seperti saat ini, sehingga begitu ada pasien yang dirujuk butuh ke spesialis sesuai stadiumnya, sistem nanti akan identifikasi dokter mana yang kompeten, mana yang available, kemudian dirujuk berdasarkan kompetensi tersebut,” jelas Setiaji.
(Baca juga: PeduliLindungi Terintegrasi ke Aplikasi Ojek Online hingga Bank)
CitizenHealth juga memiliki sistem kewaspadaan dini, integrasi layanan telemedicine, dan edukasi kesehatan personal. Setiaji menyebut penggunanya bisa mendapat early warning seperti jika ada gangguan jantung.
“Termasuk program sepreti stunting dan ibu hamil. Begitu ibu hamil, pemerintah akan mengawasi kandungan agar ibunya sehat tidak meninggal, termasuk bayinya tidak stunting. Itu akan dimonitor sistem di puskesmas sehingga menurunkan angka kematian ibu dan anak, juga menurunkan stunting,” bebernya.
Setiaji menjelaskan CitizenHealth merupakan bagian dari Indonesia Health Services (IHS), platform ekosistem digital kesehtan yang akan dikembangkan Kemenkes pada 2022 serta masuk ke dalam peta jalan transformasi dan digitalisasi kesehatan.
IHS katanya menyediakan konektivitas data, analisis, dan layanan untuk mendukung serta mengintegrasikan berbagai aplikasi kesehatan di Indonesia. Selain CitizenHealth, terdapat partner systems. “Kita akan koloborasikan platform kesehatan ke dalam sistem ini sehingga mendukung pelayanan kesehatan bukan hanya di primer, namun juga sekunder, dan lainnya,” sebut Setiaji.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.