Ilustrasi mengisi daya baterai sepeda listrik (dok: Rodalink)

Begini Cara Menjaga Kondisi Baterai Sepeda Listrik Tetap Prima

17 December 2021   |   10:38 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Siapa yang tidak senang mengendarai sepeda listrik? Sebagian besar mungkin akan menjawab senang karena tidak perlu lelah menggowes. Untuk menggerakkan sepeda listrik, kita hanya perlu melakukan kayuhan ringan, dan motor kuat yang digerakkan tenaga baterai akan melakukan sisanya.

Baterai yang umumnya ada di sepeda listrik itu dilengkapi dengan sel baterai lithium-ion—teknologi yang sama yang digunakan pada baterai ponsel serta baterai Tesla. Sel lithium-ion ini mempunyai energy density tinggi yang artinya lebih banyak energi yang dapat disimpan.

Selain itu, baterai jenis ini bebas dari memory effect atau low self-discharge sehingga kapasitas baterai akan tetap optimal meskipun sudah berulang kali diisi dayanya.

Pada umumnya, masa pakai baterai ditentukan oleh seberapa sering siklus full-charge dan discharge dilakukan. Dengan kata lain, umur baterai tidak bergantung dengan seberapa lama pengguna  memilikinya melainkan seberapa sering baterai itu digunakan dan diisi ulang.

(Baca juga: Begini Cara Berkendara Sepeda Motor yang Hemat Bensin)

Mengutip Rodalink, ada beberapa cara untuk memperpanjang umur baterai seawet mungkin. Mulai dari pemakaian, penyimpanan, hingga penggunaan peralatan yang tepat akan memperpanjang masa pakai baterai sepeda listrik kesayangan.

Misalnya, charger baterai yang memiliki sistem manajemen baterai (BMS) pada sepeda memiliki sirkuit pengaman yang terpasang di dalamnya untuk melindungi baterai dari lonjakan dan pengisian daya yang berlebihan. Tak hanya itu, baterai di era sekarang dapat melindungi seluruh sistem dari lonjakan tegangan, overcharges, undercharges, juga masalah komunikasi.

Nah, untuk menghindari pemakaian yang tidak perlu, baterai memiliki sakelarnya sendiri. Kalau kalian belum tahu, letaknya ada di sudut kiri belakang baterai. Sakelar ini harus diaktifkan agar sistem dapat beroperasi.

Jika dibiarkan hidup tanpa digunakan, baterai akan secara otomatis masuk ke mode tidur untuk melindungi dirinya sendiri. Jadi, pengguna perlu mematikan baterai lalu menghidupkannya kembali untuk melanjutkan pengoperasian.

(Baca juga: Catat, Ini 5 Kota di Indonesia yang Punya Rute Gowes Asik dan Ramah Pesepeda)

Jika baterai tidak digunakan selama 30 hari, kehilangan terlalu banyak daya dalam waktu tersebut, atau hampir benar-benar kehabisan daya, baterai akan memasuki mode tidur. Untuk menggunakannya lagi, pengguna dapat mengisi dayanya sebentar.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, Genhype dapat memperpanjang masa pakai baterai dengan merawatnya sebaik mungkin entah saat digunakan, dalam penyimpanan, atau saat mengangkutnya.

Jika tidak berencana untuk gowes dengan sepeda listrik dalam waktu yang lama, lebih baik keluarkan baterai dari sepeda dan simpan pada suhu kamar di tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung.

Pastikan muatan baterainya ada di antara 30-70% untuk mencegah kemungkinan kerusakan akibat kekosongan total atau depletion. Yang tak kalah penting, jangan biarkan baterai tetap diisi dayanya untuk waktu yang lama.

Belum cukup sampai di situ, Genhype wajib mengeluarkan baterai saat mengangkut sepeda listrik. Ritual ini perlu dilakukan agar baterai terlindungi dari guncangan, panas, dan juga kelembapan.

Rasanya sudah tidak perlu dijelaskan lagi kalau riders tidak boleh menjatuhkan, merusak, atau menusuk baterai berharga tersebut. Jadi, simpan baterai dengan baik dan nikmati perjalanan minim hambatan selama bertahun-tahun yang akan datang!


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Game RPG Indie Omori Akan Dirilis di Nintendo Switch Tahun Depan

BERIKUTNYA

Lebih Inklusif, Meta Hadirkan Fitur Bahasa Isyarat di Perangkat Video Portal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: