Kenalan Lagi dengan Daihatsu Ceria, Mobil Imut yang Kini Jadi Incaran Kolektor
15 December 2021 |
11:35 WIB
Daihatsu Ceria belakangan ini menjadi buah bibir setelah crazy rich Malaysia, Chin Jit Pyng atau JP Chin memburunya. Pria yang mengoleksi puluhan mobil mewah itu meminta para pekerja atau anak buahnya mencari Perodua Kancil keluaran 2002.
Sebagai catatan, Perodua Kancil merupakan mobil yang sama dengan Daihatsu Ceria. Perodua atau Perusahaan Otomobil Kedua merupakan perusahaan otomotif lokal yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk Daihatsu di Malaysia.
Daihatsu Ceria boleh dikatakan nyaris terlupakan selama belasan tahun di Tanah Air. Cukup sulit menemukannya dalam kondisi baik atau terawat di jalanan.
Namun, belakangan ini mobil tersebut banyak yang tampil kembali dengan kondisi baik. Mereka tampil layaknya mobil baru keluar dari pabrik atau dimodifikasi dengan gaya original equipment manufacturer (OEM) look.
Daihatsu Ceria dijual di Indonesia selama enam tahun mulai 2000-2006. Mobil ini bersaing dengan Suzuki Karimun, Kia Visto, dan Hyundai Atoz yang sama-sama bermain di segmen city car dengan harga terjangkau.
Harga bekasnya untuk saat ini terbilang stabil, tak setinggi Suzuki Karimun yang sudah mendekati angka Rp70 jutaan. Daihatsu Ceria dijual dengan harga Rp20 jutaan untuk keluaran pertama hingga Rp40 jutaan untuk keluaran terakhirnya.
Daihatsu Ceria dibagi menjadi dua jenis, yakni edisi pertama atau pre-facelift 2000-2003 dan facelift 2004-2006. Perbedaannya terdapat pada lampu depan, grill, dan layout dashboard.
Di antara dua versi itu, edisi pertama jadi yang lebih banyak dicari untuk direstorasi dan dikoleksi, lantaran modelnya punya kemiripan dengan kei car Jepang, Daihatsu Mira.
Selebihnya, baik mesin yang digunakan maupun fitur-fiturnya, tak ada perbedaan. Lantas, seperti apa spesifikasi dari mobil yang sempat menyandang gelar mobil terkecil di Indonesia ini?
Dimensi dari Daihatsu Ceria tergolong imut-imut dengan panjang 3365 mm x lebar 1405 mm x tinggi 1415 mm. Ketika disandingkan dengan low cost green car (LCGC) masa kini ukurannya terlihat lebih kecil.
Masuk ke dalam kabinnya, Daihatsu Ceria kesan sempit atau kecil masih terasa. Mobil ini di baris belakang akan sangat tidak nyaman apabila diduduki oleh tiga orang dewasa sekaligus, khususnya yang berbadan besar.
Bagasinya tergolong kecil dibandingkan dengan rival-rivalnya. Bagasi dari mobil ini agak mirip dengan bagasi milik Toyota Starlet EP-70/71 atau Starlet Kotak yang meluncur pada pertengahan 1980-an.
Interior pada Daihatsu Ceria pun tergolong agak jadul. Di dalam mobil ini, kalian akan menemukan dasbor, warna interior, serta setir mobil yang cukup sederhana.
Fitur-fitur yang ada di dalam kabinnya tergantung dari tipenya. Daihatsu Ceria dijual di Indonesia dalam 3 tipe, yaitu KL, KL+ dan yang paling lengkap KX.
Tipe yang paling rendah belum dilengkapi fitur apa-apa, kemudian tipe KL+ sudah dilengkapi AC namun masih menggunakan velg kaleng. Sedangkan Ceria tipe KX sudah dilengkapi dengan AC, power window pada pintu depan, central lock, radio tape, wiper belakang, dan velg alloy.
Walaupun tipe KX sudah lengkap dengan berbagai fitur namun semua tipe mobil Ceria yang dijual tidak ada yang menggunakan fitur power steering yang berfungsi untuk meringankan putaran setir. Namun, kecilnya ukuran ban yang digunakan membuat putaran setir mobil ini tak terlalu berat.
Kemudian untuk suspensi yang menunjang kenyamanan pengemudi dan penumpang, Daihatsu Ceria menggunakan suspensi MacPherson Strut Independent Coil Spring di bagian depan. Suspensi tersebut dipadupadankan dengan stabilizer untuk menunjang kestabilan. Untuk bagian belakang, kalian akan menemui fitur berupa Semi Trailing Independent Coil Spring.
Suspensi tersebut terasa agak keras jika digunakan untuk melibas polisi tidur, terutama saat mobil hanya diisi satu orang. Tapi jika diisi penumpang hingga 4 orang suspensi belakangnya terasa normal dan tidak terlalu ambles.
Terakhir, untuk dapur pacunya bisa dibilang kalau mesin Daihatsu Ceria tergolong jadul dibanding mobil lain yang sejenis. Mobil ini masih memakai mesin berkapasitas 850 cc dengan 3 silinder segaris, ED-10, 6 katup, dan SOHC. Sistem bahan bakarnya juga masih menggunakan karburator dan hanya tersedia dengan transmisi manual lima percepatan.
Mesin itu bisa bikin Daihatsu Ceria menghasilkan tenaga maksimum sebesar 35 Hp/5.500 RPM, serta torsi maksimum sebesar 63 Nm/3.200 RPM. Ditunjang dengan bodi yang kecil dan ringan, mesin ini mampu digeber hingga kecepatan 140 km/jam dengan konsumsi bahan bakar terbilang irit.
Rata-rata konsumsi bahan bakar mobil ini ada di 17 km/liter untuk rute kombinasi, sedangkan dalam kota mampu mencapai konsumsi bensin antara 14 hingga 16 kilometer/liter.
Editor: Avicenna
Sebagai catatan, Perodua Kancil merupakan mobil yang sama dengan Daihatsu Ceria. Perodua atau Perusahaan Otomobil Kedua merupakan perusahaan otomotif lokal yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk Daihatsu di Malaysia.
Daihatsu Ceria boleh dikatakan nyaris terlupakan selama belasan tahun di Tanah Air. Cukup sulit menemukannya dalam kondisi baik atau terawat di jalanan.
Namun, belakangan ini mobil tersebut banyak yang tampil kembali dengan kondisi baik. Mereka tampil layaknya mobil baru keluar dari pabrik atau dimodifikasi dengan gaya original equipment manufacturer (OEM) look.
Daihatsu Ceria yang dimodifikasi dengan konsep tampilan orisinil atau OEM Look (dok: Freundwagen)
Daihatsu Ceria dijual di Indonesia selama enam tahun mulai 2000-2006. Mobil ini bersaing dengan Suzuki Karimun, Kia Visto, dan Hyundai Atoz yang sama-sama bermain di segmen city car dengan harga terjangkau.
Harga bekasnya untuk saat ini terbilang stabil, tak setinggi Suzuki Karimun yang sudah mendekati angka Rp70 jutaan. Daihatsu Ceria dijual dengan harga Rp20 jutaan untuk keluaran pertama hingga Rp40 jutaan untuk keluaran terakhirnya.
Daihatsu Ceria dibagi menjadi dua jenis, yakni edisi pertama atau pre-facelift 2000-2003 dan facelift 2004-2006. Perbedaannya terdapat pada lampu depan, grill, dan layout dashboard.
Di antara dua versi itu, edisi pertama jadi yang lebih banyak dicari untuk direstorasi dan dikoleksi, lantaran modelnya punya kemiripan dengan kei car Jepang, Daihatsu Mira.
Potongan brosur Daihatsu Ceria (dok: Astra Daihatsu Motor)
Selebihnya, baik mesin yang digunakan maupun fitur-fiturnya, tak ada perbedaan. Lantas, seperti apa spesifikasi dari mobil yang sempat menyandang gelar mobil terkecil di Indonesia ini?
Dimensi dari Daihatsu Ceria tergolong imut-imut dengan panjang 3365 mm x lebar 1405 mm x tinggi 1415 mm. Ketika disandingkan dengan low cost green car (LCGC) masa kini ukurannya terlihat lebih kecil.
Masuk ke dalam kabinnya, Daihatsu Ceria kesan sempit atau kecil masih terasa. Mobil ini di baris belakang akan sangat tidak nyaman apabila diduduki oleh tiga orang dewasa sekaligus, khususnya yang berbadan besar.
Bagasinya tergolong kecil dibandingkan dengan rival-rivalnya. Bagasi dari mobil ini agak mirip dengan bagasi milik Toyota Starlet EP-70/71 atau Starlet Kotak yang meluncur pada pertengahan 1980-an.
Interior pada Daihatsu Ceria pun tergolong agak jadul. Di dalam mobil ini, kalian akan menemukan dasbor, warna interior, serta setir mobil yang cukup sederhana.
Fitur-fitur yang ada di dalam kabinnya tergantung dari tipenya. Daihatsu Ceria dijual di Indonesia dalam 3 tipe, yaitu KL, KL+ dan yang paling lengkap KX.
Tipe yang paling rendah belum dilengkapi fitur apa-apa, kemudian tipe KL+ sudah dilengkapi AC namun masih menggunakan velg kaleng. Sedangkan Ceria tipe KX sudah dilengkapi dengan AC, power window pada pintu depan, central lock, radio tape, wiper belakang, dan velg alloy.
Walaupun tipe KX sudah lengkap dengan berbagai fitur namun semua tipe mobil Ceria yang dijual tidak ada yang menggunakan fitur power steering yang berfungsi untuk meringankan putaran setir. Namun, kecilnya ukuran ban yang digunakan membuat putaran setir mobil ini tak terlalu berat.
Versi Malaysia dari Daihatsu Ceria, Perodua Kancil (dok: Wikipedia/Two Hundred Percent)
Kemudian untuk suspensi yang menunjang kenyamanan pengemudi dan penumpang, Daihatsu Ceria menggunakan suspensi MacPherson Strut Independent Coil Spring di bagian depan. Suspensi tersebut dipadupadankan dengan stabilizer untuk menunjang kestabilan. Untuk bagian belakang, kalian akan menemui fitur berupa Semi Trailing Independent Coil Spring.
Suspensi tersebut terasa agak keras jika digunakan untuk melibas polisi tidur, terutama saat mobil hanya diisi satu orang. Tapi jika diisi penumpang hingga 4 orang suspensi belakangnya terasa normal dan tidak terlalu ambles.
Terakhir, untuk dapur pacunya bisa dibilang kalau mesin Daihatsu Ceria tergolong jadul dibanding mobil lain yang sejenis. Mobil ini masih memakai mesin berkapasitas 850 cc dengan 3 silinder segaris, ED-10, 6 katup, dan SOHC. Sistem bahan bakarnya juga masih menggunakan karburator dan hanya tersedia dengan transmisi manual lima percepatan.
Mesin itu bisa bikin Daihatsu Ceria menghasilkan tenaga maksimum sebesar 35 Hp/5.500 RPM, serta torsi maksimum sebesar 63 Nm/3.200 RPM. Ditunjang dengan bodi yang kecil dan ringan, mesin ini mampu digeber hingga kecepatan 140 km/jam dengan konsumsi bahan bakar terbilang irit.
Rata-rata konsumsi bahan bakar mobil ini ada di 17 km/liter untuk rute kombinasi, sedangkan dalam kota mampu mencapai konsumsi bensin antara 14 hingga 16 kilometer/liter.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.