Kamila Andini Bicara Karakter Yuni dalam Filmnya
07 December 2021 |
11:00 WIB
Layar bioskop Tanah Air mulai terkembang setelah sempat lesu akibat pagebluk Covid-19. Saat ini, sudah banyak film Indonesia yang kembali bertemu penontonnya di bioskop, salah satunya adalah Yuni. Film garapan sutradara Kamila Andini itu mulai tayang di seluruh bioskop pada 9 Desember 2021.
Sesuai dengan judulnya, film ini berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, dia menolak lamaran mereka.
Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.
Bukan tanpa alasan Kamila Andini memberi penamaan Yuni pada tokoh utama cerita filmnya. Dia mengatakan hal itu terinspirasi cerita dari seorang asisten rumah tangga yang anaknya menikah di usia yang sangat muda.
“Beliau menceritakan hari pernikahan anaknya yang saat itu hujan deras sepanjang hari. Mendengar dia menggambarkan hari itu, menjadikan pernikahan itu yang selalu muncul dalam pikiran saya dan saya langsung mengingat puisi Sapardi, Hujan Bulan Juni,” katanya kepada Hypeabis.id di acara premiere film Yuni di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).
Menurutnya, puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono itu berbicara tentang hujan yang jatuh tidak pada musimnya. Hal itu juga yang terjadi pada tokoh Yuni, seorang anak remaja yang harus ‘matang’ tidak pada usianya, sehingga Yuni harus muncul di musim yang berbeda.
“Jadi memang dari awal sudah langsung kepikiran Yuni, hujan dan pernikahan. Dan karena Hujan Bulan Juni, saya langsung mikir kalau memang karakternya harus [bernama] Yuni, anak yang lahir di bulan Juni,” ucap sutradara yang akrab disapa Dini itu.
Sebagai tokoh yang terjebak dalam sistem patriarki yang meminggirkan kebebasan perempuan, Dini juga mengaku menjadikan puisi sebagai salah satu unsur yang digunakan Yuni untuk melarikan diri. Puisi menjadi sesuatu yang memiliki refleksi untuk tokoh Yuni.
Perempuan berusia 35 tahun itu juga mengungkapkan alasannya memilih puisi-puisi Sapardi menjadi salah satu unsur di film Yuni. Dia mengaku mengenal puisi pertama kali melalui karya-karya Sapardi saat ayahnya, Garin Nugroho, membuat film berjudul Cinta dalam Sepotong Roti (1991).
“Jadi, dalam film ini, saat bicara puisi pertamanya Yuni, itu menjadi refleksi penemuan puisi-puisi pertama saya,” katanya.
Adapun, film Yuni sendiri dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmine, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari.
Editor Fajar Sidik
Sesuai dengan judulnya, film ini berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, dia menolak lamaran mereka.
Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.
Teaser poster Yuni (Dok. Fourcolours Films)
“Beliau menceritakan hari pernikahan anaknya yang saat itu hujan deras sepanjang hari. Mendengar dia menggambarkan hari itu, menjadikan pernikahan itu yang selalu muncul dalam pikiran saya dan saya langsung mengingat puisi Sapardi, Hujan Bulan Juni,” katanya kepada Hypeabis.id di acara premiere film Yuni di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).
Menurutnya, puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono itu berbicara tentang hujan yang jatuh tidak pada musimnya. Hal itu juga yang terjadi pada tokoh Yuni, seorang anak remaja yang harus ‘matang’ tidak pada usianya, sehingga Yuni harus muncul di musim yang berbeda.
“Jadi memang dari awal sudah langsung kepikiran Yuni, hujan dan pernikahan. Dan karena Hujan Bulan Juni, saya langsung mikir kalau memang karakternya harus [bernama] Yuni, anak yang lahir di bulan Juni,” ucap sutradara yang akrab disapa Dini itu.
Sebagai tokoh yang terjebak dalam sistem patriarki yang meminggirkan kebebasan perempuan, Dini juga mengaku menjadikan puisi sebagai salah satu unsur yang digunakan Yuni untuk melarikan diri. Puisi menjadi sesuatu yang memiliki refleksi untuk tokoh Yuni.
Perempuan berusia 35 tahun itu juga mengungkapkan alasannya memilih puisi-puisi Sapardi menjadi salah satu unsur di film Yuni. Dia mengaku mengenal puisi pertama kali melalui karya-karya Sapardi saat ayahnya, Garin Nugroho, membuat film berjudul Cinta dalam Sepotong Roti (1991).
“Jadi, dalam film ini, saat bicara puisi pertamanya Yuni, itu menjadi refleksi penemuan puisi-puisi pertama saya,” katanya.
Adapun, film Yuni sendiri dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmine, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.